Happy Reading🍃🍃
"Kak Sehun... kapan lo sadar"lirih Dio memegangi jemari tangan kakaknya.
Sore ini, bunda Kayla dan Dio pergi kerumah sakit. Mereka merindukan Sehun. Sudah seminggu mereka tidak menginjakkan kakinya kemari.
Dio yang memang merindukan kakaknya sejak lama, kini tangannya mulai aktif mengelus-elus punggung tangan Sehun, tak lupa juga mengajaknya berbicara. Ya walaupun sampai kapan pun Sehun tak akan menyahuti.
Lain halnya dengan bunda Kayla yang misuh-misuh kesal, lantaran Ara tidak menepati janjinya. Ara tidak melakukan apa yang diminta dirinya. Kemana dia, bukannya menunggu Sehun malah hilang dari peredaran. Ponselnya juga tidak aktif. Katanya sayang tapi kok cuek, begitulah kata bunda Kayla dalam hati.
Selang beberapa menit, pintu ruangan itu bergeser yang menandakan ada orang lain yang masuk. Ternyata seseorang itu adalah suster yang memang ditugaskan untuk merawat Sehun.
"Permisi ibu, saya mau memberi obat dulu"ujar suster sambil mengeluarkan jarum suntik beserta botol mini berisikan cairan lalu menyuntikannya pada selang infus Sehun.
Mulut Dio menganga lebar, bagaimana tidak? dia sama sekali belum pernah melihat aksi seperti ini. Suntik-menyuntik dengan selang lalu setelahnya mengeluarkan bau khas obat yang langsung menyeruak seakan menusuk lubang hidungnya.
Ditambah lagi susternya cantik, yang mana semakin membuat Dio penasaran. Sebenarnya segala penjelasan panjang lebar diatas tadi, hanya sebuah kedok belaka. Singkatnya sih Dio tertarik melihat terus menerus bukan karena rasa keingintahuannya, melainkan rasa hatinya yang mendadak adem melihat cecan. Emang dasar Dio.
"Oke ibu, saya sudah selesai... maaf karena telah mengganggu kenyamanannya,"ujar suster itu yang kini telah berjalan keluar. Dio tersenyum dibalik maskernya, setidaknya suara dan senyum suster itu mampu melemahkan detak jantung untuk beberapa saat. Bucin? ya! Dio memang bucin anti kaleng-kaleng.
"Hust Dio! Ngeliatin apaan"celetuk bundanya sambil menepuk pundak Dio pelan, "cantik bun"sahut Dio refleks yang membuat bunda Kayla hanya bisa menggelang-gelengkan kepalanya.
🍑🍑🍑
"Gimana keadaan kakek jang"vokal om Dedi-ayah Bryan mengudara.
Mereka berempat tiba dijerman 30 menit yang lalu. Setelah merapihkan semua barang-barang diapartemen keluarga Scarllet, kini mereka berada dirumah sakit tempat kakek Siwon dirawat.
Menurut keterangan Ujang-asisten kakek yang sebelumnya telah dijelaskan oleh dokter Eric. Bahwasanya Siwon yang kemarin seharian bolak-balik ke Amerika untuk mengurusi beasiswa SMA PELITA diHarvard univercity. Ya! dalam urusan seperti ini, Siwon memang sangat antusias. Terutama salah satu orang yang masuk daftar penerima beasiswa adalah kekasih cucu kesayangannya, Sehun Giovanno.
"Serangan jantung?"
Aska membelalakan matanya, saat mendengar sesuatu yang dijelaskan pak Ujang. Sang kakek terkena serangan jantung, akibat kelelahan.
Akibatnya, kini kondisinya memburuk, detak jantung permenitnya melemah, dan bahkan kata dokter berpotensi stroke. Hal ini membuat Ara yang sedari tadi menyimak menangis histeris, berulang kali Bryan mencoba menenangkan namun Ara benar-benar tak kuasa menahan ini semua.
Seketika kepala Ara terasa berat, pandangannya mulai kabur dan...
"Tal! Tali!"pekik Bryan yang tengah mendekap Ara, semua yang berada diruangan itu heboh termasuk Aska yang langsung menggendong Ara dengan lengan kekarnya dan membawanya menuju UGD."Astaga, kamu kenapa nak"lirih om Dedi menatap punggung Aska yang mulai menjauh diekori oleh Bryan dibelakangnya.
Seminggu kemudian...
"Anakku Sehuuun, akhirnya kamu sadar juga nak"pekik Kayla kegirangan lantaran prediksi dokter benar, tepat pada 2 minggu sejak Sehun dinyatakan koma. Hari ini dia telah siuman.
"Alhamdulillah, ananda Sehun sudah siuman. Mohon jangan dipaksakan untuk bicara dulu ya nak"ujar dokter Hendra memberi instruksi kepada Sehun.
Didalam ruang ICU itu ada bunda Kayla, Galang, Dio, Bima dan Bayu. Kebetulan, teman-teman Sehun sedang menjenguknya.
Sehun berusaha membuka bibirnya yang terasa sangat lengket, seperti diolesi lem korea. Ingin rasanya dia menyahuti pertanyaan-pertanyaan dari ketiga sahabatnya itu, dan tak lupa dia juga ingin menanyakan keberadaan anak ayamnya.
Tapi sepertinya, Sehun harus mengurungkan niatnya lantaran manik birunya belum siap untuk menerima setiap cahaya diruangan itu, terlebih bibirnya yang sangat sulit diajak kompromi dengan hatinya. Alhasil, Sehun kembali memejamkan mata yang lagi-lagi membuat semua orang yang berada disana berteriak heboh.
Sesaat kemudian, dokter kembali menjelaskan. Bahwa itu adalah reaksi yang wajar dari obat-obatan yang berada ditubuhnya, terlebih bagian kepala yang banyak sekali jaitannya.
-SEHUN POV-
setelah sekian lama gue terjebak diblack hole ini, akhirnya gue sadar juga.
Yang pertama kali gue rasain saat sadar, rasanya aneh banget. Mata dan bibir gue sama sekali gak bisa diajak toleransi.
Padahal, ada banyak hal yang pengen gue tanyain. Terutama kabar seseorang yang sangat gue rindukan. Siapa lagi kalo bukan Agatha Narasya.
Ya! cewe itu yang beberapa waktu lalu selalu nemenin gue didalam black hole. Aneh sih, tapi memang bener... dia selalu ngasih gue semangat, supaya gue sabar.
Jujur, selama didalam black hole itu gue takut, takut banget. Gue kedinginan juga tapi saat gue pangen nangis, gue liat seseorang yang mendekat kearah gue. Terus, dia bilang sayang dan akan selalu nemenin gue.
Jujur nih ya, gue baper... untuk sekian kalinya dibuat cewe itu. Gue kangen banget sama dia, soalnya udah seminggu ini gue gak ditemenin dia dong.
Entah, kemana cewe itu pergi. Yang selalu gue bingungin, kenapa gak direal life maupun disini, cewe itu selalu pergi. Apa dia gabisa menetap? padahal hati gue, udah gue tetapin buat tempatnya bukan yang lain.
Gue kangen Agatha Narasya, cewek aneh yang pernah gue kenal. Dan mencuri perhatian gue, bahkan membuat gue bucin. Hehehe... gue kangen lo anak ayam.
🍑🍑🍑
-AUTHOR POV-
Sore itu, Ara sedang membaca novel dikamarnya. Sudah seminggu dia menetap dijerman, untuk menemani kakek bersama kedua kakak sepupunya dan om Dedi.
Kejadian seminggu yang lalu, akibat Ara pingsan saat melihat sang kakek. Akhirnya, membuat semua keluarga memutuskan untuk tidak memperbolehkan Ara kerumah sakit dulu.
Bukan tanpa alasan, hal ini dilakukan untuk meminimalisir tingkat stress Ara dan kondisi kesehatannya yang juga mulai menurun. Walaupun tidak demam maupun meriang, namun belakangan ini kepalanya sering merasa pusing. Hingga kini hanya sebatas itu, tak seperti seminggu yang lalu dia mimisan dirumah sakit.
Hal yang membuat Ara harus merahasiakan apa yang dia rasakan, lantaran tak ingin membuat keluarganya khawatir. Toh, dirinya juga sudah biasa mengalami pusing-pusing begini. Tapi yang namanya keluarga pasti merasa cemas... terlebih, Ara adalah satu-satunya cucu perempuan dikeluarga Scarllet.
Saat sedang asyik membaca, Ara benar-benar terhanyut dalam alur didalam cerita itu. Hingga tak sadar, hal yang selalu diwas-wasnya beberapa hari ini kembali terjadi.
"Da-rah"lirih Ara sambil memegangi lubang hidungnya.
TBC...
Akhirnya up juga😭❤️
Kepo? Kelanjutannya?
Stay tune ya💖Jangan lupa voment❤️
See you next chapter 🍃🍃Published:9/April/2020
![](https://img.wattpad.com/cover/210390177-288-k527171.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Curious About You (ON GOING)
Teen Fiction"Anak ayam, kapan lo mau berubah!" "Berhenti ngatur hidup gue! Sebuah misi rahasia yang harus dijalankan oleh Sehun Giovanno, Merubah penampilan dan kepribadian seorang badgirl yang notabenenya adalah cucu pemilik sekolah, 1001 cara dan usaha tel...