Chapter 40 : Attention

911 83 6
                                    

Attention

"Mantan kamu itu ngapain sih? Hobi banget ganggu kita lagi kencan." Taehyung tertawa canggung sebelum akhirnya mengangkat panggilan telefon mantannya itu.

"Hallo Jim? Kenapa?"

"Taehyung! Ada kecoa dikamar aku! Aku takut! Aku sekarang lagi ngumpet biar ga ketemu kecoa nya, kecoa nya serem Tae! Dia terbang!"

"Tapi Jim, gue lagi–"

"Kesini sekarang Taehyung! Atau aku bakal pingsan karna kamu gak dateng dan aku ketemu sama kecoa itu!"

"Nanti ya? Gue sekarang lagi–"

"Sekarang Taehyung!"

Panggilan tersebut dimatikan sepihak oleh oknum bernama Jimin tersebut. Taehyung menghela nafasnya lelah. Tidak sekali dua kali Jimin seperti ini padanya. Padahal jelas-jelas Jimin tau kalau mereka sudah berakhir dan Taehyung telah memiliki seseorang yang harus diprioritaskan sekarang.

Kekasih Taehyung–Minji hanya diam saja. Ia tau apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Sayang, maaf ya kita–"

"Iya aku tau. Sana kamu temuin mantan kamu itu, aku udah suruh kawan buat kesini nemenin aku. Gak lucu kita baru pergi 10 menit yg lalu pulang lagi, mau jawab apa ke orang tua aku?" Taehyung meringis. Mengusap tengkuknya yang tidak gatal.

"Maaf, Jimin bener-bener butuh aku sekarang, aku–"

"Jimin kan emang setiap hari butuh kamu. Udah sana."

Taehyung kembali menghela nafasnya, sebelum pergi ia mengusap rambut kekasihnya itu dan kembali meminta maaf. Minji pasti sudah memaafkan nya. Hanya saja masih kesal karena Jimin yang selalu saja mengganggu hubungan mereka.

.....

"Taehyung, dimakan makanannya! Aku masak sendiri lho itu." Yang dipanggil mengangguk pelan. Walaupun kelihatannya sangat enak, tetapi tidak membangkitkan nafsu makannya.

"Makanannya gak enak yah?" Dihadapannya, Jimin tampak menunduk, membuat sebersit rasa bersalah muncul. Ia mengusap pelan bahu mungil Jimin dan memakan makanan dihadapannya itu. Membuat Jimin yang tadinya muram kembali ceria.

Taehyung sebenarnya cukup kesal dengan sikap kekanak-kanakan Jimin akhir-akhir ini. Entah kenapa semenjak ia berpacaran dengan Minji, Jimin selalu saja merecokinya. Dan selalu saja ada alasan ketika menganggu kencannya dengan Minji.

"Tae, aku mau ke minimarket, temenin aku! Aku takut ada preman!"

"Taee bantuin aku kerjain tugas! Deadline nya besok pagi, dan aku belum ngerjain sama sekali!"

"Taee aku lagi bm martabak, beliin aku ya? Aku takut mau keluarnya."

Dan masih banyak lagi. Awalnya Taehyung masih menoleransinya, tetapi sekarang? Makin tidak jelas dan Taehyung mulai lelah.

"Tae, kamu kenapa sih kok diem aja?" Enggan menjawab, Taehyung kembali berkutat pada ponselnya mengetikkan pesan pada sang pacar.

"Kamu marah ya sama aku?"

"Taee! Jawab dongg! Aku lagi ngomong sama kamu, bukan sama dindingg!" Taehyung menghela nafasnya dan mematikan ponselnya, sedikit membantingnya diatas meja.

"Udah? Apa lagi yang harus gue kerjain? Gue mau pulang."

"Jangan pulang.."

"Kenapa?"

"Kecoanya masih ada! Aku masih takut nanti–"

"Lo bisa timpuk kecoanya Jim! Lo bukan anak kecil yang masih takut sama kecoa!" Jimin terlihat terkejut melihat Taehyung yang sedikit berteriak. Namun sudah kepalang, Taehyung sudah cukup menahan amarahnya pada mantannya itu, hingga sekarang lah ia meluapkannya.

"Gue capek Jim. Gue udah ada pacar. Bisa gak sih lo gak ganggu gue terus?"

"M-maaf Tae a-aku–"

"Apa Jim?! Lo lupa kita ini udah gaada hubungan apa-apa lagi. Lo gausah minta tolong sama gue terus. Kawan lo banyak Jim, banyak! Gak harus minta ke gue. Bahkan hal gak penting kaya gini bikin gue terpaksa batalin jalan gue sama pacar gue."

Jimin menitikkan air matanya, ia tau ia salah karena selalu merepotkan mantannya itu. Ia tau ia selalu mengacaukan kencan mantannya itu. Ia masih sayang dengan Taehyung, apa tidak boleh ia berjuang kembali?

"Gue udah sabar selama ini sama lo Jim. Tapi sekarang, gue ga ngerti lagi. Mana kecoa yang kata lo itu? Sini biar gue bunuh abistu gue bisa langsung pulang." Jimin menggelengkan kepalanya. Masih tidak berani menatap mantannya yang sedang marah dihadapannya.

"Mana Jimin?"

"G-gaada."

Brak!

"Lo keterlaluan tau gak? Terus maksud lo apa nelponin gue suruh gue kerumah lo, atau gak lo bakal pingsan? Lo sumpah ya. Gue–"

"AKU MASIH SAYANG SAMA KAMU TAEHYUNG! AKU MASIH CINTA!"

Taehyung terdiam. Jimin berteriak didepannya, masih cinta? Taehyung tertawa dalam hati. Masih cinta tapi kenapa pas itu Jimin yang secara sepihak memutuskan hubungan mereka?

"Lo bilang lo masih cinta sama gue? Lo inget gak? Lo teriak-teriak dihadapan gue kalo gue itu brengsek. Ngatain gue gak guna hidup dan sekarang? Masih cinta? Gue ngakak dulu plis." Jimin sedikit menegang, dirinya kini seolah tidak tau diri.

"Gue gak peduli lagi sama dulu Jim. Gue juga udah gak cinta ataupun sayang sama lo. Jadi, gue mohon ya? Berhenti. Lo bisa dapetin orang yang lebih baik dari gue, yang lebih ngertiin lo daripada gue." Jimin menggeleng.

"Gak mau! Aku cuma mau Taehyung! Aku minta maaf, aku nyakitin perasaan kamu, itu aku kebawa emosi Tae, kamu jalan berdua sama kak Jin bikin aku marah, terus–"

"Udah. Udah, Jim. Semua itu masa lalu. Gabakal bisa berubah lagi. Kita udah selesai. Jadi, stop. Cari kehidupan lo yang baru, lo bakal nemuin seseorang yang baru. Percaya sama gue." Taehyung memegang pundak yang dulunya sering bersandar manja didadanya itu. Mengusap bekas air mata dimata mungil mantannya, dan memberikan pelukan hangat terakhir kalinya. Jimin membalas dengan sangat erat, membuat Taehyung secara kasar melepaskan pelukannya yang dirasa sudah cukup.

"Gue pamit ya, lo harus bahagia, cari kebahagiaan lo yang baru, gue yakin lo pasti bakal nemuin cepat atau lambat!" Jimin mengangguk pelan. Ia rasa ia memang sudah cukup keterlaluan, mencari perhatian mantannya agar bisa kembali bersamanya, padahal Jimin sudah tau, Taehyung mempunyai kekasih, dan Jimin malah semakin gencar mencari perhatian Taehyung. Walaupun ia sadar akan berakhir sia-sia.

Kini ia harus mencari kebahagiaan nya tanpa Taehyung. Benar kata Taehyung, cepat atau lambat ia akan segera menemukan kebahagiaannya. Entah bersama siapa, Jimin harus berubah pokokknya.

End

Gatau aku ngetik apaan ini ( ≧Д≦)

See you next chapter!<3


Our Story [vm]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang