9. Ambigu

3.4K 234 17
                                    

Kamu tahu, Al?

Perasaanku waktu berharap kamu akan membalas cintaku?

Sakit, tapi tertahan.

-Tara

( Tara dan Rasya )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Tara dan Rasya )

"Kamu gak salah, aku yang salah. Memperjuangkan seseorang yang masih terbelenggu oleh masa lalunya."

HESPER

Now playing music :
Apalah Arti Menunggu - Raisa

Sudah seminggu terhitung sejak kejadian tempo lalu. Dan seminggu itu pula Altara tak pernah menemukan gadis itu. Apa dia nggak sekolah? Tapi kenapa sampai seminggu? Pertanyaan itu selalu muncul di pikiran Altara setiap hari semenjak tiga hari tanpa melihat si Tara. Bahkan, untuk menjawab pertanyaann itu dia sampai ke meja piket dan melihat absen di sana. Tapi, di absen Tara hadir. Altara jadi heran.

Altara melangkahkan kakinya menuju koridor kelas Tara. Entah dorongan dari mana, sehingga Altara melakukan hal itu. Saat Altara melewati kelas Tara, dia sempat melihat gadis itu di dalam kelas sedang tertawa bersama teman temannya yang lain. Tapi dia hanya melihat sekilas, setelah itu berjalan masuk ke dalam koperasi.

Altara bingung mau beli apa di sana, karena memang tujuan awal hanyalah untuk melihat keberadaan Tara. Dengan terpaksa, Altara membeli pulpen lalu keluar dari sana. Tepat ketika keluar, Tara datang. Dan mereka berpapasan. Namun, Tara menunduk setelah sedetik menatap Altara, kemudian gadis itu melenggang pergi masuk ke dalam. Altara berbalik badan, menatap lamat-lamat pergerakan gadis itu. Kemudian pergi.

"Ta, tadi Al liatin lo, sumpah! Tatapannya daleeeem banget!" ucap Raya, Tara mendengus pelan, tangannya mengambil pulpen yang hanya bersisa satu itu, setelah membayar, dia keluar bersama Raya.

"Lo yakin mau nyerah? Keliatannya sih, dia suka sama lo, Ta. Suer! Tatapannya tuh beda kalau ke lo. Eh, emang dia natapnya lo doang sih, dia kan ga pernah ada hubungan cewek di sini. Dia bahkan ga pernah ngelirik si Syafa, cewek tercantik di sekolah. Yang dia tatap dalem dalem itu lo Tara. Cuma lo," cerocos Raya tiada henti. Tara memberhentikan langkahnya dan duduk dibangku koridor, diikuti oleh Raya.

"Dia liat gue cuma karena heran aja kenapa gue tiba tiba berubah. Gak ada alasan lain, apalagi tentang perasaan. Lo pikir aja deh, gue kesakitan aja dia gak bantu gue." sahut Tara.

"Dia malu, kali, lo kan gatau gimana perasaan dia. Gak tau alasan dia gak nolong lo. Mungkin, emang dia gak terbiasa sama cewek, ini pertama kalinya ada cewek yang berani deketin dia."

"Udah lah, Ray, gue males ngomongin Altara. Lebih tepatnya, gue gak mau bahas dia lagi," putusnya. Raya hanya bisa menuruti kemauan Tara. Dia tahu, Tara terlampau kecewa.

HESPER (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang