"Uhm, makasih ya Kook udah nganterin gua pulang, maaf juga udah ngerepotin lu. Harusnya gua pulang naek gojek aja tadi, tapi Seulgi maksa terus sih." Jimin menyerahkan helm milik Jungkook pada sang pemilik. Sedangkan si pemilik hanya tertawa kecil. Gemas dengan wajah sedih Jimin.
"Haha. Gapapa, sans. Lagian gua juga mau kok!"
"E-eh" Wajah Jimin memanas, membuat Jungkook semakin gemas, hingga tangannya tergerak untuk mengusap rambut halus Jimin.
Bagaimana bisa Jimin bisa pulang bareng sama Jungkook yang notabenya baru dikenal? Simple aja sih, Seulgi yang maksain banget mereka berdua agar akrab, dan yaa. Jimin dan Jungkook sudah lumayan akrab, mengingat mereka juga berasal dari satu daerah, serta hobi mereka yang searah. Semakin membuat keduanya akrab.
Dan saat akan pulang dari Mall, Jimin yang sebelumnya akan memesan ojek online dihentikan oleh Seulgi, perempuan itu bilang kalau Jimin harus bersama Jungkook agar tidak terjadi hal-hal jahat. Jimin akhirnya mau setelah dipaksa-paksa. Jungkook? Diam saja karena dalam lubuk hatinya juga tertarik dengan Jimin.
"Ish, apaansih Kook!" Jimin masih menunduk malu. Duh makin gemas Jungkook. Dan tiba-tiba atensinya melihat seorang pria menatap dirinya dengan Jimin didepan pintu pagar Jimin. Jungkook mengernyit.
"Jim"
"Hm?" Jimin menaikan wajahnya, menatap wajah Jungkook yang seperti mengamati sesuatu.
"Itu didepan rumahlu siapa?" Jimin mengikuti pandangan Jungkook. Terkejut ternyata sosok itu adalah Taehyung.
"Eh, i-itu kawan gua hehehe. Dia gabilang kalo mau kesini haha." Jimin tertawa canggung. Mengabaikan tatapan Taehyung padanya.
"Oh gitu ya."
"I-iya hahaha." Jungkook tersenyum kecut, dalam hatinya mengatakan ada sesuatu antara mereka.
"Yaudah. Kalo gitu gua balik dulu ya."
"Oke, hati-hati Kook." Jungkook mengangguk dan segera pergi dari tempat Jimin.
Setelah memastikan Jungkook pulang, Jimin memejamkan matanya. Menghela nafasnya dan segera membalikkan tubuhnya.
Terkejut ketika tiba-tiba Taehyung sudah berada didekatnya. Walau dalam hatinya sudah berdegup kencang, Jimin berusaha menetralkan hatinya dan mencoba mengabaikan kehadiran Taehyung disitu.
"Jim." Jimin hanya mengabaikannya. Tidak berniat menjawab.
"Jimin! Yaampun!" Taehyung menahan pergelangan tangan Jimin secara tiba-tiba, dan itu bisa dikatan tidak lembut. Jimin saja sampai meringis, namun tetap diam.
"Jim, gua ada salah apa sama lu?! Kenapa coba lu tiba-tiba ngejauhin gua? Hah?! Kalo emang gua udah buat salah, bilang! Gua gak suka!" Jimin memejamkan matanya. Mencoba menahan tangisnya agar tidak keluar.
Dengan sekuat tenaga, Jimin menghempaskan tangan Taehyung. "Iya! Lu udah buat salah dan gua benci sama lu! Mending lu pergi!" Bukan hanya Taehyung yang kaget, Jimin juga. Ucapannya sangatlah tidak benar.
"G-gua,-" Jimin tergagap. Menatap nanar wajah Taehyung yang berubah menjadi datar.
"Oke. Gua bakal pergi kalau lu udah kasih gua penjelasan. Setelah lu dah kasih semua penjelasan, gua bakal pergi."
"Gua suka sama lu." Taehyung terkejut mendengar ucapan Jimin.
"A-apa?"
"Iya! Gua suka sama lu! Hahaha tolol banget ya gua ini." Taehyung masih terdiam. Bahkan ketika Jimin sudah menitikkan air matanya, Taehyung masih terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story [vm]
Fanfiction[ complete✨ ] Story dari kehidupan sehari-hari Kim Taehyung dan Park Jimin. [ Dont forget to give me feedback, and follow me before read this book 。◕‿◕。 ] Happy reading<3 Start : 4 Desember 2019 End : 26 Juli 2021