Aku tidak mengharapkanmu, tidak pula mencintaimu. Hanya saja, keping kenangan yang terukir itu lama lama justru menyayat luka baru.
HESPER
Now Playing Music ;
Ini Aku - Devano Danendra(Bacanya pelan pelan, biar kebayang oke ^^)
"Dar," panggil Altara setelah hampir setengah jam dia berpikir berkali kali untuk berbicara dengan gadis teman sekelasnya ini. Padahal dia memikirnya sebelum jam istirahat, dan sekarang lima menit lagi bel masuk akan berbunyi.
"Tumben?" heran Dara. Ya, gimana gak heran, Altara gak pernah membuka suaranya sama sekali kecuali jika bersama Samuel.
Altara menggaruk tekuknya yang tak gatal,dia kembali berpikir lagi, sampai Dara mengerutkan dahinya. "Lo mau ngomong apa sih? Bentar lagi masuk."
"Gue mau minta maaf sama Tara," sahut Altara. Semalaman dia gak bisa tidur hanya karena memikirkan gadis itu, memikirkan bagaimana cara agar gadis itu memaafkannya. Kemarin, ketika kerja kelompok Tara sama sekali tidak ingin melihatnya, Altara jadi gak enak kalau diasingkan oleh Tara.
"Hah? Serius lo?" histeris Dara. Seumur hidup, meski Altara sudah membuat banyak teman sekelasnya menangis karena ucapan pedasnya,dia tidak pernah meminta maaf sampai segininya.
"Gue cuma gak suka aja kalau Tara anggep gue gak ada," jelasnya.
"Yakin gak ada apa apa selain itu gitu?" goda Dara.
"Maksud lo?"
"Gada bunga bunga merah pujangga gitu?" desak Dara.
"Gue gak ngerti lo ngomong apaan. Gue tanya, gimana cara minta maaf ke Tara," celetuk Altara dengan ucapan yang pedas, lagi dan lagi. Sepertinya Altara tidak bisa menjadi laki laki yang lembut, apalagi romantis ya? Dara memutar bola matanya kesal, Altara ini sudah meminta bantuan, tapi gak tau diri.
"Tara suka kalo Bima ngasih dia bunga matahari," jujut Dara.
Altara menatap tajam Dara, Dara jadi risih sendiri melihatnya, "Gue gak mau disama samain sama Bima," kata Altara.
Dara menyatukan kedua alisnya, "Siapa yang nyama nyamain lo sama Bima?"
"Gue mau cara lain,yang gak pernah Bima lakuin ke Tara."
Dara membulatkan bibirnya kemudian kembali berpikir sampai akhirnya gadis itu memukul meja lalu berteriak dengan semangat kemerdekaan, "BIKIN PUISI BUAT TARA!" pekiknya.
Altara awalnya ga yakin dalam sehari dia bisa membuat kumpulan puisi untuk Tara, apalagi dia tidak bisa merangkai kata. Tapi, Dara meyakinkan dirinya bahwa dengan kumpulan puisi buatannya pasti Tara langsung memaafkannya detik itu juga. Sebab, Tara selalu mengidamkan seseorang memberinya kumpulan puisi romantis seperti khayalannya. Jadilah dia bertekad SKS mewujudkan khayalan Tara. Ya, untuk gadis itu.
***
Pagi ini, mata Altara terlihat begitu bengkak sebab hampir dua hari dia tidak istirahat. Semalaman, dia membuat puisi mati matian. Dia harap, Tara memaafkannya. Dia harap, perjuangannya tak sia sia di mata Tara. Pagi ini, para guru breafing. Jadi, Altara bisa menjalankan aksinya dengan mudah dibantu oleh Dara tentunya.
Di lorong belakang koridor yang sepi, Altara menunggu Tara. Tadi, Dara sudah ke kelas Tara untuk mengajak Tara menuju belakang koridor. Ketika sudah di sana, Tara melihat Altara berdiri menyender pada tembok sambil memejamkan matanya.
"Dar, gue ke kelas lagi ah," kata Tara.
"Eh, jangan dong," cegah Dara.
Altara membuka matanya ketila mendengar suata dua orang gadis ini. Altara berjalan ke arah mereka, sedangkan Tara menunduk, dia tidak ingin melihat Altara.
KAMU SEDANG MEMBACA
HESPER (SELESAI)
Teen Fiction[BEBERAPA PART DIPRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA BACA] ⚠️UDAH SELESAI⚠️ Kita memang sama. Memiliki sinar cahaya. Namun, apa kita bisa merangkai rasi bersama? Bintang bisa redup kapan saja. Dan, faktanya dia memang benar benar sedang meredup. Apakah b...