Chapter 10 : Heart

2.3K 200 60
                                    

Heart—

"Jimin! Gua mau lagi suka sama seseorang!" Jimin menegukkan ludahnya kasar,

"Siapa Tae?" Yang dipanggil Tae tersenyum lebar, menampilkan cengiran khasnya.

"Irene! Gua suka sama dia! Gua pengen nembak dia! Dia nerima gak ya kira-kira?" Wajah Jimin menampilkan semburat yang berbeda, yang mana membuat Taehyung heran.

"Kenapa Jim? Gimana menurut lu?" Jimin tersadar dari lamunannya, dan kembali menatap wajah bersemangat Taehyung.

"I-iya, Lu sama Irene cocok. Pasti Irene bakal nerima lu." Balas Jimin membuat Taehyung semakin bersemangat.

"Oke Jim! Gua mau latihan dulu sama lu! Oke?" Dan lagi, yang dipanggil Jimin kembali melamun.

"Jimin!"

"Ah, iya?" Jimin menampilkan senyuman kakunya. "M-maaf hehe. Kenapa Tae? Lu tadi mau ngapain?"

"Gua mau latihan nembak Irene sama luu!"

"O-oh yaudah, cepatan." Taehyung merubah posisinya. Menatap dalam Jimin, yang mana membuat sang empu berdegup kencang.

"Jimin,–" Taehyung mengusap tangan mungil milik Jimin.

"Aku udah lama suka sama kamu, kamu mau jadi pacar aku?" Jimin mengangguk pelan.

"I-iya, aku mau."

"Oke! Bagus! Gua cabut dulu! Gua dah ada janji sama Irene. Doain gua ya!" Jimin kembali mengangguk, membiarkan Taehyung pergi dari kamarnya.

"Hiks.." Dengan cepat Jimin mengusap air matanya yang tiba-tiba keluar.

"Apaansih lu ini Jim?! Tae itu straight! Gamungkin dia sama lu! Lu itu harusnya sadar diri! Hiks.." Jimin menatap frame yang berada dinakasnya, diambilnya foto tersebut, foto dirinya dengan Taehyung saat berumur 10 tahun.

"Kenapa sih gua harus suka sama lu? Kenapa lu harus ada kalau begini jadinya? Gua ini gila! Ngarepin lu yang jelas-jelas nganggep gua sahabat doang. Gua benci!" Jimin membuang frame tersebut dan kembali menangis.

"Gua benci!"

Tring!

Jim! Makasih! Gua sama Irene akhirnya jadian! Dia nerima gua! Sumpah, Gua bakal traktir lu besok! Thanks bro!

Dan malam itu, merupakan malam yang akan dibenci Jimin selama hidupnya. Dibantingnya ponsel tersebut dan kembali menangis.

....

"JIMIN!" Jimin yang sedang berjalan kekelasnya terkejut mendengar suara bariton tersebut, dan memutuskan kembali melangkahkan kakinya. Menghiraukan panggilan Taehyung.

"Jiminn!"

"Jim!!" Langkah si mungil pun kembali dipercepatnya. Mood nya hari ini sangat buruk.

"Jimin! Astaga!" Taehyung berhasil menyamai langkahnya dengan Jimin, dan Jimin masih tetap tidak memperdulikannya.

Tidak tahan diacuhkan, Taehyung menahan pergelangan tangan Jimin, Jimin mendecak malas.

Our Story [vm]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang