Chapter 15 : April Fools

1.8K 178 11
                                    

-April fools-

"Eum, um Tae?"

Kim Taehyung menengok ke arah kekasihnya tersebut.

"Kenapa Jim?" Jimin, atau lebih tepatnya Park Jimin menelan ludahnya kasar.

"E-uhm, a-ayo kita p-putus?" Taehyung menghentikan aktivitasnya yang sedang bermain handphone itu. Kemudian menatap Jimin.

"Jim?"

"Iya. Aku mau putus." Jimin memejamkan matanya. Dirinya tidak bisa menatap wajah Taehyung saat ini. Bisa luluh yang ada.

"Alasannya?" Jimin tidak menjawabnya. Apa yang harus dirinya jawab? Ini kan hanya pura-pura.

Heol. Sekarang tanggal 1 april dan ini merupakan kegiatan yang biasa ia lakukan. Jika tahun kemarin, apri fools nya hanya mendiami Taehyung, sekarang dirinya mencoba lebih extreme.

"Jim? Kamu gak mau kasih alasan?" Jimin menggeleng.

"Engga. Aku cuma mau putus."

Taehyung mengangguk. "Oke." Jimin mengedipkan matanya.

"Oke." Dan kemudian Jimin pergi meninggalkan Taehyung. Dalam hati bersorak senang karena berhasil mengerjai kekasih tampannya tersebut.

.....

"Jim, Taehyung mana?" Jimin menggeleng.

"Aku gak liat dia daritadi hyung."

"Serius?! Kamu kan pacar dia! Masa gak tau?" Jimin kembali menggeleng. Tidak berani menjawab hyungnya.

"Aku bakal bantu nelfon Taehyung, hyung." Seokjin mengangguk dan kemudian kembali pergi, mencari ketempat lain.

Selagi menelfon, Jimin melangkahkan kakinya menuju kamar kekasihnya. Tetapi hasilnya nihil. Tidak ada seorang pun disana. Jimin mulai cemas.

"Yaampun Taee. Dimana sih?!" Jimin semakin kesal ketika bukan Taehyung yang menjawab panggilannya. Sedari tadi hanya operator yang menjawabnya.

"Taeeee! Dimanaa?!" Jimin bernafas lega ketika panggilannya yang entah berapa kali itu akhirnya terjawab.

"Hallo? Ini Park Jimin?" Jimin mengernyit. Ini bukan suara Taehyung-nya.

"Iya? Ini siapa? Taehyung nya dimana?"

"Tuan Taehyung sedang berada diclub kami tuan. Sudah dari siang tadi dia disini dan meminum banyak sekali minuman. Saya sudah mencoba menghentikannya namun dia justru marah-marah. Dan berkata bahwa ia hanya ingin Jimin. Makanya saya telfon tuan."

Jimin sedikit tecengang mendengarnya. Jadi ini karena pranknya tadi pagi?!

"Yasudah, kirimi saya alamatnya, saya kesana."

Jimin segera mematikan sambungan dan menuju club yang didatangi Taehyung.

.....

"Dimana Taehyung?" Jimin segera mendatangi batender yang menjaga. Jujur, dirinya kurang suka berada ditempat seperti ini. Jika bukan karena Taehyung, tidak sudi dirinya disini.

"Dia dikamar nomor 12 tuan."

"Dengan siapa?!" Fikirannya mulai takut jika Taehyung bermain-main dengan jalang disini.

"Hanya sendirian tuan, dia tadi pingsan setelah beberapa menit saya menelfon tuan." Jimin mengangguk dan langsung pergi menuju tempat yang dimaksud batender tersebut.

"Taehyung?" Jimin membuka pintu ruangan tersebut. Nampaklah Taehyung yang sedang tertidur pulas. Jimin menghela nafas kemudian mendekati ranjang tersebut setelah memastikan sudah menutup pintunya.

Jimin memperhatikan wajah damai Taehyung-nya. Jimin masih heran dengan makhluk ini. Mengapa harus sampai melakukan hal yang tidak ia suka?

"Nghh" Suara Taehyung membuyarkan lamunannya. Dihadapannya Taehyung sudah mulai membuka matanya.

"Jimin?" Jimin membalasnya dengan dehaman. Baru saja Taehyung ingin menarik Jimin dalam pelukannya, Jimin sudah memundurkan tubuhnya terlebih dahulu.

"Kenapa harus mabuk kayak gini?"

"Aku takut Jim." Jimin mengernyit.

"Takut?"

"Iya. Pas kamu bilang mau putus, aku ngerasa udah gak ada apa-apa lagi. Jadi daripada harus silet-silet tangan, lebih baik aku mabuk."

"Yaampun Tae," Jimin mendekatkan wajahnya pada wajah sedih kekasihnya. Mengecup sekilas hidung bangirnya.

"Sekarang tanggal berapa?" Taehyung berfikir sebentar.

"Uhm, 1 april."

"April mop Kim Taehyung!"

"Astaga Jimin!" Jimin tertawa.

"Jadi tadi gak beneran kan?" Jimin menggeleng.

"Ya enggaklah. Aku cuma cinta sama Taehyung doang!" Setelahnya, Jimin memeluk Taehyung. Begitupun sebaliknya.

"Kalo tadi nyampe beneran ya Jim, aku beneran gak tau lagi harus apa. Bener-bener gak pernag kefikiran sama aku tau!"

"Iyaa iyaa. Maaf yaa Taehyungiee~"

"Pokoknya jangan diulang lagi! Aku gasuka!"

"Siap tuan Taehyung!" Ucap Jimin sembari tangannya melakukan gerakan ala-ala hormat.

"Love you Jiminiee"

"Love you too Taehyungiee."

F I N

Our Story [vm]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang