Setelah acara hari itu, Dinda kemudian kembali lagi ke Bandung. Semua rutinitas berjalan normal seperti biasanya. Tetapi sedikit ada yang berbeda untuk di pagi harinya.
Sebucket bunga berwarna pink muda sudah ada diatas mejanya. Terselip sebuah surat yang bertuliskan "❤Rindu"
Dinda sudah pasti bisa menebak siapa yang mengirim bunga itu, Yaahh siapa lagi kalau bukan Mas Billar.
"Stop kirim-kirim Bunganya Mas,udah gak masa Pendekatan lagi kan?" Tulis Dinda di pesan yang ia kirimkan kepada Billar
"Hmmm.. Emang boleh kirim bunganya pas pendekatan aja? " jawab billar
" Kan sayang uangnya " balas Dinda
" Aku sayangnya sama kamu, bukan sama uangnya" billar membalas
" Kan malu juga diliatin temen-temen yang lain"
" Iya deh iya.. Besok gak kirim-kirim lagi... "
"Naaah gitu dong.. Itu baru namanya calon suami aku, kalo dikasih tau gak pake ngeyel"
Dinda kemudian melanjutkan aktivitasnya.
"Jangan telat makan siang, coba keluar sebentar itu didepan ada yang nungguin" pesan dari Billar yang ia kirimkan siang itu
Dan benar saja.. Setelah Dinda kedepan sudah ada Pak Kurir yang mengantar makanan untuk Dinda. Jangan ditanya lagi dari siapa pasti kalian juga sudah tau.
Dinda kira dengan sudah jelasnya hubungan mereka, perhatian dari Billar akan sedikit berkurang tidak se extra dulu lagi, tetapi ternyata Dinda malah merasakan lebih.
Malam harinya, HP dinda menerima pesan dari sahabatnya, Cintya. Dia mengirimkan sebuah foto yang membuatnya kaget, dan mungkin hatinya sedikit tergores.
"Positif Thingking Dinda.. " ucapnya dalam hati
Dinda kemudian menelfon Cintya.
Dinda : " Assalamualaikum Cin, itu foto beneran??? ".
Cintya : "Aku gak tau siapa itu pastinya soalnya tadi cuma kebetulan aja pas aku lewat.. aku fotonya juga dari jarak jauh.. Tapi coba kamu cari tau dulu deh"
Dinda : "Oh ya udah oke.. Makasih ya" Tutup telfon dengan buru-buru
"Ini cewek siapa ya? Apa temennya? Apa saudaranya? Tapi kok duduknya sebelahan gini sih" ucap dinda menggerutu dikamarnya.
Dinda mencoba untuk relax. Dan dia sengaja belum menanyakan hal itu kepada Mas Billar.
Setelah dia sudah agak relax dia coba mengirim pesan kepada Mas Billar.
Dinda : "Assalamualaikum Mas, udah tidur? "
Billar : "Waalaikumsalam.. Belum..baru aku mau chat, eh udah keduluan kamu"
Dinda : "Gimana aktivitasnya hari ini? Lancar? "
Billar : " Alhamdulillah hari ini aman, kamu gimana hari ini? Capek ya? "
Dinda : "Sedikit"
Billar : "Ya udah sekarang istirahat ya"
Dinda : " tapi aku mau tanya sesuatu sama kamu Mas"
Billar : "Iya, mau tanya apa? "
Dinda kemudian mengirimkan foto yang tadi ia dapatkan dari Cintya
Dinda : " Cewek itu siapa Mas? "
Billar : " Kamu dapet fotonya dari mana? "
Dinda : " Gak penting aku dapet fotonya dari mana. Sekarang jawab pertanyaan aku dulu Mas"
Ternyata pesan itu belum juga dibalas oleh Billar. perasaanya semakin tidak karuan.
"Kok gak dibales ya, apa jangan-jangan emang beneran.. "Ucap dinda yang saat itu hampir saja meneteskan air mata.
Dinda pun mencoba menelfonnya, tetapi nomornya sibuk. Jelas saya ia semakin curiga.
"Duhh kok gini sih.. " ucapnya tambah panik
Setelah menunggu kurang lebih 1 jam balasan dari Billar kemudian masuk.
Billar : " Maaf lama nunggu ya, tadi baru telfon anak kantor untuk persiapan presentasi besok. Soal foto yang tadi itu, Dia sepupu aku yang baru tadi sore dateng dari Kuala Lumpur. Kamu kayaknya belum pernah ketemu, besok kalo kamu ke jakarta aku kenalin ya.. Kebetulan dia bakalan disini agak lama"
Pesan Billar ternyata tidak dibalas oleh Dinda. Billar kemudian menelfonnya
Billar : "Assalamualaikum...udah curiganya? Hehe"
Dinda : " Apaan siihhh"
Billar : "Kamu Nangis?? "
Dinda : "Ya abisnya kamu balesnya lama pas ditanya kayak gitu gimana aku nggak mikir yang kesana-sana. Masak baru kemarin tunangan sekarang udah jalan sama cewek lain.. Gimana aku gak nangis"
Billar : "Uluhhh uluhhh.. Tambah cantik nih pasti kalo lagi nangis "
Dinda : " beneran sepupu kamu kan tadi? "
Billar : "Iya beneraann, besok aku kenalin kalo kesini ya. Udah dong jangan nangis-nangis lagi, besok aku beliin coklat ya"..
Dinda : "Ihh.. Ngeselin"..