Surabaya

1.2K 90 17
                                    

“ Kalo udah sampai disana kasih kabar ya” chat dari Billar yang dibaca oleh Dinda

“ Iya.. siappp” balasnya singkat

Di Ruang tunggu Dinda mengingat kembali perlakuan – perlakuan Billar kepadanya.

“Apa aku pantes mendapat perlakuan dari dia seperti ini? Sedangkan kita kenal juga baru beberapa waktu. Apa memang seperti ini cara dia memperlakukan wanita?” pertanyaan itu sering kali hinggap ke pikiran Dinda.


Setelah menunggu beberapa waktu pesawatpun terbang menuju Surabaya. Sesaat setelah tiba di Surabaya Dinda menyalakan kembali Handphonenya yang tak selang lama bordering dari nomor yang tidak dia kenal.

Dinda : “ Assalamualaikum, maaf ini siapa ya ?”

Pak Imam : “Waalaikumsalam.. Dengan Mbak Dinda yo?”

Dinda : “ Iya betul, Bapak siapa ya ?"

Pak Imam : “ Saya sopirnya Mas Billar yang di Surabaya mbak, tadi Mas Billar ada telfon ke saya suruh jemput Mbak  di Bandara dan Antar Jemput mbak Dinda selama di Surabaya”

Dinda : “  Astaga…. Apa lagi ini….?” Tanya Dinda dalam hati

Dinda : “ Ohh iya kah Pak ? Bapak dimana sekarang?”

Pak Imam : “ Saya sudah di Depan Pintu Keluar Mbak”

Dinda : “ Oke saya jalan kesitu sebentar ya Pak”

Dinda dan Pak Imam pun bertemu. Kemudian Pak Imam ijin untuk telfon Billar sebentar

Pak Imam : “ Assalamualaikum,Mas Billar ini mbak Dindanya udah sama aku yo, wis jangan khawatir. Beres kalo sama Pak Imam”

Billar : “ Waalaikumsalam Pak Imam. Minta tolong ya Pak jagain dia, mau dia kemana anterin ya, pokoknya Billar butuh Pak Imam 1 x 24 jam x 5 hari hahaha” jawab billar ditelefon.

Pak Imam : “Siap..Aman.. Ya sudah saya jalan dulu Mas. Assalamualaikum”

Pak Imam segera mengantar Dinda ke Hotel untuk Istirahat.

Pak Imam : “Mbak Dinda simpen kan nomor saya ? nanti kalau mbak Dinda mau pergi kemana tinggal telfon saya aja ya Mbak”

Dinda : “ Iya Pak Imam.. terimakasih banyak ya Pak ..jadi ngrepotin”

Pak Imam : “ Sudah tugas saya mbak Dinda jadi jangan sungkan – sungkan”

Dinda kemudian masuk untuk check in hotel dan menuju kamar.

“ Akhirnya bisa rebahan juga “ ucapnya.

Dia lanjutkan aktivitasnya sambil rebahan sembari membuka – buka handphone.

Dinda : “Oiya lupa mau kasih kabar ke Mas Billar “

“ Adinda Nasthiti udah sampai di Surabaya dengan selamat. Laporan selesai “ tulis dinda di pesan yang ia kirimkan ke Billar.

“ Istirahat dulu,jangan lupa sholat ” Jawabnya Singkat

“ Pasti.. makasih ya udah suruh Pak Imam untuk anter jemput aku selama disini”

Karena event masih besok pagi jadi malam ini Dinda diajak Pak Imam untuk jalan – jalan kuliner malam di Surabaya. Pak Imam pun membuka percakapan.

Pak Imam : “ Mbak Dinda ini pacarnya Mas billar yo?”

Dinda : “ bukan , bukan Pak.. saya temennya Mas Billar “

Pak Imam : “ Ohh saya kira pacarnya. Soalnya keliatannya tadi Mas Billar khawatir banget kok mbak suruh saya buru – buru ke Bandara”

Dinda : “ Temen Pak belum lama kenal juga sih. Bapak udah lama kerja di Keluarga Mas Billar?”

Pak Imam : “ Dari Mas Billarnya belum lahir saya sudah kerja dengan keluarganya Mbak. Mereka sering bolak balik Jakarta – Surabaya dulu. Tapi kalo sekarang paling 2 bulan sekali baru ke Surabaya”

Dinda : “ Ohh gituu.. lama juga ya Pak”

Pak Imam : “ Iya Mbak , keluarganya sangat baik jadi saya betah – betah aja kerja disana. Mereka sudah anggep saya seperti keluarganya sendiri, begitupun saya”

Chat dari Billar pun masuk

Billar : “ Kamu udah makan malam ?”

Dinda : “ Ini baru jalan beli makan Mas sama Pak Imam“

Billar : “ Ya udah hati – hati ya.. selamat menikmati kota Surabaya di Malam hari”


 

*Maap ya..  Up nya dikit dikit 😂*




Di Ujung PenantianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang