Chapter 22 : Insecure

1.3K 141 22
                                    

-Insecure
.
.
.

"Biar gue tebak. Sekarang lo pasti ada masalahkan sama daddy sugar Taehyungie-nya lo?"

Jimin mendengus mendengarnya kemudian menidurkan wajahnya dimeja kantin yang ramai ini.

"Lagian kenapa sih dia ganteng banget? Gila sih gue sama Taehyung sejak tadi pagi, baru aja dateng, Taehyung langsung digerubungin anak maba. Sumpah ga ngeliat apa kalo dia lagi sama pacarnya gitu?!"

Ha Sungwoon yang mendengar sahabatnya seperti kehilangan semangat hidupnya ini tertawa, kemudian menyeruput es teh nya yang sebelumnya telah dipesan.

"Ya tapi lo tau kan Taehyung bucinnya sama siapa? Sama lo Jimin. Semua orang yang ngeliatnya juga pasti tau. Udah deh gausah mikir yang enggak-enggak. Kalian itu dah hampir lima tahun bareng, kan galucu kalo tiba-tiba putus gegara maba doang. Lo mau hah?" Jimin yang mendengarnya langsung membesarkan matanya.

"Heh! Lambenya! Ucapan itu doa tau!"

"Ya makanya lo juga gausah insinyur mulu! Hobi banget sih insinyur."

"Mon maap tapi yang bener insecure om."

"Serah lah sama aja." Jimin tertawa mendengarnya. Seenggaknya bersama dengan sahabatnya Jimin bisa mengurangi fikirannya yang sedang mem-fikirkan banyak sekali masalah.

"Jadi gimana, masih mau ngambek ke dia?" Tanya Sungwoon.

Jimin menggeleng, "Siapa juga yang ngambek. Biasa aja kok gua."

"Biisi iji kik gii. Hilih bicit kimi."

Dan seketika meja Jimin dengan Sungwoon sangat berisik sekarang akibat tawa mereka. Mengabaikan tatapan penasaran yang melihat mereka.

--

"Ji kamu kenapa sih daritadi diem aja?" Jimin yang sedari tadi hanya diam menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Malas rasanya mengeluarkan suaranya sekarang.

Awalnya Jimin tidak badmood seperti sekarang.

Tadi, saat mereka berjalan bersama kearah parkir untuk pulang, ada seorang siswi mencegat jalan mereka.

"Kak Taehyung boleh minta foto barengnya gak kak?"

Taehyung yang mempunyai rasa tidak enakkan itu mengangguk kaku. Kemudian melihat Jimin. Jimin hanya menganggukkan kepalanya acuh. Bahkan tangan yang sedari tadi saling genggam Jimin melepaskannya secara sepihak.

"E-eum kak boleh fotoin aku sama kak Taehyung gak? Hehehe soalnya gak ada yang bisa dimintain foto disini sekarang."

Percayalah, jika Jimin berada di dunia komik sekarang, mungkin saat ini kepalanya mengeluarkan sebuah asap dan wajahnya merah seakan ingin meledakkan amarahnya. Namun dengan segera Jimin menghapus fikirannya kemudian mengangguk ramah pada maba yang tidak tau diri itu.

"Ayo sini satu, dua, tiga."

Jimin maupun Taehyung sangat terkejut ketika melihat apa yang dilakukan oleh maba tersebut ketika Jimin memfotonya.

Maba tersebut mencium pipi Taehyung pada aba-aba ketiga dari Jimin. Setelahnya ia hanya tertawa kecil, mengabaikan apa yang telah ia lakukan barusan.

"Hehehe makasih ya kak fotonya. Aku pergi dulu." Maba tersebut langsung melarikan dirinya setelah mengambil ponselnya dari Jimin.

Jimin? Marah tentu saja. Seketika mood nya langsung hancur begitu saja. Dan Taehyung sepertinya menyadarinya. Maka dari itu, ia beriniatif untuk merangkul kekasih nya tersebut.

Our Story [vm]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang