"Menunggu itu gak susah, cuma percaya sepenuhnya itu yang masih sulit dilakukan."
HESPER
Now playing music ;
Aerosmith - I Don't Want To Miss A ThingWARNING ; Ada lagu bahasa inggris itu di part ini, harus baca pelan-pelan biar ngerti maksud lagunya (:
Tara buru-buru mengamhil handphone, difotonya kertas bertulis rumus, dan ia kirim kepada si penulisnya. Siapa lagi kalau bukan Altara. Enak aja pergi ninggalin teka-teki kayak gini!
Sebelum Tara mengirim foto ke Altara, dia sempat melihat paket dari Altara yang dia berikan sewaktu perpisahan. Tara penasaran ingin membukanya, tapi dia takut dibuat tambah penasaran kalau tau isinya teka-teki lagi.
Al-ien
*pict
Maksudnya apa? Artiin gak mau tau!Ceklis satu. Sial. Tara mengembuskan napas beratnya, dia baru ingat Altara sedang berada di pesawat, pasti handphonenya di mode airplane.
Selagi menunggu balasan Altara, Tara memilih untuk merapikan kamarnya yang masih berantakan---sangat. Kamar yang sudah dua tahun tak ia tempat masih terasa sama, nuansa biru-pink warna kesukaannya belum pudar. Tara menatap satu album foto di bawah lemari setelah selesai memasukkan semua bajunya.
Album foto itu sudah usang. Tara duduk di lantai, dia mengusap album foto kemudian membukanya. Gadis itu tersenyum ketika melihat dirinya dan Ara menjadi pembuka yang indah di album foto yang bertahun-tahun dibiarkan tersimpan. Namun, senyumannya memudar kali membuka lembaran berikutnya.
Foto dirinya dan Bima.
Tuhan ... Tara rindu Bima, boleh?
Meskipun sudah ada Altara. Nama Bima masih tak bisa lepas sepenuhnya. Bima terlalu berarti untuk dilupakan, biarkan dia tetap ada untuk dikenang sesekali, nggak papa kan semesta?
Di foto itu Tara masih ingat. Bima memberinya kejutan ulang tahun untuknya---dan terakhir kalinya. Bima. Bima. Bima. Lelaki pertama yang membuat Tara jatuh hati. Sejatinya, cinta mereka berdua tak bisa dipisahkan---kecuali terlepasnya nyawa dari salah satu di antara mereka. Dan nyawa yang terlepas itu Bima. Bima yang memilih pergi meninggalkan kisah cintanya dengan Tara dengan cara yang sudah dikehendaki oleh semesta.
"DO'NT MESS UP MY TEMPO."
Mendengar hanpdhonenya berdering, Tara menutup album foto, tangannya tergulur untuk mengambil handphone di atas kasur. Tertera nama Al-ien di sana. Altara menelponnya. Tanpa ragu lagi Tara segera mengangkat panggilan dari Altara.
"Udah baca suratnya?"
Tara mendengus, "Surat apaan! Itu bukan surat! Itu PR tambahan!"
Di seberang sana, Altara terkekeh, "Gue gak mau ngasih tau. Biar lo usaha sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
HESPER (SELESAI)
Teen Fiction[BEBERAPA PART DIPRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA BACA] ⚠️UDAH SELESAI⚠️ Kita memang sama. Memiliki sinar cahaya. Namun, apa kita bisa merangkai rasi bersama? Bintang bisa redup kapan saja. Dan, faktanya dia memang benar benar sedang meredup. Apakah b...