–Stay with me–
"Jim, Taehyung menangis." Jimin yang sedang memakan hamburger-nya terhenti.
"Hah? Dimana dia hyung?" Namjoon kemudian menunjuk Taehyung menggunakan dagunya. Terlihat Taehyung yang sedang duduk sendirian menangis.
Dengan cepat Jimin melangkahkan kakinya menuju ke arah Taehyung. Taehyung nampaknya belum sadar.
"Tae.." Barulah saat Jimin memanggil Taehyung menengok. Matanya memerah dan Jimin sangat sedih melihatnya.
Taehyung tidak membalas sapaan Jimin. Namun tangannya menarik Jimin untuk mendekat.
Jimin tidak menolak ketika wajah Taehyung tenggelam didadanya. Tangan Jimin terulur untuk mengusap rambut Taehyung yang lebat itu.
"Kenapa? Hmm?" Taehyung semakin menduselkan wajahnya pada dada Jimin. Tangannya juga dengan erat memeluk pinggang mungil itu.
"Aku teringat nenek." Oh, rupanya Taehyung masih sering mengingat ini.
Jimin melepaskan pelukannya, kemudian menatap wajah sembab itu, mengusapnya dengan lembut mata berairnya Taehyung.
"Tae.. Nenek sudah bahagia disana. Kau harus mengikhlaskannya. Oke?" Taehyung mengangguk.
"Aku sudah mengikhlaskannya. Tapi tetap saja aku masih terus teringat.. Apalagi aku tidak berada disana saat nenek pergi.."
Jimin mengangguk. "Iya, aku mengerti. Kau harus memikirkan hal yang membuatmu bahagia. Dengan begitu kamu tidak akan sedih lagi."
Rasanya melihat Taehyung rapuh saat ini membuat hatinya juga sakit. Tidak sekali dua kali Taehyung seperti ini. Biasanya saat sudah seperti ini, Taehyung hanya akan memeluknya seharian penuh.
"Aigoo, sebenarnya siapa sih disini yang pihak atas? Sepertinya aku." Taehyung seketika menatap Jimin, kemudian menggeleng.
"Bodoh, tentu saja aku. Kau terlalu cantik untuk menjadi pihak atas." Pipi Jimin merona mendengarnya. Tetapi dalam hati ia bahagia. Taehyung sudah mulai membaik.
"Tapi mengapa kau sangat lemah? Sudah seperti pihak bawah saja."
"Itu karena aku teringat dengan nenek. Kalau tidak aku tidak akan menangis." Jimin tertawa melihat wajah Taehyung.
"Iyaa iyaa. Dasar bayi tiger ku." Kemudian Jimin kembali memeluknya. Dan Taehyung tidak menolaknya sama sekali.
"Sudah baikan?" Taehyung mengangguk.
"Yasudah ayo kedalam. Hyung sama Jungkook sudah menunggu." Dengan mengaitkan kedua tangannya, sepasang kekasih tersebut akhirnya pergi ketempat para member untuk foto bersama.
"Aaah Taehyungie habis menangis?" Seokjin tertawa melihat wajah Taehyung yang merah karena habis menangis.
"Hyungie sudah kayak uke saja. Kalah dengan Jimin hyung." Jungkook menimpali.
Dapat Jimin lihat setelahnya Taehyung menggelitiki badan Jungkook. Yah setidaknya Taehyung sudah baik-baik saja sekarang.
...
"Jimm?"
Saat ini Taehyung dan Jimin sedang berada dikamar Jimin. Keduanya memeluk satu sama lain.
"Hmm? Kenapa?" Taehyung mengecup hidung mungil Jimin.
"Makasih." Jimin mengernyit
"Untuk?"
"Semuanya." Taehyung tersenyum penuh kelembutan.
"Kamu mau nemenin aku selama ini. Saat aku lagi down, kau selalu bersamaku." Jimin tertawa kecil. Jarang sekali Taehyung selembut ini..
"Itu kan tugas aku Tae. Tugas buat nemenin kamu apapun keadaanya."
Taehyung kemudian mendekatkan wajahnya pada Jimin. Jimin menutup matanya.
Kedua labium itu menyatu dengan penuh kelembutan. Dengan tangan Taehyung yang mengusap pinggang Jimin dan Jimin yang menaruh tangannya dileher Taehyung.
Setelah beberapa menit bersatu, Jimin menjauhkan wajahnya. Tampak Taehyung yang seperti tidak rela aset favoritnya itu menjauh.
"I love you baby tiger." Taehyung tertawa mendengar panggilan Jimin padanya.
"I love you too bantet."
"Yakk!!!"
End.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story [vm]
Fiksi Penggemar[ complete✨ ] Story dari kehidupan sehari-hari Kim Taehyung dan Park Jimin. [ Dont forget to give me feedback, and follow me before read this book 。◕‿◕。 ] Happy reading<3 Start : 4 Desember 2019 End : 26 Juli 2021