Sam's Point Of View

3.4K 383 123
                                    

Aku dikenal sebagai playboy di sekolah ini, hanya karena setiap kali aku berpacaran, hubunganku tidak pernah bertahan lebih dari dua minggu. Karena aku merasa semua perempuan itu membosankan. Mereka dengan mudahnya takluk olehku.

Tapi semenjak aku bertemu Tiara, perspektifku berubah.

Aku ingat sekali bagaimana pertama kali aku bertemu Tiara.

"Nuc, jadi malem ini?" Tanyaku menepuk pundaknya yang baru saja keluar dari lapangan basket.

Ia mengangguk angkuh.

Aku dan Nuca cukup akrab di luar sekolah, karena dia sering sekali mengunjungi bar milik kakakku.

Kau tau apa yang menarik?

Nuca itu peminum berat.

Mengejutkan sekali bukan? Seorang siswa beprestasi  dan populer itu ternyata tidak sebaik wajah tampannya yang dieluh-eluhkan banyak wanita itu.

Tapi satu yang ku tau, ia selalu bertengkar dengan orangtuanya di rumah.

"Nuca, ini minum buat kamu," ucap seorang gadis yang menyodorkan air mineral padanya.

Nuca hanya melewatinya.

Seakan tak menyerah, gadis itu kembali mengejar Nuca hingga akhirnya mereka keluar dari GOR.

Entah apa yang membuat hatiku tergerak untuk ikut melihat apa yang terjadi di antara mereka, aku pun segera melangkahkan kakiku.

"Nuc, kamu tadi jatuh, kaki kamu gapapa?" Ia berusaha untuk menyamakan langkahnya dengan Nuca.

Nuca pun menghentikan langkahnya.
"Bisa kamu jangan ada di sekitar aku?"

Aku mengerutkan dahiku. Kenapa Nuca terdengar begitu kasar dengan gadis cantik sepertinya?

"Nuca, aku cuma khawatir sama kamu-"

"Apa aku pernah minta kamu buat khawatir sama aku?"

"Walaupun kamu minta aku jauh, aku ga akan pernah ninggalin kamu Nuc. Aku ga akan nyerah. Aku percaya kamu bisa kayak dulu," Gadis itu meraih tangan Nuca.

Dengan sigap, Nuca mendorong tubuhnya dengan kasar hingga membuatnya terjatuh.

"Nuca!" Pekikku.

Aku tidak bisa diam saja melihat seseorang bersikap kasar pada perempuan.

Nuca memejamkan matanya, ia menarik kasar rambutnya sendiri lalu pergi meninggalkan tempat ini.

Kenapa laki-laki brengsek itu terlihat tertekan padahal dia sendiri yang menyakitinya?

"Lo gapapa?" Tanyaku membantu gadis itu berdiri.

Ia tak menjawab. Segera ia menepis tanganku lalu kembali mengejar Nuca.

Aku mematung.

Ini pertama kalinya dalam hidupku ada seorang gadis yang menolak bantuanku.

Aku pun tersenyum sarkasme.

Kenapa gadis itu begitu bodoh?

Sejak kejadian itu, aku mulai mencari tau tentang dirinya.

Dia Tiara.

Hari demi hari ku lewati dengan mencari tau segala hal tentang Tiara dan Nuca.

Aku yang selama ini selalu masa bodoh dengan urusan orang lain, entah mengapa kali ini hatiku terpacu untuk memperdulikannya.

Ternyata mereka berdua dijodohkan oleh orangtua mereka. Tak heran, Nuca membencinya, mungkin Nuca kesal karena telah membuatnya dan Lyo terpisah? Mungkin.

Unlove you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang