12. Jangan Benci

3.3K 251 15
                                    

Kamu sedang berusaha agar aku membencimu, ya?

Silahkan. Tapi aku mau bilang, kalau aku gak bakal benci sama kamu.

Karena, kamu alasan aku bahagia.

Jadi, gak ada alasan untuk membencimu.

-aku.

"Kalau emang kamu mau bikin aku benci. Usahamu gagal. Karena, yang ada aku malah jatuh cinta sama kamu."

HESPER

Now playing music
Benar Cinta - Hanin ft. Aldy

Keadaan menjadi hening, yang terdengar hanyalah isak tangis Tara yang semakin menyayat hati Altara. Altara berjalan mendekat ke depan Tara. "Lemah. Gitu aja nangis. Bukannya lo yang ngajarin gue untuk senyum?"

Tak terduga, Altara menghapus air mata Tara yang terus menetes. "Jangan nangis, hati gue sakit liatnya."

Dengan sesegukan Tara tersenyum. Hatinya menghangat ketika mendapat perilaku manis dari si manusia iblis. "Gimana gak nangis. Hiks. Lo yang bikin gue nangis. Terus sekarang lo manis gini. Hiks, gue kan jadi baper hiks."

"Ta. Jangan baper sama dia," celetuk Baswa dengan rahang yang menggeram. Altara menatap Baswa. Tatapan yang semula bercahaya itu tiba tiba redup lagi.

"Dia siapa lo?" tanya Altara.

Tara belum sempat menjawab. Sudah disela oleh Riki yang memang sedang panas-panasnya. "Tara temen kecil Baswa. Naswa suka sama Tara. Eh, Tapi Tara, kan pacar Bima. Bima yang nabrak lo, papa lo, dan Kejora lo, Al. See? Siapa yang jahat di sini?"

Wajah Altara memerah. Bayangan masa lalu itu kembali teringat. Dia menatap tajam Tara. "Jadi, tujuan lo apa sebagai pacar Bima ngedeketin gue? Gak puas liat gue menderita tanpa Kejora? Gue benci lo." Dengan napas menggebu gebu Altara pergi meninggalkan kerumunan.

"Al. Gue gak tau apa apa! Gue gak ada niatan apa apa. Gue beneran suka sama lo!" teriak Tara sambil mesejajarkan langkah dengan Altara.

"Bima tiga tahun lebih dewasa dari gue. Dan waktu itu dia baru dapet SIM, Al."

"Baru dapet SIM, sok sokan bawa mobil ngebut kayak gitu? Gak mikir nyawa orang lain," celetuk Altara yang memberhentikan langkahnya, menatap Tara dengan bengis.

"Gara gara Bima lo. Kejora gue udah gak ada Ta!"

"Gara gara Kejora gak ada. Keluarga gue ancur, Ta!"

"Ini semua karena Bima lo itu!"

Tara menutup mata ketika mendapat bentakan kasar dari Altara. "STOP!"

"BUKAN LO DOANG YANG KEHILANGAN! GUE. AKSA. ARA JUGA KEHILANGAN BIMA KITA!"

"Dan, lo nyalahin Bima, Al? LO NYALAHIN BIMA?!" pekik Tara.

"IYA! GUE NYALAHIN BIMA! BIMA YANG UDAH NABRAK KEJORA GUE!"

"Dan gue minta. Lo. Berhentii. Deketin. Gue." setelah itu, Altara berjalan ke arah kelas dan membanting pintu dengan kencang. Tara lagi lagi menangis, mendengar pernyataan benci dari orang yang dia cintai. Rasanya, sakit sekali.

"Ta..." panggil Baswa.

"Kenapa Bas? Kenapa lo gak bilang kalo Altara yang waktu itu gak sengaja ketabrak sama kita?"

"Karena waktu itu lo hilang, Tara! Dan setelah lo hilang lo udah gak pernah keluar rumah. Lo bahkan pilih SMA yang jauh dari rumah lo! Biar apa? Biar gak ada bayang bayang Bima? Lo gak tau waktu itu gue nyariin lo!"

HESPER (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang