Chapter 13 : Drunk.

2K 184 16
                                    

Drunk

BTS kali ini menikmati pesta atas kemenangan yang berhasil mereka raih dalam acara penghargaan Bilboard. Mereka semua mabuk, menari satu sama lain dan tertawa sekeras yang mereka bisa.

Disela sela pesta tersebut, Jimin mendekati Namjoon dan memberitahunya bahwa dia akan ke kamar mandi karena terlalu panas di sini. Namjoon hanya mengiyakan dan kembali berpesta dengan member lainnya.

Sesampainya di kamar mandi,Jimin mencuci tangannya, menaruh air di wajahnya dan melihat bayangannya di cermin, pipinya merah dan dirinya mencium bau keringat dari tubuhnya.

Disaat sedang memperhatikan keadaan dirinya,Jimin melompat ketika dia mendengar pintu terbuka dan ketika dia berbalik, dia melihat Taehyung berjalan dengan susah payah, keringat menetes di pelipisnya. Jimin menghela nafasnya.

"Apa yang kau lakukan disini?" Taehyung menatap sekejap Jimin lalu kembali menghadap cermin.

"Aku haus."

Pria bersuara bariton itu membungkuk untuk minum, membiarkan Jimin memiliki pandangan yang sempurna di pantatnya. Tersadar apa yang sedang dilakukan, Jimin mencoba untuk menatap di tempat lain sebelum dirinya tertangkap oleh Taehyung menatap asetnya.

"Tentang saat itu aku-"

"Lupakan saja." Jimin tersipu ketika dia ingat apa yang terjadi, saat itu Taehyung berjalan kearah kamarnya, sementara dirinya saat itu sedang menyentuh dirinya sendiri. Mencoba untuk meraih dunia putihnya.

Taehyung sedikit mendorong Jimin ke arah wastafel, tangannya berpisah di kedua sisi pinggul Jimin. Jimin membelalakkan matanya.

"Apa-"

"Aku tidak bisa melupakannya."

"Kau mabuk Tae."

"Kau terlihat sangat membutuhkan saat itu dan.. Terlihat sangat bernafsu."

"Apa yang kau katakan Tae?!" Jimin mencoba untuk melepaskan tangan yang bertengger dipinggangnya, namun kekuatan mereka berbeda Jauh. Taehyung tidak goyah dan terus menatap dalam Jimin.

"Aku tidak bisa melupakan apa yang kulihat.. Bagaimana kau menggerakkan tubuhmu.. Betapa hancurnya eranganmu saat itu.." Jimin menahan nafasnya saat Taehyung semakin memajukan wajahnya.

"Hentikan Tae. Kau temanku, kita tidak bisa-shhh"

"Kau keras Jim." Taehyung menenggelamkan kepala di leher Jimin dan menciumnya lambat. Mengakibatkan Jimin menahan desahannya.

"Bisakah aku menciummu?" Jimin tersadar, semua ini salah.

"Tidak Tae, ini-mmmpphh!"

Tanpa mendengarkan larangan Jimin, Taehyung kemudian menyatukan bibirnya dengan bibir jimin, dengan hati-hati meraih lehernya untuk merasakannya lebih dalam ciuman tersebut.

"Mmmhhh Taeehh,"

Tidak menyia-nyiakan kesempatan, perlahan Taehyung melepaskan ikat pinggang yang sedang digunakan Jimin, dia menyelipkan tangannya ke celana dalam Jimin, menyentuhnya untuk pertama kalinya setelah selama ini hanya bisa membayangkannya.

Jimin mengerang ketika Taehyung mulai menggerakkan tangannya, Taehyung mengeluarkan smirknya dan mempercepat temponya.

"Argh Taeeh hentikann nghh!" Jimin semakin tak terkendali saat kini Taehyung kembali memberi lumatan pada lehernya, kali ini semakin memberikan banyak bekas.

"Kau sangat cantik Jim." Taehyung membelai rambut Jimin kasual, yang diajak bicara hanya bisa memberikan desahan.

"Cum Jim. Aku menunggumu." Tak butuh waktu lama setelah mengatakan itu, Jimin mengeluarkan cairan putihnya, tanpa rasa jijik Taehyung menelan cairan yang menempel ditangannya.

Jimin terengah-engah. Tangan Taehyung sangat hebat mempermaikannya. Oh, iya malu saat kembali mengingat permainan payah dirinya.

"Jimin," Jimin menatap Taehyung yang ternyata menatapnya juga. Taehyung kembali memajukan wajahnya.

"Aku mencintaimu." Such a wow, Jimin kembali terkejut.

"A-apa?"

"Aku mencintaimu, dan mulai saat ini kau kekasihku." Baru saja hendak memberikan aksi protesnya, Taehyung membungkan mulut Jimin dengan bibirnya.

"Kita harus segera kembali. Semua pasti sedang menunggu." Jimin mengganguk kaku.

"I-iya, kita harus." Taehyung tersenyum dan segera membawa Jimin keluar dari kamar mandi tersebut.

F I N

Our Story [vm]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang