Rindu

999 97 19
                                        

Billar : "Assalamualaikum...  "

Dinda : "Waalaikumsalam... "

Billar : " Gimana sekolah hari ini Nak, dapet nilai berapa dari Bu guru?? " ledek billar.

Dinda : " Hmm...  Mulai kan usilnya.. "

Billar : " Gimana hari ini? Melelahkan..  Apa menyenangkan? "

Dinda : " Dua duanya..  Pegel semua badan aku...  "

Billar : " Salah sendiri pake gaya nyari kursus jauh-jauh, kalo di Jakarta kan ada Mami yang bisa pijitin kalo capek"

Dinda : " Niatnya dulu kan mau hindarin kamu Mas..  Eh malah aku yang gak bisa jauh"

Billar : " Hm... akhirnya ada yang ngaku kalo selama ini gak bisa jauh - jauh dari aku. Puzzle kemarin jangan kamu buang ya, itu besok kalau kita tua nanti bisa jadi bukti perjuangan cinta aku ke kamu  "

Dinda : " Iya.. Masih disimpen kokk... apa perlu aku bingkai terus aku pajang ?"

Billar : " Boleh aja asal kamu mau "

Billar : " Kemarin ditanyain tuh sama Papa & Mama kapan mau main kesini katanya"

Dinda : " Mas Billar udah cerita semua ke Mama & Papa? "

Billar : "Udah dong, niat baik itu gak boleh ditunda-tunda, kamu udah bilang sama Mami? "

Dinda : " Sama Mami sih udah cuma aku pesen sama Mami buat jangan sampein ke abang-abang dulu"

Billar : " lohh kenapa emangnya? "

Dinda : " Biar kamu langsung yang bilang ke Abang aku "

Billar : " Mau ngerjain nih ceritanya"

Dinda : " Iya dong, cowok kan harus berani minta langsung ke keluarga. Terus gimana Respon Papa sama Mama ? pasti kecewa sama sikap aku kemarin - kemarin ya Mas ? "

Billar : " Kan udah pernah aku bilang sebelumnya, mereka sedikitpun gak permasalahin soal itu. Malahan Mama ngajak main ke rumah kamu, aku bilang aja nanti tunggu Dindanya pulang ke Jakarta baru kita main ke rumahnya"

Dinda : " Syukurlah kalau gitu, aku jadi agak tenang "

Billar : " Hari jum'at masih lama ya... "

Dinda : " kenapa emangnya ?"

Billar : " Rindu ..."

Dinda : " Kamu nih udah kayak anak ABG lagi jatuh cinta aja "

Billar : " Bener dong aku masih ABG, kan baru pertama kali jatuh cinta "

Dinda : " Kalo gitu aku gak mau ah nikah sama ABG " ledek Dinda

Billar : " Eehhh.. gak boleh bilang gitu .. "

Dinda : " Aku punya kabar bagus buat kamu Mas "

Billar : " Apa tuh ?"

Dinda : "Jadi kan kemarin - kemarin aku selalu ngambil extra waktu buat kursus itu, naah .. ternyata 3 minggu lagi udah bisa selesai. Gak usah nunggu sampai 3 bulan. "

Billar : " Emang bisa kayak gitu ?"

Didna : " Materinya kan juga udah selesai, paling nanti kalau mau lanjut lagi aku ambil yang di Jakarta. Kasian sama anak ABG yang lagi menahan rindu"

Billar : " Kok ujung - ujungnya ngledek aku sih. Oh ya aku mau bilang kalo Hari Rabu & Kamis aku ada mau ke Solo mungkin agak sibuk jadi maaf kalo nanti jarang hubungin kamu, tapi tetep aku selalu luangin waktu buat kamu kok, tenang aja .. jangan khawatir "

Dinda : " Iya Gapapa.. sama siapa kesana ?"

Billar : " Sendiri, emang kamu mau nemenin ?"

Dinda : " Iya nanti aku temenin..dalam mimpi. Jangan lupa oleh -olehnya buat aku"

Billar : " Gini nih kebiasaan warga +62 , gak ngasih uang saku tapi minta oleh - oleh. Gak usah beli oleh - oleh, besok aja kalo kamu ada waktu kita main ke Solo, kuliner disana juga gak kalah enak sama kota lain.."

Dinda : " Janji ya .."

Billar : " Siapppp, aku kan gak pernah ingkar janji... "

Dinda : " Udah malem buruan istirahat Mas.. aku juga mau tidur awal.. capek.. "

Billar : " Ya udah kalau gitu, selamat istirahat calon istriku, Assalamualaikum "

Dinda : " Waalaikumsalam anak ABG"

mereka kemudian mengakhiri panggilan telefonnya.

Di Ujung PenantianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang