Chapter 35 : Stalker

1K 127 8
                                    

[Stalker]

–Hai semangat ujiannya!
Lo pasti bisa!

Pria bermarga Park tersebut tersenyum manis melihat secarik kertas yang berisi kata-kata semangat untuknya. Dan jangan lupakan sebuah susu kotak serta sandwich kemasan yang berada dilokernya.

Jimin sudah tidak asing lagi menerima ini semua. Pria berparas manis ini sudah menerima segala macam bentuk kata penyemangat sejak dua tahun yang lalu. Awalnya cukup takut menerima semuanya, tetapi akhirnya ia terbiasa.

"Ciee surat dari siapa lagi tuuh? Stalker lo yaa?" Jimin yang sedang asyik melamun terkejut begitu mendengar suara sahabatnya yang mengagetkan dirinya. Ia menatap nyalang pria bermarga Kim tersebut.

"Apaansi lo Tae, gajelas." Taehyung menanggapinya dengan senyuman kotaknya. Ia kemudian mengambil surat yang dipegang Jimin dan membacanya. Setelahnya ia kembali tertawa.

"Udah berapa kali lo disemangatin sama dia? Waw kalo gua jadi lo si, gua bakal tersanjung banget."

"Tapi sayangnya itu bukan lo. Lo makanya jangan sok galak kalo sama orang, jadinya mereka gak mau deketin lo." Jawab Jimin tertawa dan segera pergi begitu saja dari hadapan Taehyung. Tidak menyadari bahwa Taehyung menatap kepergiannya.

"Gimana gua mau deket sama orang lain kalo guanya cuma mau deket sama lo doang Jim?" Ucap Taehyung lirih, kemudian ia menatap surat dari stalker Jimin.

"Kayaknya percuma ya, dua tahun gua nulis beginian lo gapernah peka. Gua kasih kode aja masih gapeka. Harus yang spesifik kali ya?"

Kalian tidak salah mengira. Orang yang dua tahun ini menjadi stalker Jimin yaitu Kim Taehyung. Sahabatnya sendiri.

...

"Lo abis ini mau kemana?"

"Paling nyebat sama Mingyu, Namjoon. Kenapa?" Mendengar jawaban ringan sahabatnya tersebut membuat Jimin menatap tajam pria disampingnya itu.

"Lo mau cepet mati ya? Gua dah bilangkan lo gaboleh ngerokok! Lo gak sayang sama kesehatan lo hah?" Taehyung yang sedang mengunyah dumpling nya terkekeh mendengar sohibnya yang sangat cerewet tersebut.

"Lo cerewet. Kek bibi gua."

"Ishh! Taehyung!" Pria dengan tubuh mungil dan berparas manis tersebut memukul-mukul pelan bahu sahabatnya yang diam saja menatapnya.

"Lo gaboleh ngerokok lagi pokoknya! Mending lo temenin gua dirumah, bang Seokjin gak pulang hari ini. Ya? Ya? Ya?"

Taehyung yang memang dasarnya tidak bisa melihat wajah sedih orang dihadapannya itu kemudian mengangguk mengiyakan. Membuat Jimin tersenyum senang.

"Gitu dong. Ayo pulang!" Ucap Jimin lagi sembari menggenggam erat tangan besar Taehyung. Melangkahkan kaki mereka menuju keluar kelas.

Taehyung yang dibelakangnya hanya terdiam sembari mengikuti Jimin. Ia kemudian menatap tangan mereka yang saling bertautan. Entah kenapa membuat Taehyung gugup sendiri. Biasanya tidak pernah segugup ini.

Menghela nafasnya, kemudian ia mengalihkan pandangannya ke sosok manis itu. Tidak sadar dirinya tersenyum hanya dengan memandang wajah ceria tersebut.

"Tae, beli itu yuk?" Tanya Jimin menunjuk stand makanan didepan sekolahnya.

Taehyung kembali mengangguk, membuat wajah Jimin kembali berbinar cerah. Ia kemudian segera kestand yang berjual Eskrim gelato tersebut dengan tangan mereka yang masih bertautan.

Our Story [vm]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang