Misunderstand🤥

58 15 52
                                    

Happy Reading🍃🍃

"Hiks... hiks, kak! video itu siapa yang nyebarin sih ... kenapa jahat banget merekayasa video kayak gituan hiks"lirih Ara yang menangis didekapan Aska.

"Udah cil, gue juga gak tau... pokoknya kita harus berani bantah, jelas-jelas kita gak pernah ngelakuin. Bangsad itu yang ngedit"sahut Aska berusaha menghibur adik sepupunya.

Aska selalu berusaha tegar. Lain halnya dengan Ara yang sedari tadi menangis. Malu, satu kata yang mendeskripsikan perasaan Ara sekarang.

Brakkk

Aska!

Suara pintu didobrak paksa, diiringi dengan pekikan bariton milik ayah Aska. Yang mana kini membuat Aska dan Ara sontak melepaskan pelukan masing-masing.

"K-ak"lirih Ara pelan yang masih terisak.

"Aska! Keluar kamu!"

Posisi Aska dan Ara adalah berada didalam satu ruangan yaitu kamar Ara. "Bentar cil, gue keluar dulu".

Aska yang merasa ternotice langsung berjalan keluar menuju ruang keluarga, tempat ayahnya berpijak sekarang.

Plakkk

"Awh"ringis Aska memegangi pipinya.

"Anak gak tau malu kamu ya! anak setan! hewan kamu itu!"pekik Dedi sambil menunjuk-nunjuk muka anaknya sendiri.

"Pa dengerin Aska dul––

"Mau ngomong apa! hah! ngelak? saya kecewa sama kamu!"sambung Dedi yang benar-benar tersulut api amarah. Aska mendengus kesal, Bisa-bisanya ayahnya menampar anaknya sendiri tanpa menanyai dulu sumber permasalahannya.

"Pah! dengerin Aska dulu."

Dedi mundur selangkah, lalu menjatuhkan pantatnya disofa sambil memijat pelipisnya yang mulai mengenyut. Tak tahu lagi menanggapi kelakuan anak bungsunya ini.

"Papa harus dengerin penjelasan Aska dulu."

Aska mendekat, lalu berjongkok menunduk didepan pria paruh baya itu. "Pah... papa harus percaya sama Aska, itu semua rekayasa, ada yang gak suka sama As––

"Cukup!. kepala saya pusing"ujar Dedi sambil memejamkan matanya. "Pah"lirih Aska pelan.

Sebenarnya Dedi juga tidak sepenuhnya percaya. Lantaran sejak seminggu yang lalu hingga hari ini, Aska dan keponakannya selalu dalam pengawasannya 24jam. Jadi mustahil jika melakukan hal tidak senonoh itu, apalagi sampai sengaja dibuat video.

Tapi jikalau benar, mungkin saja mereka melakukannya ditempat lain tanpa sepengetahuan Dedi. Dan dalam waktu yang berbeda, bisa saja jauh sebelum mereka mengetahui fakta bahwa ada hubungan darah antara mereka berdua.

"Pah...

"Berdiri! Sekarang kemasi semua barang-barang, kita harus pulang sekarang juga... Gak perlu nunggu sampe nanti sore"ujar ayahnya sambil berdiri, dimana Aska hanya bisa mengikuti kemauan papanya.

"Ajak juga si Naran, kita gak punya banyak waktu"tukas Dedi-ayahnya yang langsung hengkang dari hadapan Aska.

//Naran adalah panggilan khusus untuk Ara secara turun temurun dari keluarga Scarllet termasuk Dedi yang notabenenya adalah paman Ara**.

                 🍑🍑🍑

"Bunda"pekik Ashila yang baru saja memasuki ruang kepsek. Tak sopan memang, tapi hal ini sudah menjadi kebiasaan Ashila dari awal menjadi murid baru di SMA pelita.

Curious About You (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang