ke Kantor Mas Billar

1.2K 109 10
                                    

Hari ini Dinda menepati Janjinya untuk membuatkan kue untuk Mas Billar. Setelah beberapa jam berkecimpung di dapur dan kue juga sudah siap, tidak hanya kue ternyata Dinda juga sudah menyiapkan makan siang. Dia berniat untuk mengantarkan kue dan makan siang tersebut ke Kantor Billar.

Selesai mandi, Dinda kemudian bersiap untuk berangkat. Hari itu sengaja ia tidak memberitahu Billar kalau dia akan datang ke Kantor.

Mami : " Kamu berangkat sendiri ?"

Dinda : " Iya Mi.. deket kok gak jauh dari tempat kerja Dinda dulu.."

Mami : " Ya Udah hati – hati dijalan ya ..."

Dinda : " Iya Mi.. berangkat dulu ya.. Assalamualaikum.."

Mami : " Waalaikumsalam .."

Dinda kemudian berangkat dengan taxi online. Di perjalanan sepertinya Billar menghubungi Dinda, namun karena Dinda tertidur di perjalanan jadi dia tidak tahu.

Beberapa saat kemudian Dinda sampai. Ini adalah kali pertamanya datang ke Kantor Billar. dan Karyawan disitu juga belum tahu mengenai Dinda. Dinda mulai masuk ke dalam Kantor dan ia menuju meja Reseptionis berniat untuk menanyakan dimana ruangan Mas Billar. Baru beberapa langkah disampingnya ada seorang wanita yang mendahuluinya yang juga berjalan menuju reseptionis,

" Hay Cantik..." Ucap wanita itu kepada Reseption seakan mereka sudah akrab...

" Heey.. Mbak Salsa.. Pasti mau antar makan siang untuk Pak Billar ya ...?"

" Iya.. aku titip disini aja ya.. orangnya lagi gak bisa diganggu kan ?"

" Iya.. baru ada rapat tapi mungkin bentar lagi selesai.. "

" Gapapa aku titip disini aja.. aku jalan dulu ya .." ucap wanita itu yang kemudian jalan keluar kantor

Dinda sedikit kaget dengan percakapan singkat tersebut. Dia masih berfikir positif mungkin dia salah dengar. "Tapi tadi jelas banget dia sebut nama Billar.. " ucap dinda dalam hati.

Dinda kemudian mendekat ke Meja Reseption.

Reseption : " Siang Mbak, ada yang bisa saya bantu ?"

Dinda : " Ehmm.. Mbak maaf Mas Billarnya ada ?"

Reseption : " Ohh.. kebetulan baru ada rapat Mbak, apa mau ada titip pesen ?"

Dinda : " Gak usah aja mbak biar nanti saya yang hubungin dia aja.. Tadi saya denger ada yang titip makan siang untuk dia ya ?"

Reseption : " Ohh.. yang tadi itu ? Iya mbak.. ada apa ya ?"

Dinda : " Ohh. Gapapa sih.. Ya udah makasih ya Mbak.."

Wajah Dinda yang tadinya dari rumah terlihat semangat tiba – tiba tertunduk lesu. Merasa kecewa ? iya .

Dinda kemudian pergi meninggalkan kantor Billar dan kembali lagi ke rumah.

Mami : " Lhoh kok udah pulang.. kok kue sama makanannya dibawa pulang lagi ?"

Dinda : " Eh.. iya Mi.. kuenya besok aja baru aku kasih.. makan siangnya Mami yang makan aja Mi.. aku masuk ke kamar dulu ya.. "

" Pasti lagi ngambek ini mereka berdua .. hmmm..." Ucap Mami setelah Dinda masuk menuju kamar..

Sampai di rumah Billar belum menghubunginya lagi sampai sore hari. Karena Dinda juga tidak ingin menganggu konsentrasi kerjanya maka Dinda berniat untuk menghubungi Billar pada malam hari setelah Billar mungkin sudah santai di Rumah.

" Assalamualaikum Mas.. Tadi aku buat kue ini dan masakin ini buat kamu makan siang. Aku juga anter ini semua ke kantor kamu tadi siang. Dan kebetulan kamu lagi rapat,tapi sampai disana ternyata udah ada yang nganterin makan siang buat kamu, jadi maaf kalo aku bawa pulang lagi kue & Makan siangnya.." Tulis Dinda dipesan yang ia kirimkan ke Billar yang sudah ia tambahkan foto kue & makanan yang tadi ia buat.

Beberapa saat kemudian Billar membaca Pesan dari Dinda.

" Aduh .. Dinda tadi ternyata ke Kantor. Pasti sekarang dia ngira aku ada apa – apa sama Salsa.. Gimana ya jelasinnya"

Billar masih terlihat bingung, pesan dari Dinda juga belum berani ia balas.

Billar : " Aku telfon aja deh ..."

Billar kemudian mencoba menghubungi Dinda tetapi tidak diangkat. Ia coba lagi namun hasilnya sama.

Billar : " Kalo aku datengin ke rumahnya... udah malem gini juga gak enak.. apa dia udah tidur ya ?" Ucap Billar yang masih mondar – mandir didalem kamar.

" Besok aja deh sebelum ke Kantor aku singgah dulu ke rumah ... hm.. bener ya kata orang.. kalo mau nikah ada aja masalahnya.."

Di Ujung PenantianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang