Chapter 39 : Lovesick

907 101 25
                                    

[lovesick]

"LO TADI PERGI SAMA SIAPA?!"

"H-hiks tae–"

Belum sempat Jimin melanjutkan bicaranya, Taehyung sudah terlebih dahulu membanting meja disamping mereka berada.

Harusnya Jimin ingat, Taehyung merupakan tipikal orang yang gampang marah, harusnya ia tidak berbohong kalau-

"Ah! Sakit Taehyung! Hiks." Jimin menangis begitu Taehyung menarik pergelangan tangannya dengan kencang. Jimin yakin itu akan menyebabkan pergelangan tangannya memerah. Tetapi Jimin tidak peduli, ia lebih memperdulikan sosok dihadapannya saat ini.

"Harus ya lo sampe bohong buat ketemu sama mantan lo? LO MASIH SAYANG SAMA DIA KAN? ANJING." Jimin menitikkan air matanya. Taehyung didepannya ini terlihat seperti monster.

"E-engga Tae, aku gak cuma berduaan doang, disana juga ada pacar dia kok Tae, aku udah gak sayang lagi sama dia." Wajah Taehyung terlihat sudah tidak semarah sebelumnya, pegangan ditangannya juga melonggar, membuat Jimin menghembuskan nafas nya lega.

"Terus kenapa sampe bohong buat ketemu sama dia?"

"Aku gak bohong, aku tadi emang mau ke supermarket kok, cuma gak sengaja ketemu sama dia Tae." Jimin senyum meyakinkan, membuat Taehyung menghela nafasnya kemudian membawa tubuh mungil itu kedalam pelukannya.

"Maaf."

"Gapapa Tae, aku ngerti kok." Jimin mengusap bahu tegap yang tengah memeluknya erat itu. Bisa dirasakan  kekasihnya itu tengah mengusakkan wajahnya ke tengkuknya. dibiarkan oleh Jimin, setidaknya Taehyung tenang terlebih dahulu.

***

"Gue terlalu ngekang lo ya?" Jimin menatap Taehyung yang tengah menidurkan kepalanya dipahanya. saat ini mereka tengah berada didalam kamar milik mereka. Taehyung dan Jimin sudah satu apartemen sejak lama. Taehyung yang meminta, Jimin hanya bisa menurut saja.

"Ngekang maksud kamu?"

"Gue terlalu maksain keinginan gue. Gue juga gasuka banget liat lo deket sama orang lain selain gue." Mata Taehyung kemudian menatap Jimin yang juga sedang menatapnya.

"Setelah gue pikir-pikir, lo bisa minta putus kalo mau. Gue ga mau nyakitin lo lagi." Jimin menggeleng, dan langsung memeluk tubuh Taehyung erat.

"Enggak. Aku ga mau putus sama kamu." Tidak ada jawaban, tapi Jimin bisa merasakan tangan Taehyung yang juga memeluknya.

"Kamu udah ga cinta lagi sama aku? Kamu mau ngelepasin aku? Aku gapapa kok disakitin kamu asalkan kamu selalu sama aku."

"Ini gabaik Jim. Hubungan kita ini toxic. Lo tau kan, gue tempramental kalo udah nyangkut tentang lo, gue gamau lo kenapa-kenapa."

"Aku gak mau Tae! aku gak mau putus!" Taehyung melepas pelukannya secara sepihak, memegang wajah tembam kekasihnya dan menghapus air mata yang tersisa diwajah manis itu.

"Kita harus Jim, you deserved better baby. Hubungan kita gaboleh diterusin lebih jauh lagi, gue takut kehilangan kontrol abistu ngelakuin sesuatu yang nyakitin lo."

"Aku bisa apa kalau kamu udah mutusin begitu?" Jimin menyerah. Ia sangat ingin menahan Taehyung untuk selalu bersamanya, tetapi lelaki yang sekarang menjadi mantannya itu bertolak belakang dengan keinginannya.

"Maaf Jim, maaf."

****

"Mau tau sesuatu gak?"

Our Story [vm]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang