14. Sweet Seventeen

3.3K 245 19
                                    

Tidak ada hari ulang tahun yang indah.

Semenjak kamu pergi.

Semuanya berubah.

Aku benci itu.

Aku benci saat aku merindukan kamu dan semua hari indah itu.

-Tara

(Kotak Biru dari Bima)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Kotak Biru dari Bima)

"Rehatlah. Kamu sedang lelah. Beristirahat sejenak. Agar, kamu dapat melihat betapa indahnya sebuah masalah. Jangan menyerah, tidak ada yang menuntutmu untuk lemah."

HESPER

Now playing music :
EXO - Baby Don't Cry

Sore ini, udara sedang tenang. Langit terang, namun juga teduh jika dipandang. Altara memutuskan untuk mengajak Andronema keluar. Adiknya itu harus diasupi banyak pemandangan cantik, seperti Kejora dulu.

Altara baru saja memarkirkan motornya di halaman rumah. Disambut oleh Venus yang sedang menyiram bunga kesayangannya. Altara tersenyum, mencium tangan Bundanya. "Bun, aku mau ngajak Ann muter muter sore ini, gak apa kan?"

"Boleh dong, masa iya Bunda ngelarang kamu main sama adik kamu sendiri," kekeh Venus dengan tangan yang masih sempat sempatnya memegang selang guna menyiram bunga.

Setelah mendapat izin dari Bunda, Altara pergi ke kamar. Berganti pakaian, cukup dengan celana jeans dan hoodie hitam saja sukup baginya. Serasa cukup dengan dirinya, Altara menemui Andronema di ruang keluarga. Adiknya itu sedang menonton kartun kembar seiras sudah biasa, seperti biasanya.

"Ann," panggilnya.

Andronema menoleh, mengernyitkan alisnya ketika melihat kakaknya itu sudah berganti pakaian, "Mahuwh kehmawnah?" tanyanya.

Altara duduk di samping Andronema, membenarkan kunciran gadis itu yang sudah berantakan. Adronema sekarang semakin mandiri, sudah tidak merengek setiap pagi untuk dikuncirkan oleh dirinya. Adiknya itu sekarang sudah bisa menguncir rambutnya sendiri meski berantakan.

"Jalan jalan yuk, Ann?" ajak Altara. Andronema langsung saja mengangguk seperti biasanya saat Altara mengajaknya pergi ke luar rumah. Altara tersenyum, dia menggandeng tangan adiknya menuju luar rumah. Izin kepada Venus lalu masuk ke mobil dan pergi menuju taman komplek.

***

Tara mendengus kesal, saat Darma dan Amanda yang datang. Padahal, di cafe ini, dia janjian dengan Ara bukan dengan kedua orang tuanya. Lagi juga, Tara tahu kenapa Darma dan Amanda menghampiri dirinya tanpa Angkasa. Pasti membahas soal itu lagi. Sebenarnya kalau boleh jujur, Tara merindukan mereka. Lebih dari apapun. Tapi luka itu, yang menutupi semua kerinduannya.

HESPER (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang