Part 23

3.9K 387 100
                                    

Nuca pun melangkah mendekatiku.

"Nuc, kamu serius?" Bisikku.

"Kamu kira aku bercanda?"

Aku menelan ludahku. Rasanya darahku mengalir begitu cepat. Nuca memiringkan kepalanya. Wajahnya pun semakin mendekat.

Dekat.

Dekat sekali.

Namun, tiba-tiba ia menghentikkan aktivitasnya.

"Ra.." desisnya sembari menatapku panik.

"Apa?"

"Ada mama papa kamu."

Aku membulatkan mataku dengan sempurna.
"Mana?"

Nuca menggerakkan kepalanya ke arah belakangku.
"Jangan liat ke belakang. Pura-pura ga tau aja."

Aku mengangguk cepat.

"I'll do it later," ujar Nuca kemudian menarikku untuk menjauhi kerumunan.

Kami pun melangkah cepat menyebrangi zebra cross sembari sesekali melihat ke belakang.

Kau tau apa yang sekarang ada dalam pikiranku? Kenapa setiap aku dan Nuca ingin melakukan itu selalu ada saja kejadian yang merepotkan.

"Kok mereka ada disini sih?" Celotehku.

"Kayaknya mereka emang sengaja ngikutin kita."

"Ayok kita cepet pergi dari sini. Sumpah aku malu banget sama mereka," ku tepuk pipiku berkali-kali.

Nuca pun tertawa kecil melihatku.

"Sini!" Perintahnya kemudian menarikku ke dalam rangkulannya.

"Nuc nanti mereka liat!"

"Emang kenapa kalo mama papa kamu liat?"

"Ya, kan malu."

Nuca pun mengeluarkan ponselnya dan menghidupkan kamera depannya.

Aku mengerutkan dahiku lalu menyembunyikan wajahku.

Cekrek!

"Apasih kok tiba-tiba?" Tanyaku bingung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apasih kok tiba-tiba?" Tanyaku bingung.

"Mau aku kirim ke mama kamu. Izin mau bawa anaknya biar dia ga ngikutin kita lagi," ucapnya enteng.

"Dia pasti seneng lah. Kamu kan tau sendiri dia lebih sayang sama kamu daripada aku."

"Dah!" Ucapnya sesaat setelah mengirimkan foto itu pada ibuku.

"Kamu kirim beneran?!" Tanyaku.

Nuca mengangguk.

Aku menghela napas pasrah. Aku tidak tahu harus bersikap apa saat bertemu mereka nanti. Lagipula mengapa mereka sibuk mengurusi aku dan Nuca? Bukankah mereka tidak ingin kami mengganggu kencan mereka?

Unlove you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang