Chapter 27 : Epoch

1.4K 146 24
                                    

[Epoch]

Akhir-akhir ini Jimin sudah sering merasakan ada sesuatu yang salah antara hubungannya dengan Taehyung.

Taehyung, kekasihnya tersebut selalu saja menolak jika ia ajak untuk berjalan bersama. Sekadar membagi cerita, ataupun membagi pelukan dan hal kasih sayang lainnya.

Seperti hari ini, Taehyung lagi-lagi menghindarinya saat ia kekamar milik Taehyung dan Namjoon hyung.

Biasanya, Taehyung akan dengan senang hati menyambut Jimin datang kekamarnya. Bahkan mengusir Namjoon hyung yang sedang tidur untuk keluar. Mengingat itu Jimin tertawa. Lucu sekali rasanya melihat Namjoon hyung yang menggerutu kesal karena Taehyung yang seenaknya itu.

Tetapi sekarang.. Iya, Taehyung memang membiarkan dirinya masuk. Namjoon hyung juga saat ini tengah berada distudionya. Hanya ada Taehyung dan Jimin sekarang.

Namun entah kenapa ada kesenjangan diantara mereka.

Jimin bisa melihat Taehyung yang asyik sekali dengan handphonenya. Bahkan sesekali ia tertawa. Mengabaikan Jimin yang rindu dengan pria tampan itu.

"Tae..?" Taehyung menaikkan alisnya seolah bertanya ada apa. Membuat Jimin menghela nafasnya sebelum kemudian melanjutkan bicaranya.

"Kamu kenapa? Kamu berubah akhir-akhir ini.." Taehyung tampak menegang, sebelum akhirnya menaruh handphonenya diatas nakas.
"Jimin, let's break up?"

Sungguh, rasanya hati Jimin bagai tertusuk oleh ribuan batu. Taehyung mengatakan hal tersebut dengan sangat ringan. Seolah, hal tersebut tidak ada artinya.

"K-kenapa? Aku ada salah yah sama k-kamu?" Taehyung menggeleng, kemudian menatap Jimin yang wajahnya sudah sangat merah itu. Air mata bahkan sudah membasahi pipi mochi tersebut.

"Aku ngerasa.. Hubungan kita hambar?" Jimin menggeleng tidak percaya.

"Hambar? Bukannya itu yang buat sendiri? Kamu ngejauhin aku, ngediemin aku, gimana aku bisa perbaikin hubungan kita? Kamu sendiri yang bikin hubungan ini hambar Tae." Jimin mengusap air matanya kasar. Menatap Taehyung yang sedang menatapnya juga. Bisa ia lihat Taehyung tampak bimbang.

"Oh, kamu udah ada yang lain kan? Kamu keasikan sama orang itu, lalu Kamu lupa kalo kita ini punya hubungan sampai akhirnya kamu bosan? Iyakan?" Taehyung tidak menjawab. Tetapi Jimin tau, yang dikatakannya itu benar.

"Makasih Tae. Kamu bener-bener hancurin hati aku. Makasih juga tiga tahunnya. Walaupun akhirnya harus kayak gini... But, its okay. Bahagia terus ya sama yang sekarang." Jimin bergegas meninggalkan kamar Taehyung. Mengabaikan Taehyung yang memanggilnya lirih.

Jimin menubrukkan tubuhnya dipintu kamar miliknya dan Hoseok hyung. Hoseok kin sama seperti Namjoon, berada di studio.

Jimin sakit hati jujur. Tidak menyangka Taehyung bisa seperti ini. Padahal selama ini ia mempercayainya. Tapi nyatanya? Diam-diam mengkhianatinya dan berkata hubungan mereka hambar.

"Jim? Kamu didalam?" Jimin mendengar suara Seokjin mengetuk pintu kamarnya, maka dengan segera Jimin membuka pintu tersebut. Menampakkan Seokjin yang tengah menatapnya khawatir.

"H-hyung.." Seokjin memeluk adik mochinya itu. Memasuki kamar dongsaengnya, lalu menduduki Jimin diranjang miliknya. Jimin benar-benar rapuh saat ini.

Our Story [vm]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang