Part 43 : Author's Point Of View

3.3K 465 477
                                    

Long time no see😭
Masih berhubungan sama mood nulis aku yang akhir-akhir ini hilang.
Maaf kalian jadi nunggu lama☹️

Oh ya, mulai dari part ini, bakal nyeritain dari sudut pandang author.
Happy reading!

***

"Nuca!" panggil Lyo, membuat laki-laki itu menghentikan langkahnya.

Ia memutar tubuhnya dan mencari keberadaan Lyo yang tengah berjalan cepat mengejar langkahnya. Lalu lalang manusia di Soekarno Hatta ini membuat Nuca sedikit berjinjit untuk menemukan sosok Lyo.

"Berat yah?" Tanyanya lalu merebut koper gadis mungil itu.

"Eh gausah. Aku sendiri aja yang bawa. Kamu sih cepet banget jalannya."

Nuca terkekeh pelan lalu menurunkan kacamata hitamnya.
"Kamu laper?"

"Banget! Gila aja 20 jam di pesawat serasa mau patah semua tulang."

"Nanti aku cari uang yang banyak yah, biar kita naik first class."

Lyo tersenyum masam. Entahlah, rasa apa yang tiba-tiba merasukinya itu. Apa yang Nuca maksud dengan kata 'kita'?
Bukankah ia kembali ke Jakarta untuk melamar Tiara?
Apa Nuca tidak tau jika perkataanya itu sangat sensitif dan membuat harap Lyo kembali hadir?

"Burger mau?" Tawar Nuca saat sudah berada di depan kasir.

"Boleh, tapi kita takeaway aja yah."

"Oke."

"Aku mau yang gede. Yang paling gede."

"Ga berubah banget," desis Nuca seakan begitu mengenal Lyo.

Bagaimana tidak? Ia sudah tumbuh bersama gadis itu selama 19 tahun. Bisa dibilang, lebih lama daripada waktu yang ia habiskan bersama Tiara, bukan begitu?
Tentu saja, Nuca dan Lyo saling mengenal satu sama lain dengan baik.
Terlebih lagi, gadis itu adalah penyelamat hidupnya.

"Papa kamu kapan mau ke Jakarta?"

Nuca mengangkat bahunya tanpa menjawab.

"Ga kangen? Udah 15 tahun loh."

"Aku juga ga make duit dia selama kuliah."

Lyo menghembuskan napasnya kasar. Sepertinya membahas sang ayah bukanlah waktu yang tepat untuk Nuca saat ini.

"Besok aku mau urus transfer kerja di rumah sakit. Kamu gimana? Udah dapet balesan email?"

"Tadi pas baru turun ada email masuk. Katanya mereka kebetulan kekurangan dokter bedah jantung. Jadi besok juga aku disuruh ke rumah sakit buat urus transfer."

"Udah mulai disuruh kerja?"

"Maybe? Belum aku bales emailnya," Nuca melebarkan pupil matanya seketika.
"Ly!"

Nuca menarik tubuh Lyo ke dalam pelukannya untuk menghindari beberapa petugas yang tengah mendorong trolley.

Degh

Unlove you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang