Chapter 24

1.1K 137 44
                                    

Gatau judulnya apa–
.
.

"Happy Anniversary ke 3 tahun kita Taehyung~"

Seperti rutinitas ditahun sebelum-sebelumnya, tahun ini Park Jimin dan Kim Taehyung merayakan kembali hari jadi mereka.

Jimin masih sangat ingat, tiga tahun yang lalu Kim Taehyung, pria tersebut mengungkapkan isi hatinya pada Jimin. Jimin yang memang sudah mempunyai perasaan pun sangat senang. Dan tentu saja ia menerimanya. Menerima Taehyung menjadi kekasihnya hingga saat ini.

"Hm, makasih Jimin." Jimin mengangguk. Kemudian memeluk Taehyung yang berada disisi ranjangnya saat ini. Jimin merasakan pelukannya tidak dibalas oleh Taehyung. Namun Jimin tidak peduli, justru ia semakin mempererat pelukannya.

Jimin sadar. Sangat menyadarinya. Ada yang berubah dari kekasihnya.

Akhir-akhir ini sikap Taehyung berbeda kepadanya. Biasanya, Taehyung akan memeluknya dimanapun dan kapanpun. Selalu memberikan dirinya kata-kata cinta, memberi tahu Jimin betapa ia sangat berarti dihidupnya, dan berbagai ungkapan rasa cintanya pada Jimin.

Namun sekarang berbeda. Sangat berbeda.

Sekarang, Taehyung seakan menjauhinya. Taehyung bahkan dengan sengaja membatalkan setiap kali mereka akan berkencan.

Jimin tidak tau, apa yang membuat kekasihnya itu berubah sampai saat ini.

Ingin sekali Jimin bertanya pada Taehyung. Namun ia takut, takut jika Taehyung akan memarahinya. Maka dari itu ia lebih baik memilih diam sekarang.

Ting!

Suara notifikasi Taehyung berbunyi, baru saja Jimin akan melihatnya, Taehyung lebih cepat mengambil ponselnya.

Suasana hening terjadi dikamar tersebut. Kamar miliknya dan Taehyung. Mereka se-apart omong-omong.

"Jim aku keluar dulu. Ada pekerjaan yang belum aku selesaikan. Aku akan secepatnya pulang."

Baru saja Jimin ingin bertanya, Taehyung sudah bangun dari duduknya dan langsung pergi begitu saja. Tanpa berpamitan ataupun memberikan Jimin kecupan seperti dulu.

Jimin menghela nafas. Lagi-lagi ia gagal memperbaiki kerenggangan diantara mereka. Taehyung sudah nampak tak bisa digapai oleh Jimin.

Fikirannya kembali melayang saat ia mencoba untuk menidurkan dirinya. Jimin membenci ini.

Haruskah ia menyerah dari prilaku Taehyung yang telah berubah padanya?

Tidak. Tidak. Ia tidak boleh menyerah. Hubungan nya dengan Taehyung sudah tiga tahun. Ia harus memperjuangkan kembali cintanya.

Tetapi, walaupun ia telah mencoba berjuang, apakah Taehyung mau?

Jimin menggelengkan kepalanya. Lebih baik ia tidur sekarang. Mengingat besok ia harus kembali bekerja.

Matanya yang baru saja terpejam kembali terbangun ketika memdengar suara pintu apartemennya terbuka. Taehyungkah?

"Taehyung!" Jimin terkejut ketika melihat Taehyung datang dengan jalan yang terseok-seok. Aroma alkohol menyapa hidung mungil Jimin. Ugh, Jimin membenci aroma ini.

Our Story [vm]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang