[BEBERAPA PART DIPRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA BACA]
⚠️UDAH SELESAI⚠️
Kita memang sama. Memiliki sinar cahaya. Namun, apa kita bisa merangkai rasi bersama? Bintang bisa redup kapan saja. Dan, faktanya dia memang benar benar sedang meredup. Apakah b...
Tak ada perpisahan yang terasa menyakitkan seperti ini, Al.
Meski aku tahu, jalan terakhir adalah kita berpisah.
Sebab, semesta akan terus berusaha memisahkan kita.
-Tara
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Hella Tara!)
"Masalalu itu hanyalah bagian dari perjalanan hidup. Fungsinya untuk dikenang. Tapi, mengapa ketika mengenang masalaluku bersamamu, terdapat rasa sakit yang tak kunjung pudar?"
HESPER
Now playing music ; Terjebak Nostalgia - Raisa
Hari ini, langit sangat cerah. Begitu pula dengan wajah bersinar Tara yang dia tunjukkan selepas menerima chat dari Altara kemarin malam. Rasanya, sangat indah. Dia tak menyangka, Altara bisa segemas itu. Sekarang adalah waktu istirahat pertama. Selepas lelah menghitung berbagai rumus kimia. Seluruh penghuni kelas XI IPA 3 termasuk Tara, Raya, Rasya dan Milan pergi berbondong bondong ke kantin.
"Eh gue mau beli pempek deh, lo mau beli apa?" tanya Raya.
"Mie ayam deh, gue ke sana ya, nanti kumpul di meja biasa," jawab Tara lalu melenggang pergi ke arah yang berlawanan dengan Raya.
"Gue ikut lo." Rasya mengikuti langkah Tara dari belakang. Sedangkan Milan dia memilih untuk memesan nasi goreng. Rasya selalu saja mengikut menu makanan Tara. Entah gunanya apa. Mungkin, dia ingin selalu berada didekat gadis itu.
"Kebiasaan deh, jadi ekor gue," kekeh Tara. Sedang Rasya dia ikut tertawa sambil mengacak pelan rambut Tara. "Jadi ekor aja, udah seneng, Ra."
"Jadi ekor monyet aja sana, hahaha."
Saat dia sedang tertawa, tiba tiba matanya menangkap keberadaan Altara yang kini berjalan ke arahnya sambil tersenyum. Sumpah, Altara ganteng banget. Baru kali ini Tara melihat Altara sebersinar itu. Karena salah fokus, Tara tak sengaja menabrak orang di depan. Hingga mangkok yang di bawa gadis yang lebih tinggi darinya itu terjatuh.
prang
"Aduh, sorry-sorry, gak sengaja," tulus Tara dia menjulurkan tangan untuk membantu gadis bernama Kayla itu. Kalau gak salah, Kayla itu teman sekalas Altara. Alih alih menerima juluran tangan Tara, Kayla justru menepis kasar tangan Tara. Dia berdiri dan menatap tajam gadis berawajah tanpa dosa ini.