1. Mulai Mengganggu

7.2K 431 87
                                    

Altara ganteng, sayang mulutnya terbuat dari bon cabe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Altara ganteng, sayang mulutnya terbuat dari bon cabe.

"Move on dulu yang bener. Baru boleh jatuh cinta lagi. Itu prinsipnya. Tapi juga, jangan sampai lupa sama rumus yang menyatakan bahwa jatuh cinta sama dengan luka."

HESPER

(Aku cuma butuh satu, komen kalian ada disetiap paragraf cerita ini.)

Tara, Raya serta Dara kini sedang bersantai di kantin. Pulang sekolah bagi mereka memang digunakan untuk mengobrol di kantin sembari wifian. Begitulah mereka, jika tidak ada kegiatan sepulang sekolah akan menghabiskan waktu di kantin sampai sunset tiba. Menghemat listrik rumah dan juga kuota.

Mereka sudah menghabiskan es teh yang mereka beli dua puluh menit yang lalu. Tapi masih setia duduk di sana menikamati wifi yang tak habis habis.

"Eh, Dar," panggil Tara.

Dara menengok sekilas, pasalnya dia sedang menonton drakor kesukaan di laptopnya. Tara tampak berpikir lama sambil menatap Dara. "Hmm, gak jadi, deh."

"Ck, bilang aja kali, kebiasaan," cibir Dara yang kini mematikan laptopnya.

"Lo... punya nomor whatsApp nya Altara?"

Satu pertanyaan keluar dari mulut Tara yang memang sedari tadi tak henti hentinya menatap kertas di tangannya sambil memikirkan cowok yang tadi pagi dia temui.

"SETAN APAAN LO MINTA NOMOR ALTARA?!" teriak Raya tiba tiba. Untung kantin sepi, dikarenakan kegiatan eskul sudah di mulai. Tara mendesah pelan, teliganya terasa ngilu.

"Berisik Bege," sahut Tara, tangannya menepeleng kepala Raya tanpa izin.

"Sakit woi!" umpat Raya, dia membalasnya dengan menabok gigi Tara.

Dara yang melihat kedua temannya yang terlihat jorok, malah mencibir "Iyuh!!!"

"RAYA!!!" lanjutnya, tiba tiba karena Raya memeperkan bekas tabokan gigi Tara ke wajah Dara, "Makan tuh iyuh!"

"SIALA---n ya lo."

Teriakan Dara tiba tiba menyangkut di tenggorokannya, saat melihat sosok Altara yang lewat. Yang Dara tahu, teman sekelasnya itu sangat tidak menyukai suara teriakan. Bisa bisa kena bentakan dari mulut cabe cowok itu kalau dia masih meneruskan teriakannya.

Tara memperhatikan arah mata Dara, yang mendadak mengecilkan suaranya. "Lo takut sama dia?"

"Iya lah! Siapa coba yang gak takut sama dia!"

"Gue gak takut."

"Ngomong doang sih gue bisa," ledek Raya.

Tara tersenyum sekilas lalu berdiri dan mengejar Altara yang mulai menjauh.

HESPER (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang