Sehun accident🚗

81 21 62
                                    

-kan kecelakaan:") 😭

Happy Reading🍃🍃

"Gimana keadaan chanyeol ra"

Setelah beberapa menit sejak sehun meninggalkan Ara didepan rumahnya, Ara menghubungi Galang dan membawa chanyeol kerumah sakit.

Chanyeol langsung dibawa keruang UGD dan sekarang, mereka berdua sedang menunggu hasilnya.

"Hikss... hiks... hiks"
"Udah Ra jangan nangis terus, Chanyeol gak kenapa-kenapa kok, Sehun juga pasti cuma khilaf"ujar Galang yang merangkul bahu Ara.

"Kak... makasih udah mau ban-tuin hiks"lirih Ara yang tersendat akibat isakannya. "Iya Ra santai aja kali, gue udah anggep lo kayak adek gue sendiri"tukas Galang menepuk bahu Ara pelan.

Drrtt...

Drrtt...

Drrtt...

Ponsel Galang berdering karena ada panggilan masuk,
"Ra sebentar ya, gue mau angkat telpon dulu"ujar Galang sambil berjalan kearah pilar yang ada didepan ruangan itu.

Ara yang menangis sambil menunduk kini dia mendongakkan kepalanya dan saat dia melakukan itu...

"Bunda kayla?
"Dio?

Ara mengernyitkan dahinya, lantaran melihat orang-orang yang sangat familliar itu, berlarian sambil menangis menuju ruangan yang ada disebelah ruangan chanyeol.

Dan saat Ara menyimak lagi, kini Kak Bryan bersama seorang cewe juga ikut lari mengikuti bunda Kayla.

Lalu yang terakhir dia lihat adalah Ashila dan disebelahnya, "papa?"lirih Ara didalam hati.

Mereka semua masuk kedalam 1 ruangan yang sama, ada apa? dan kenapa ada Ashila bersama papanya?

Ara terus menatap keruangan itu, hingga Galang melambaikan tangan didepan matanya. "Ra... hey, Ra?
"Eh i-iya kak"sahut Ara yang sedikit tersentak kaget. "Ngapain ngelamun?"tanya Galang lagi.

Ara tidak langsung menjawab, dia hanya menunduk. Dia tak ingin menceritakan tentangnya yang melihat Papanya, tapi dia akan menanyakan...

"Kak, tadi gue liat Bunda Kayla, Dio sama yang lain kok pada keuangan sebelah ya"tanya Ara yang menunjuk ruangan sebelah. Alih-alih menjawab, Galang justru memeluknya, "eh"

"Ra hiks... sabar ya,"lirih Galang yang mendekap tubuh Ara, "ken-apa"sahut Ara yang firasatnya tidak enak, "ken-apa kak"tanya Ara lagi yang pikirannya melayang ke Sehun.

"kak"tanya Ara lagi yang mulai ngegas, bibirnya mulai bergetar. Oh apakah ini?
"Seh-un Ra"lirih Galang yang semakin mengeratkan dekapannya, "kak ken-apa hiks"lirih Ara yang tangisnya semakin deras.
"Seh-un kecelakaan"tukas Galang merampungkan kalimatnya.

Demi apapun badan Ara menegang seketika, keringat dingin membasahi tubuhnya. Bisa diulangi? Sehun kecelakaan?.

Ara menangis sejadi-jadinya, namun sebelum itu, Ara melepaskan pelukan Galang dan bertanya...

"Ber-hiks... berar-ti yang diseb-elah itu kak Se-hun?"tanya Ara yang menebak-nebak,"iy-a Ra hiks"ujar Galang yang langsung menangis dan menutup wajahnya dengan kedua tangan.

Ara yang melihat Galang seperti itu, kini dia juga ikutan menangis. Seketika ide gila muncul diotaknya, Ara langsung melangkahkan kaki menuju ruangan disebelahnya dan...

"Kak Sehuun"lirihnya memasuki sebuah ruangan yang ternyata didalamnya masih ada ruangan lagi. Terbaca jelas tulisan diatas sana, sebuah plang bertuliskan "Operation Room".

"Siapa kamu"pekik Dea yang posisinya paling dekat dengan pintu, sontak semua orang yang berada didepan pintu itu menoleh kearahnya.

"Tata"lirih William.
"Tali"lirih Bryan.

"Ngapain lo kesini brengsek"pekik Ashila yang menunjuk-nunjuk muka Ara, "husstt... nak jangan gitu"ujar William yang langsung menenangkan putrinya.

"Kak Sehuun mana"pekik Ara seperti orang gila, hingga membuat Bryan harus menarik tubuh Ara keluar dari ruangan itu.

Berbeda dengan Dio yang masih berada dipelukan bunda Kayla, tak memperdulikan apapun yang mereka bicarakan. Mereka berdua benar-benar menangis tersedu-sedu.

"Yah... kak Sehuuun"lirih Ashila yang masih dipeluk William, sedangkan Dhea mengikuti Bryan keluar ruangan yang mana didepan ruangan itu...

"Lo ngapain disini tal, kan tadi katanya lo sakit"ujar Bryan yang masih memegangi pergelangan tangan Ara, "lepasin hiks... gue kak hikss... "lirih Ara ditengah isakannya.

"Seharusnya gue yang nanya kak! lo ngapain dsini! bukannya lo pergi keacara tunangan calon keponakan lo"pekik Ara yang mulai emosi, entah kenapa dirinya menjadi sensitif begini.

"Calon tunangan keponakan gue kabur, itu orangnya ada didalem ruang operasi"ujar Dhea yang mendekat kearah mereka berdua, Ara yang mendengar pernyataan itu langsung menghentikan tangisnya.

Apa barusan kata gadis itu? yang didalam ruangan itu adalah calon tunangan keponakannya, dam gadis itu adalah pacar kak Bryan. Berarti...

Ashila? satu kata yang mendadak terlintas diotaknya, jadi Ashila itu keponakan pacarnya? dan yang katanya kak Bryan datang ke acara pertunangan itu, tunangannya kak Sehun dengan Ashila?

Ara tertegun, kenapa dunia terasa begitu sempit? tangisnya kembali tumpah, namun kali ini tak bersuara.

Tiba-tiba seorang pria paruh baya yang memakai setelan lengkap, berdiri diambang pintu lalu memanggil Dhea."Dek sini temenin Cila"ujar pria itu.

Lagi dan lagi Ara kembali terkejut, "Dek" apakah Dhea ini em... anak tirinya papa? atau adik iparnya?, terus Ashila ini siapanya?. Begitulah yang ada dipikiran Ara sekarang.

Bryan yang melihat Ara menatap lurus kedepan, langsung memegang pundak Ara, "Woi Tali ngapain ngelamun"tanya Bryan yang membuat Ara tersentak kaget.

"Tadi itu... papa gue kan?"tanya Ara pelan, Bryan yang sudah mengetahui dari lama hanya bisa mendengus pasrah. Entah apa yang harus dia katakan, pertanyaan itu memang sesuai fakta.

"Udah tal, jangan dipikirin"ujar Bryan yang langsung menarik tubuh ringkih Ara kepelukannya, dia dapat merasakan kesedihan yang mendalam terpancar dari manik hazel itu.

"Kenapa gak bilang, kalo doi lo ada kaitannya sama mantan papa gue hiks"lirih Ara yang kembali menangis hingga membuat hati Bryan terenyuh.

"Jadi, Ashila hiks... itu siapanya papa  gue hiks"tanya Ara lagi yang masih penasaran.

TBC...

Gak double up hari ini;)
Lagi Banyak tugas soalnya😣
Insya allah besok:)

Staytune❤️
Jangan lupa voment🍃
See you next chapter 🍑

Published:27/Maret/2020




Curious About You (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang