Jika mengingat masa lalu itu mudah.
Lain halnya dengan melupakan yang sulit dilakukan.
Tak ingin melupakan, tapi terasa menyakitkan.
Ingin melupakan, tapi selalu saja gagal.
-Tara
(Bima dan Tara sewaktu SD)
(Tara dan Bima sewaktu pensi SMP kelas 1)
"Perihal rindu, semua orang pasti merasakannya. Karena, sejatinya rindu tak akan bisa dikelabui oleh gengsi yang ada pada dalam diri. Lain halnya dengan cinta yang bisa dikurung oleh rasa gengsi itu sendiri."
HESPER
Now Playing Music ;
Melukis Bayangmu - Adera"Ayah cabut hukuman ayah ke kalian," buka Darman. Mata sayu milik Darman menatap putri kembar yang sudah lama tak dilihat. Ara dan Tara saling pandang. Apa maksud perkataan ayahnya itu?
"Kalian bisa ke rumah ini lagi."
Ara mengangguk senang, dia memeluk erat ayahnya, sedang Tara diam sambil memandang mereka. Rasa sakit itu masih ada, setiap kali melihat tempat ini dan mereka. "Tara, sini peluk," seru Ara. Tara tersenyum tipis, lalu menolak ajakan tadi.
"Aku gak bisa, aku mau pulang."
Gadis itu berdiri dan melegang pergi, terkesan tidak sopan memang. Hingga, Darman kembali menegurnya, "Tara!" Namun, anak keras kepala itu tetap saja berjalan, mengabaikan panggilan dari ayah yang sudah dua tahun tak dia jumpai.
"Tara dengar Ayah," kata Darman, dia menarik tangan mungi milik putrinya. Tara menatap ayah dengan tatapan datar. Menyembunyikan rasa sakit ketika tangan ini kembali disentuh oleh Pahlawan yang dia banggakan, dulu. Juga, tangan yang dulu mengusir paksa dia dan memisahkannya dengan Ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
HESPER (SELESAI)
Teen Fiction[BEBERAPA PART DIPRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA BACA] ⚠️UDAH SELESAI⚠️ Kita memang sama. Memiliki sinar cahaya. Namun, apa kita bisa merangkai rasi bersama? Bintang bisa redup kapan saja. Dan, faktanya dia memang benar benar sedang meredup. Apakah b...