Dalam Perjalanan

939 111 9
                                    

Mereka memulai perjalanan untuk menuju ke tempat Dekorasi dan Katering. Dalam perjalanan itu mulailah mereka membahas mengenai Adi.

Dinda : " Tadi itu Adi temen aku kuliah, aku juga kaget dia pagi – pagi dateng. Jangan salah paham ya Mas .."

Billar : " Emang ada apa sih dia ke rumah? Gak mungkin dong kalo gak penting banget dia sampai datengin kamu pagi – pagi gini .."

Dinda : " Tapi kamu janji dulu kalo aku udah cerita kamu jangan ambek – ambekan, jangan curiga – curigaan .. ? Deal ?"

Billar : " Iya.. Janji... aku cuma pengen tau aja kok"

Dinda pun kemudian menjelaskan kepada Billar dengan hati – hati. Supaya tidak ada kesalahpahaman nantinya.

Dinda : " Jadi Adi itu temen kuliah aku dulu, tadi dia ke rumah minta tolong sama aku. Karna dia katanya dijodohin sama orang tuanya tapi dia gak mau, dia minta tolong sama aku buat pura – pura jadi pacar dia buat dibawa untuk ketemu orang tuanya.."

Billar : " Terus kamu mau ?"

Dinda : " Ya enggak lah Mas. Walaupun itu pura – pura juga gak mungkin aku mau, sekarang udah ada hati yang harus aku jaga... "

Billar : " ohh gitu.. oh gituu .. Jadi kalo belum ada hati yang harus dijaga kamu mau pura – pura jadi pacar dia ?" ucap billar bernada mengejek

Dinda : " Hmmm.. kan .. tadi udah janji buat gak ambek – ambekan .. mulai deh.."

Billar : " Lagian jaman sekarang emang masih ada jodoh – jodohan ?"

Dinda : " Ya mana aku tahu, itu kan aku bilang sesuai yang dia ceritain ke aku tadi.."

Billar : " Terus kenapa dia harus minta tolongnya sama kamu ?kenapa gak temen dia yang lain aja. Pasti ada yang belum kamu ceritain ke aku "

Dinda berucap dalam hati " Aduuhh Mas Billar kenapa jadi tanya – tanya terus gini, kalo aku jelasin soal Adi dulu di waktu kuliah tambah gak karuan aja dia nanti. Tapi kalo gak aku ceritain aku juga gak enak dikira aku nutup-nutupin"

Billar : " Kok bengong sih, hayooo.. kenapa hayooo?"

Dinda : " Janji dulu gak marah ?"

Billar : " Iya.. Janji.. daritadi minta janji janji terus .. "

Dinda : " Jadi Adi itu dulunya waktu kuliah pernah naksir sama aku, tapi aku gak pernah kok nanggepin dia apalagi buat bales perasaan dia.. "

Billar : " Hmmm..ooh pernah naksir.. pantesan tadi waktu aku dateng wajah dia berubah jadi kayak gak seneng gitu,mungkin perasaan itu masih dia simpen sampai sekarang"

Dinda : " Ya kita kan gak bisa nglarang seseorang kalo soal perasaan. Yang penting kan aku gak nanggepin.."

Billar : " Ehmmm .."

Dinda : " Apa sih ehm ehm..kek anak ABG aja cemburunya ..."

Billar : " Emang yang ngomong gak kayak gitu kalo lagi cemburu ?? lebih serem malahan..." ejek Billar

Dinda : " Tadi janjinya apa ?"

Billar : " Iya Iya.. aku percaya kok sama Calon Istri aku.. aku aja pernah dicuekin.. dikacangin.. ditinggal kabur lagi... "

Dinda : " Tapi sekarang kan udah di samping kamu, gak kabur – kaburan lagi "

Sesaat kemudian mereka sampai ditempat tujuan. Mereka mulai berdiskusi perihal Dekorasi pernikahan yang mereka inginkan. Memulai membuka foto – foto katalog yang ada.

Dinda : " Kamu mau dekorasi yang kayak gimana Mas ?"

Billar : " Kamu aja yang nentuin ya..  yang penting kamu suka..."

Dinda : " Full dengan Fresh Flower boleh ? yang warna pastel – pastel gitu ... biar kalem "

Billar : " Boleh ... "

Setelah sketsa dibuat mereka pun sepakat akan dekorasinya. Simple namun terlihat fresh.

" Dari tadi saya lihat – lihat Wajah Mbak Dinda sama Mas Billar mirip banget ya.. semoga jodoh Dunia Akhirat ya calon pengantin berdua...dilancarkan semua acaranya dari awal sampai akhir" Ucap Bu Antika pemilik Dekorasi tersebut.

Dinda : " Aamiin Ibu.. Terimakasih banyak ya Bu.. Mohon bantuannya ya Bu.. Maaf kalo banyak permintaannya"

Bu Antika : " Iya Mbak, pasti kita akan berusaha semaximal mungkin untuk klien kita biar tidak mengecewakan di hari bahagianya.. "

Setelah dari Dekorasi Billar dan Dinda kemudian melanjutkan perjalanannya untuk Memesan Katering.

Di Ujung PenantianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang