Ara's Badmood👿

92 29 27
                                    

-yang dimulmed..
Bajunya Sehun☺️😍

Happy Reading🍃🍃

Priit....

Pertandingan basket telah dimulai, kini kedua tim nampaknya saling berebut bola, Sehun dan timnya terlihat sangat kompak pagi ini melalui gerakannya yang sangat lihai dalam mengoper, mendrible dan...

"Yapss... gud bro!!

Memasukan bola ke dalam ring, ya semua itu memang keahliannya, kini score berubah menjadi 1-0 karena sehun berhasil memasukkan bola, para cewek-cewek seantero sekolah yang melihat sehun dengan keringat yang mengalir disela-sela rambutnya ditambah aksi lompat melompatnya barusan membuat para cewek itu bersorak heboh menjeriti nama lelaki itu.Sehun giovanno.

"Kak sehuuuuun! Semangat!!

Huhuhuh... sehunn sehunn.. sehuun..

Kak sehun go go go... go go... goo

Huuuuuu!!!

Ara yang tak sengaja melewati lapangan khusus bersama luna, kini mulai penasaran
Bagaimana tidak? nama sehun lah yang diteriaki paling keras, "memangnya apasih istimewanya, sampe-sampe banyak yang jerit-jerit kayak orang kesurupan gitu"misuhnya yang tak sengaja didengar oleh luna.

"Apa raa? Lo ngomong apa barusan?"tanya luna yang samar-samar mendengar ucapannya. "Eh enggak kok, emangnya gue ngomong apaan dah?"sahut Ara yang pura-pura tidak tahu.

"Hem.. kirain, yaudah lah ya..mungkin gue yang salah denger"lirih luna yang hanya dibalas anggukan oleh Ara.

🍑🍑🍑

Prittttt.. priiit...

Babak awal pertandingan akhirnya telah usai, Sehun dan timnya mulai mengambil minum sambil menunggu babak kedua dimulai. Ah sehun benar-benar haus kali ini.

"Bro... tuh lo dicariin"ucap Bayu menunjuk kearah gadis yang mulai berjalan kearahnya "semangat bro"tukasnya lagi sambil menepuk pundak sehun diakhir kalimatnya dan berlalu begitu saja. "Gak jelas banget sih"gumam sehun dalam hati.

"Eh sehun ya..."lirih gadis yang sepertinya belum pernah sehun lihat. "Maaf, Siapa ya?"tanya sehun sopan.

"Oh kenalin namaku Nadia..dari SMA bina bangsa"jelas gadis itu sambil mengulurkan tangannya dengan maksud agar berjabat tangan dengan Sehun. "Ow, sehun giovano"sahutnya dengan seulas senyum tipis dibibirnya.

Lagi-lagi luna mengajaknya melewati lapangan khusus, entah apa yang ada dipikirkannya karena sedari tadi hanya mengajak dirinya mondar-mondar seperti setrika. "Ah shit"gumam Ara dalam hati.

"Luna.. lo ngapain sih dari tadi ngajakin gue bolak-balik lewat sini, lo pengen nonton aapa gimana sih"misuh Ara mulai kesal dengan kegiatan sangat unfaedah yang sedari tadi dia lakukan bersama sahabat karibnya itu.

"Udah deh Ra... ikut aja pokoknya"sahut luna singkat yang kini menarik tangan Ara agar menaiki Lift menuju lantai 2.

Disinilah mereka sekarang berada dilantai 2, menyaksikan kumpulan cogan yang sedang fokus bertanding basket, dari sini terlihat jelas kok orang-orang nya, karena lapangan khusus itu dibuat tanpa atap dan dilengkapi tribun yang mengelilingi nya, letaknya yang berada dilantai 1 membuat kondisi cukup strategis dan kondusif karena apabila penonton tidak kebagian tempat duduk, mereka masih bisa melihatnya dari tempat Ara dan Luna berdiri sekarang.

"Ra. Ra.. liat geh"lirih Luna yang menunjuk-nunjuk kearah cowo tinggi putih berseragam basket SMA PELITA bersama dengan seorang cewe yang walaupun dari jauh tetap terlihat bening. Siapa lagi kalo bukan sehun "iya ra... itu beneran sehun"tukasnya lagi yang malah ditentang oleh Ara.

"Ngapain nunjuk-nunjuk sih Lunn, malu tau gak"gerutu Ara yang ekspresi nya nampak tak suka. ".. lah gue kenapa ra"tanya Luna yang masih bingung dengan omongan Sahabatnya itu. ".. gapapa, dah yuk ke kelas aja" ajak Ara yang maksud hati ingin menggandeng tangan Luna namun ...

"Ra.. liat geh.. mereka kayak udah akreb banget"kompor luna yang dibalas tatapan tajam oleh Ara "ya.. terus kalo deket, gue suruh ngapain"sahut Ara yang mulai kesal. "Ya.. lo gak cemburu gitu Ra?

Detik itu juga Ara menginjak kaki luna sehingga meninggalkan suara teriakan yang berasal dari pita suaranya.

"Aaaaawhhhh...

Sontak semua orang melirik kearah duorang itu, ah yang benar Saja kini Ara dan Luna bahkan jadi pusat perhatian termasuk 2 insan yang sedari tadi mereka perhatikan.

"Kecilin suara lo lun"gerutu Ara yang membelalakan matanya seakan mau copot. "UPS... maap Ra heheh"sahut Luna yang mengangkat tangan membentuk "V"

"Akhirnya lo dateng juga "gumam sehun yang tak sengaja melihat Ara dilantai 2. "Hun.. kenapa kok senyum-senyum sendiri?"Tanya Nadia yang memperhatikan wajah sehun.

Sehun yang masih sibuk dengan pikirannya sampai-sampai suara Nadia pun tak terdengar. Sebegitu menarikkah Ara dimatanya?

"Sehun"ucap nadia sekali lagi kali ini benar-benar disebelah telinga sehun, "eh.. apa nad..."sahut sehun singkat.

Priittt.......

Suara peluit dari wasit telah berbunyi lagi, yang menandakan dimulainya babak kedua, sehun yang kala itu sedang dipinggir lapangan kini langsung berlari masuk kedalam, sepertinya sehun tak menghiraukan kehadiran Nadia. "Hun.. semangat"pekik Nadia agak kecewa karena dikacangin dan sekarang malah ditinggal sehun lari kelapangan.

🍑🍑🍑

"Agatha ya?"tanya seorang siswi yang entah dari mana asalnya membawa sebuah surat beramplop putih "eh.. iya"sahut Ara dengan ekspresi datarnya. "Ada apa ya"tukasnya lagi.

"Ini ada surat dari BK, Katanya suruh dikasikan ke orang tua mu"jelas gadis pemilik nama Sinta itu. "Oh.. ya makasih ya" sinta langsung beranjak pergi dan direspon tatapan kepo oleh luna. "Raa.. cewe tadi itu siaapa sih" namun pertanyaan luna sama sekali tidak digubris oleh Ara yang kini sedang menatap kosong kearah lapangan.

"Kan dikacangin lagi"maki Luna lantaran kesal tak dianggap oleh Ara. "Raa..."sambungnya lagi. Namun masih saja Sama Ara masih membisu dan kini malah berbalik badan lalu berjalan turun kearah Tangga. Gadis rapuh itu sedang badmood hari ini.

"Ih.. malah ninggalin"lirih Luna yang menatap punggung Ara mulai menjauh.

Ara pergi ke Rooftop yang berada digedung barisan kiri jauh dari lapangan khusus, dirinya benar-benar ingin menyendiri sekarang, tanpa ada seorang pun yang mengganggu.

Entah apa sebabnya Ara bisa se badmood ini mungkin karena sebentar lagi adalah tanggal datang bulannya, ah benar... Sebentar lagi Ara akan pms pantas saja mood nya naik Turun.

Sambil terus memandangi secarik amplop putih bersih yang digenggamnya, Ara iseng membuka lantaran kepo dengan isinya tapi yang jelas isinya bukan duit atau cek paling juga surat peringatan untuk kenakalannya. Jika dipikir beberapa kali Ara melakukan kesalahan baru kali ini dirinya menerima amplop dari Bk.

Ara yang sudah berhasil membuka perekat amplop kini langsung membaca isi surat yang berada Didalam amplop, pada saat membaca garis paling awal dirinya sudah sangat paham bahwa itu adalah surat peringatan namun, saat dia lanjutkan lebih kebawah lagi ternyata.... Tebakannya salah, itu bukan surat peringatan melainkan surat ijin yang sengaja dibuat oleh osis yang ditanda tangani kepala sekolah dan mungkin para Guru bk termasuk kedalam panitia kegiatan, shiit ada apasih dengan Ara yang jadi kurang fokus gini.

"Oh cuma surat ijin, gajelas banget kegiatannya"lirih nya sambil membolak-balikkan kertas itu barangkali ada tanda tangan bias nya, nyatanya tidak. Ya lagian mana ada sih idola nya tanda tangan di surat ijin beginian, memangnya mau nonton konser. Hadeuh Ara kadang punya otak buat hiasan kepala doang.

TBC...

Pendek bgt ya:) ☹️
Lagi gak ada mood
buat nulis: (😌
Sama aja kayak ara😭😭
//BADMOOD//

Jangan lupa voment❤️
See you next chapter🍃🍃

Published:9/maret/2020

Curious About You (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang