23. Pertanyaan Tak Terjawab

2.6K 204 20
                                    

"Harus menunggu berapa lama lagi untuk mendapat jawaban dari ketidak jelasan ini?"

HESPER

Now playing music ;
Teka Teki - Raisa

Kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung di jam pertama kali ini, Pak Budin di depan sedang menjelaskan tentang materi integral, materi matematika wajib di semester ini. Tara kurang menyimak pelajaran kali ini, sebab pintu kelas yang sengaja terbuka menampakkan kegiatan olahraga kelas Altara di luar.

Tara memperhatikan Altara yang sedang melakukan pemanasan, terlihat tampan seperti biasanya. Ah, Tara mau cepet cepet istirahat jadinya. Pengin ketemu Altara, rasanya.

Tara menghentak hentakkan kakinya di lantai pelan pelan, dengan pulpen yang terus di mainkan oleh tangannya. Tak berlangsung lama, terdengar suara pak Budin mengeluh karena isi spidol habis semua.

"Gimana sih, spidol kelasnya bosok semua," keluh Pak Budin.

Tara tersenyum, saatnya dia mengambil kesempatan. Tara melangkahkan kakinya ke meja guru, mengambil seluruh spidol di atas meja, menawarkan diri untuk mengambil isi spidol sekaligus mengisinya di depan ruang tata usaha.

Tara benar benar melakukan aksinya, berjalan santai menuju koridor depan lapangan, masuk ke dalam ruang tata usaha dan meminta isi spidol, dan mengisinya di meja depan yang berpapasan langsung dengan lapangan.

Matanya sesekali melihat Altara di sana. Altara menengok ke arahnya dan tersenyum. Tara melebarkan senyumannya melihat senyuman Altara dari jauh. Hingga tak sadar jika isi spidolnya bercecer ke tangannya.

Pak Julay yang baru saja mengambil bola basket menegur Tara, "Tara! Isi spidolnya tumpeh tumpeh Astaga!"

Tara membelalakan matanya melihat tangannya yang sudah hitam, "Oh iya Pak, gak papa wanginya enak," alibi Tara sambil memyium aroma spidol.

"Wangi? Bersihkan tanganmu, kotor gitu dibilang wangi. Edan," celetuk Pak Julay yang melenggang pergi ke lapangan, sepertinya mereka semua disuruh ke lapangan basket.

"Yah, sia sia dong acara modusnya," keluhnya.

Tara berjalan menuju wastafel hendak membersihkan tangannya. Air mulai mengalir membasahi tangan, Tara ingin mengambil sabun cair. Namun, sebuah tangan lebih dulu mengambilnya dan menggosok tangamnya dengan lembut.

Tara mendongkak, matanya berbinar kala melihat Altara yang melakukan itu. Altara dengan telaten membersihkan tangannya, setelah itu membasuhnya. "Kok ke sini? Bukannya ke lapangan basket?"

"Harusnya gue yang nanya, kok lo ke sini? Bukannya belajar di kelas heum?" tanya Altara balik.

"Ngisi spidol lah," ujar Tara.

Altara terkekeh, "Isi spidol atau modus buat ngeliatin gue?"

"Idih kepedean! Ada juga lo, ngapain coba ke sini? Sengaja ya mau nolongin gue yang cantik ini? Pake segala bersihin tangan gue lagi, hahaha," alibi Tara.

"Gue jujur ya, gak kayak lo. Gue pura-pura mau ke toilet, padahal mau liat lo aja," jujur Altara.

Tara tersemyum malu memdengar pengakuan Altara barusan. Pipinya memerah, panas. Telapak kakinya tak berhenti bergerak di lantai. sampai akhirnya, Altara menepuk kepala Tara pelan, "Belajar yang bener," katanya sebelum berlari ke lapangan.

***

Istirahat kali ini, siswi kelas sebelas tidak bisa menikmati makanan di kantin seperti biasanya, sedangkan yang cowok berlari bebas ke kantin yang tak berisi perempuan dikarenakan semua siswi berkumpul di aula, ada cek kesehatan khusus perempuan dari dokter puskesmas.

HESPER (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang