Part 32

3.1K 387 102
                                    

"Aku udah baikan kok Ra. Cuma tifus doang dan tadi disuruh dokternya buat jalan-jalan biar makin fit," ucap Lyo.

"Bagus deh kalo udah baikan," aku tersenyum simpul. "Kalo gitu, aku duluan yah, mau check up."

"Ra.. tunggu," Nuca menarik tanganku.

Aku pun membalikkan tubuhku.

Mataku tertuju pada tangan kiri Nuca yang memegang tanganku, dan tangan kanannya yang masih merangkul Lyo.

Aku tersenyum kecut.

Tidak bisakah dia melepaskan tangannya pada Lyo dan hanya menggenggam tanganku saja?

Apakah salah jika sekarang aku ingin serakah?

Aku ini juga sekarat.

Aku juga selalu berada di ambang kematian yang bisa datang kapan saja.

Kenapa ia lebih memilih Lyo yang hanya sakit tifus?

"Kenapa Nuc?" Aku berusaha untuk terlihat kuat.

"Aku temenin kamu yah, aku anter Lyo bentar ke kamarnya."

"Ra?" Tiba-tiba terdengar suara Sam yang kian mendekat.

"Aku udah ditemenin sama Sam kok."

"Tapi Ra.."

"Aku duluan yah," potongku lalu melepaskan tangan Nuca.

Senyuman palsu yang ku tunjukkan di depan Lyo dan Nuca tadi luntur seketika.

Aku membenci perasaan ini. Kau tau, dulu aku memang sering menemani mereka berkencan, tapi kali ini sungguh berbeda.

Rasanya hatiku ini tidak cukup kuat untuk menahan rasa cemburuku.

***

Aku merebahkan tubuhku di kasur. Menenggelamkan segala pikiran burukku hari ini. Tentang Nuca. Tentang Lyo.

Kabar baiknya adalah untuk saat ini jantungku membaik. Gula darah, tekanan darah dan lemak darahku, semuanya normal. Dan dokter menyarankanku untuk tidak terlalu memikirkan hal-hal yang berat. Aku harus lebih memperhatikan kondisi tubuhku.

Aku pun meraih ponselku dan mendapatkan 5 pesan yang belum ku baca dari Nuca.

From : Nuca
Sayang?

From : Nuca
Gimana hasil check up tadi?

From : Nuca
Maafin aku soal hari ini.

From : Nuca
Aku mau nelpon kamu, tapi kayaknya kamu harus istirahat sekarang.

From : Nuca
Selamat tidur Tiara.

Seharusnya ia menelponku saja. Bagaimanapun aku merindukannya.

Aku pun menghela napas panjang sebelum akhirnya terlelap.

***

Hari ini aku tidak bertemu Nuca. Karena ia harus mengikuti kelas intensif yang mengharuskan ia berangkat pagi dan pulang terlambat.

Semua orang mengatakan kelas intensif itu hanya untuk persipaan beasiswa ke luar negeri untuk siswa berprestasi.

Apa Nuca juga akan pergi?

Apa ia akan meninggalkanku?

Aku tau ini terdengar egois, tapi jika disuruh jujur, aku menginginkannya untuk tetap berada di sisiku.

Unlove you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang