The same energy💘

69 12 66
                                    

Happy Reading🍃🍃

"Iya sayang ada ap––

"Rel, kita putus"

"Hah? enggak! aku
gak mau sayang,
aku mau sama kamu aja"


"Gue pamit, bye"

"Askaaaaaaaaaa!"

Sambungan itu diputuskan secara sepihak oleh Aska. Detik itu juga Aurel melempar iPhone nya. Benar-benar tidak disangka, Aska mengakhiri hubungan yang baru berumur sebiji jagung.

Aurel berteriak histeris disudut kamarnya, lalu menangis seperti orang gila. Dia benar-benar kalut saat ini, Aska yang sangat dicintainya... malah tega menyakiti perasaannya.

"Kak As-ka jahat hiks... hiks..."lirih Aurel yang terisak.

Tok... tok... tok...

"buka pintunya dek!"pekik Gina dari luar.

Aurel tak kunjung bergerak, dia hanya menenggelamkan wajahnya diatas lipatan tangannya diatas lutut. Hal ini membuat Gina semakin mengetuk keras.

Tok... tok... tok

"Aureeel kamu kenapa? buka pintunya sekarang"

"Hikss... hiks... hiks"

Alih-alih menjawab, Aurel justru mengeraskan tangisannya. Yang membuat Gina semakin cemas. Dengan seluruh kekuatannya, Gina mencoba mendobrak pintu kamar adiknya itu, namun tidak bisa alhasil dia terus-menerus menggedor-gedor pintu itu hingga...

Klekk...

Aurel membuka pintu kamarnya. Detik dimana Aurel langsung memeluk kakaknya. Dia benar-benar hancur, membayangkan Aska yang pergi meninggalkannya. Gina yang benar-benar tak tega hanya bisa mengelus rambut Aurel, dia belum berani menanyai banyak hal.

Selang beberapa menit, Aurel melepaskan pelukannya lalu mengajak Gina duduk ditepian kasur. Dia menceritakan semua yang terjadi, lengkap dengan air mata yang terus-menerus mengalir dari telaga bening miliknya.

"Udah dek, sabar ya..."ujar Gina yang masih setia mengelus surai hitam milik Aurel.

"K-ak, ak-u bo-leh min-ta to-long gak"lirih  Aurel sambil sesenggukan,"tolong apa adekku"sahut Gina lembut.

Aurel menjelaskan semua kemauannya. Gina yang bingung terkait apa yang harus dilakukannya selanjutnya, dia hanya bisa mengangguk ragu. Namun, Aurel malah berteriak dan menangis lebih keras dari sebelumnya.

Gina yang menyadari perubahan Aurel langsung buru-buru mengiyakan dengan suara lantangnya. Tak lupa dia juga menjawil hidung sang adik. Walaupun didalam hatinya kini, tertanda sedikit keterpaksaan.

"Udah ya rel, jangan nangis lagi.. kakak pasti bantuin kok"ujar Gina mencium puncuk kepala adiknya, "i-ya hiks".

                     🍑🍑🍑

"Kak, dari kemaren... lo aktifin sosmed gak?"tanya Ara menyapa Aska yang baru saja memasuki pintu apartemen.

Aska tidak langsung menjawab. Dia mendekat kearah adik sepupunya dan merebut setoples kacang yang sedang Ara cemili. "Ihh kak!"pekik Ara merdu membuat Aska mundur beberapa langkah.

"Baru tadi pagi gue matiin semuanya, bowsean swalnyaanyanya. Mwantan smooua yawng naonghol"sahut Aska sambil mengunyah kacang polong dimulutnya.

Ara tak menghiraukan jawaban Aska, dia hanya misuh-misuh, lengkap dengan bibir yang sengaja dia manyun-manyunkan.

"Bibir lo ngapa digitu-gituin, pernah dicium bihun lo ya"celetuk Aska yang sukses membuat Ara bungkam dan menghentikan aktivitasnya.

"Hahahaha, ketauan juga lo"tukasnya lagi dimana setelahnya Ara melemparkan bantal sofa kearah Aska.

Aska hanya tertawa terbahak-bahak, menyaksikan betapa menggemaskannya adik sepupunya yang sedang menahan rindu dengan kekasih. Liat saja nanti, Aska pasti akan menikahkan dua sejoli pasangan bucin itu.

"Eh iya cil, btw kenapa lo nanya gitu. Oh atau jangan-jangan lo sengaja off ya, biar Sehun nyariin"cerocos Aska super pede hingga membuat Ara memicingkan sebelah matanya, "kak Sehun kan belom sadar"sahut Ara singkat.

Persis lelaki mesum, bukannya merespon perkataan Ara. Kini Aska malah mencoba merapatkan posisinya kesamping adik sepupunya, sambil terus mendekatkan mulutnya tepat ditelinga Ara dan... "aaaaaaaa"pekik Ara sambil memejamkan kedua matanya.

"Hahahah apaansih lo dek, orang gue mau bisikan elo! lo kira gue mesum... dasaarr"ledek Aska sambil mengusap-usap perutnya, baginya hal ini sangat konyol.

"Ih au ah, emang mau bisikin apaan"tanya Ara menahan malu. tapi tetap saja... dia kepo. "Suami lo udah sadar, katanya ntar malem minta jatah"pekik Aska yang langsung ngacir kekamarnya. Dirinya tahu, pasti Ara akan melemparkan bantal lagi atau memberi bogeman atau semacamnya, lantaran kalimatnya barusan yang terkesan vulgar. "Kak Askaaaaaaaaaaaaaa".

Ara berteriak sekencang-kencangnya. Kakak sepupunya itu benar-benar membuat pipinya merah merona, memang jelas faktanya... namanya jantan fakboi itu jago bikin baper betina, seperti contoh nyatanya si Falaska.
Walaupun Ara kesal dengan lontaran-lontaran kaimat Aska, tapi disisi lain hatinya menghangat.

Ah! lebih tepatnya, hatinya sangat sensitif apabila mendengar nama Sehun lengkap dengan hal-hal tentangnya. Dalam tanda kutip terkait ciuman. Aska yang memang asal nebak tapi tepat, uh! Ara jadi mati kutu sekarang.

                     🍑🍑🍑

Kemarin, Chanyeol sudah dipulangkan kerumahnya. Karena kondisinya lumayan sudah membaik, lain dengan Sehun yang kini dipindahkan keruang pemulihan. Mungkin sekitar 2-3 hari lagi Sehun baru diperbolehkan pulang.

"Yo"lirih Sehun menoleh kearah Dio yang ada disebelahnya. "Iya kak kenapa, ada yang bisa dibantu"tanya Dio yang belakangan ini menjadi super peduli dengan kakanya. Padahal kalo diingat, Dio adalah spesies yang paling bandel jika dihadapkan dengan predator macam Sehun. Namun kali ini tidak.

Ibaratkan Dio seperti mamalia yang sedang merawat anak-anaknya, tapi bukan berarti Dio bisa menyusui, kembali lagi keawal... ini hanya sebuah perumpamaan.

"Ara dimana"lirih Sehun sangat pelan nyaris tak terdengar, "em... kakak istirahat dulu ya, tar sore kakak rambut pink pasti kesini kok"sahut Dio membohongi Sehun.

Bukan tanpa alasan, hal ini dia lakukan agar Sehun tidak terus-terusan menanyai keberadaan kekasihnya. Karena yang Dio tau, sudah hampir 5 kali hari ini Sehun menanyakan pertanyaan yang sama.

Sehun yang merasa sudah puas dengan jawaban Dio. Dia hanya mengangguk lemah lalu memejamkan matanya kembali seperti waktu-waktu sebelumnya.

Entah sejak kapan Sehun menjadi bucin seperti ini, membuka matanya hanya untuk menyakan keberadaan Ara. Dio yang sudah mulai terbiasa dengan tingkah aneh ini, hanya bisa memaklumi.

Wajar, kakaknya ini termasuk dari ribuan korban perjodohan konyol. Hingga membuat hidupnya seolah redup seketika, yang ada hanya warna-warna monoton tanpa adanya warni.
Dio menyayangkan takdir ini.

TBC...

Kepo?
Mau tau kelanjutannya?

Stay tune aja ya🔥

Jangan lupa voment❤️
See you next chapter🍃🍃

Published:11/April/2020

Curious About You (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang