[Magic with you]
"Argh sialan! Kenapa tidak bisa sih!"
Park Jimin, pria berumur 18 tahun itu kembali merapalkan mantra yang telah diajarkan oleh guru Choi minggu lalu. Hari ini akan diadakan ujian praktik dan Jimin tidak mau gagal di ujiannya dan berakhir dengan ditertawakan kawan sekelasnya.
Jimin kembali mengucapkan mantra Aguamenti untuk kesekian kalinya. Pria berambut ash blue ini memejamkan matanya. Berharap air keluar dari tongkat sihirnya.
Pria dengan marga Park itu saat ini tengah berada ditaman asrama khusus untuk berlatih sihir. Taman hari ini sepi membuat Jimin bisa leluasa mempelajari mantra nya.
"Aaa tidak mau keluar jugaa, aku salah dimana sih?!"
"Kau salah dipengucapannya. Harusnya kau mengucapkan ah-gwee-men-tee. Bukannya ah-gwee-men-tii."
Jimin terkejut begitu mendengar suara bariton tampak menghampirinya. Dengan cepat ia menyembunyikan tongkatnya dan menatap nyalang sosok yang mengejutkan tersebut.
"S-siapa kau? Kenapa kamu bisa ada disini?" Tanya Jimin. Sosok tersebut yang sialnya berparas sangat tampan itu mendudukkan dirinya dibawah pohon yang sangat rindang, kemudian memejamkan matanya.
"Kim Taehyung. Aku kesini hanya untuk berjalan-jalan saja. Dan aku melihatmu sedang merutuki tongkat mu. Kupikir itu hal bodoh, makanya aku kesini." Ucapnya santai membuat Jimin terdiam.
Pria tampan bernama Kim Taehyung ini telah melihatnya sedari tadi!
"I-itu tidak sopan tau! Melihat seseorang belajar sihir itu tidak boleh kecuali kau telah diizinkan! Kau penguntit!" Ucap Jimin sarkas, membuat Taehyung yang sedari tadi memejamkan matanya, membuka kelopak matanya. Kemudian ia berdiri dan menghampiri Jimin.
Jimin yang melihat Taehyung berjalan kearahnya mundur. Auranya entah kenapa membuat Jimin merinding seketika. Pria tersebut memiliki aura yang sangat kuat dan dalam!
"Kau mengatai ku penguntit?" Tanya Taehyung dengan tatapan tajamnya. Ia menyeringai begitu melihat Jimin yang sudah tidak bisa kemana-mana. Belakangnya ada sebuah pohon membuat ia terjebak sekarang. Bahkan kedua tangan Taehyung memblok sisi kanan dan kiri Jimin. Ia sudah tidak bisa menghindar.
"I-iya! Kenapa emang? I-itu fakta kan? Seseorang yang melihat tanpa izin dinamakan sebagai penguntit!" Balas Jimin. Walaupun ia takut, tetapi ia tidak boleh membiarkan rasa takut menyelaminya.
"Kau lucu. Ini tempat umum. Siapapun bebas untuk datang kesini. Kecuali jika aku melihat mu sedang mandi dikamar mandi. Boleh itu dikatakan sebagai penguntit karna aku diam-diam mengintipmu."
Wajah Jimin memerah begitu sosok dihadapannya dengan lancar mengucapkan hal yang sedikit vulgar menurutnya. Ia kemudian dengan wajah yang masih merah padam itu menatap nyalang sosok bersurai hitam pekat dihadapannya.
"Apa-apaan nyambung ke hal itu? Sudahlah, minggir! Aku mau pergi!" Taehyung tidak mengindahkan ucapan Jimin. Justru ia semakin menghadapkan wajahnya pada wajah yang ternyata sangat manis itu. Ia bahkan bisa merasakan nafas sosok dihadapannya yang tampak memburu.
"A-apa yang akan kau lakukan sialan?! Cepat lepaskan–"
"Minta maaf dulu karena telah mengataiku penguntit baru aku akan melepaskanmu." Jimin membelalakkan matanya. Tidak ada kata minta maaf didalam kamusnya.
"T-tidak! Aku tidak akan minta maaf! Aku tidak bersalah! Itu fakta!"
"Baiklah, kalau begitu kita akan seperti ini terus. Dan membiarkan orang-orang melihat kita. Mungkin mereka akan berpikir kita tengah melakukan hal mesum disini?" Wajah Jimin semakin memerah dan Taehyung sangat menyukainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story [vm]
Fanfiction[ complete✨ ] Story dari kehidupan sehari-hari Kim Taehyung dan Park Jimin. [ Dont forget to give me feedback, and follow me before read this book 。◕‿◕。 ] Happy reading<3 Start : 4 Desember 2019 End : 26 Juli 2021