Billar : "Assalamualaikum "
Dinda : " Waalaikumsalam, gimana Mas udah selesai kerjaannya di Solo ?"
Billar : " Alhamdulillah lancar semuanya, dari Solo aku langsung ke Bandung aja ya. Aku pengen naik kereta dari Bandung ke Jakartanya nanti biar aku pesenin sekalian tiketnya "
Dinda : " Tiket keretanya untuk besok sore kan ?"
Billar : " Iya besok, tapi aku dari Solo hari ini, biar besok gak buru – buru "
Dinda : " Yaudah gapapa .. aku keluar cari makan siang dulu ya Mas.. laper "
Billar : " Iya .. Ya udah hati – hati ya.. "
Sore itu Billar kemudian menuju Bandara untuk penerbangan ke Bandung. Sampai di Bandung akhirnya dia bisa melihat senyuman favoritnya itu.
Billar : " Baru seminggu gak ketemu kok tambah cantik gini ya ?"
Dinda : " Siapa ? Aku ?"
Billar : " Emang ada lagi yang aku bilang Cantik selain kamu ?"
Dinda : " Mama kamu ... "
Billar : " Itu jangan ditanya lagi, kalo Mamaku gak cantik gak bisa aku seganteng ini" ucap Billar penuh percaya diri
Dinda : " Udah beli tiketnya untuk besok ? masih ada kan ?'
Billar : " Aman .. masih ada kok.. "
Dinda : " Besok Mas Billar jemput di tempat kursus aku aja jadi kita langsung ke stasiun gak usah ke kosan lagi"
Billar : " Siapp.. nanti aku bisa pesen taxi dari Hotel. Sampai di Jakarta langsung ke Rumah aku ya ? "
Dinda : "Jangan... udah kemaleman Mas.. aku pulang dulu aja , hari sabtu baru ke rumah kamu "
Billar : " Oiya sampai sana udah malem ya"
Mereka masih melanjutkan obrolan – obrolan kecil itu. Sehari kemudian mereka kemudian memulai perjalanan untuk kembali ke Jakarta.
Dinda : " Ini pasti pertama kalinya kamu naik kereta kan Mas?"
Billar : " Enak aja, aku sering naik kereta .. dulu tapi waktu jaman – jaman masih sekolah "
Dinda : " Paling kereta Jabodetabek doang kan ?"
Billar : " Pernah ke Surabaya , sekali doang tapi. Kamu mau pesen makan apa biar aku pesenin"
Dinda : " Samain aja kayak kamu Mas.. "
Makanan yang mereka pesanpun datang. Mereka menikmati makanan itu ditemani dengan pemandangan petang yang indah hari itu dari jendela kereta.
Mungkin karena merasa lelah Dinda pun tertidur pulas di kursi penumpang itu. Billar yang baru pertama kali melihat Dinda tertidur kemudian timbul sifat jailnya. Segera dia mengambil foto dan mengabadikan moment tersebut.
Tiba di Jakarta, tak lupa Billar mengantarkan Dinda sampai di Rumahnya terlebih dahulu baru kemudian ia menuju ke Rumahnya dengan Pak Karmin sopir setianya.
Dinda : " Assalamualaikum, Mas udah sampai rumah belum ?"
Agak sedikit menunggu lama Dinda baru mendapatkan balasan.
Billar : " Sudah sampai dirumah.. Calon istriku .. khawatir ya ?"
Dinda : " Emang gak mau dikhawatirin sama aku ?"
Kemudian Billar mengirim foto yang tadi sudah ia ambil di kereta saat Dinda tertidur.
" Ternyata kalo lagi tidur gini ya cantiknya ?" ledek billar di keterangan foto tersebut
Dinda : " Mas Billaaaarrrrrrrrrrr, iseng banget sih.. hapus gak fotonya "
Billar : " Kenapa sih, kan cuma foto... "
Dinda : " Awas aja.. next time aku kerjain balik "
Billar : " Kalo ngerjain jangan bilang – bilang, nanti ketauan hehe"
Billar : " Besok pagi aku jemput ke Rumah ya.. jam berapa ?"
Dinda : " Jam 9an aja ya.. "
Billar : " Iya,, kalo aku gak kesiangan ya "
Dinda : " Nanti biar aku telfon – telfon.. anggep aja alarm "
Billar : " Tiap hari juga boleh .. Yaudah tidur gih udah malem.. "
Dinda : " Iya.. sampai jumpa besok calon imamku "
Billar : " apa apa.. coba diketik sekali lagi ... "
Dinda : " sampai jumpa besok CALON IMAMKU... Assalamualaikum.. "
Tapi pesan itu tidak dibalas oleh Billar.. Dinda yang merasa ada yang aneh kemudian menelfonnya
Dinda : " Mas.. gapapa kan ..?"
Billar : " Hampir pingsan digombalin ini tadi, untung kamu langsung telfon "
Dinda : " Hm.... Dikerjain lagi akunya "