Haruno Sakura. Seorang gadis cantik berusia 10 tahun sedang asik mewarnai buku gambarnya. Dia memiliki hobi melukis, meskipun usianya masih belia namun kemampuannya bisa dibilang diatas rata-rata. Bakatnya memang sudah bawaan lahir sepertinya. Dia sering mendapatkan juara melukis dalam berbagai tingkat di sekolahnya.
Saat ini dia sedang menggambar seorang pria yang menggunakan seragam pilot. Tampak begitu gagah walau bukan karya yang sempurna. Pria itu adalah ayahnya, atau lebih tepatnya mendiang ayahnya Haruno Kizashi.
Sebuah kecelakaan pesawat telah menewaskan ayah tercintanya saat Sakura masih berusia 6 tahun. Sejak itu, ia sering menghabiskan waktu melukis sosok ayahnya dengan berbagai gaya. Di dinding kamarnya, ada sebuah kertas berukuran A4 yg berlukiskan Ayahnya menggendong sakura yang membawa setangkai bunga White Lily. Lukisan yang di tempel tepat diatas kepala ranjangnya itu terkesan sangat dalam dan penuh cinta. Sakura tak mau berlarut dalam kesedihan karena kehilangan sosok ayah yang amat dicintainya. Jadi dia memilih melukis sebagai ungkapan rasa rindu yang mendalam pada ayahnya.
🐻🐻🐻
Seorang wanita berusia sekitar 35 tahun sedang duduk di meja kerjanya setelah melepas jas putihnya. Wanita itu- Haruno Mebuki, adalah seorang dokter spesialis bedah di Konoha Premier Hospital, Tokyo. Dia mengambil ponselnya lalu menghubungi seseorang
"Yahiko, apa kau sudah menjemput Sakura-chan?"
"Sudah Nyonya, saat ini nona sedang dikamarnya. Tadi sepulang sekolah nona langsung bergegas ke tempat kursus ballet, dan sepertinya saat ini nona kelelahan."
"Ah.. Baik kalau begitu, mungkin aku akan pulang telat malam ini karena ada pasien korban kecelakaan yang harus kutangani. Tolong sampaikan pada Sakura."
"Baik Nyonya."
"Aa.. Terima kasih."
Tak lama kemudian, seorang perawat mengetuk pintu lalu masuk menemui Mebuki. Mebuki memperhatikan perawat tersebut dengan wajah tenang dan ramah.
"Maaf Dokter, pasien yang mengalami kecelakaan tadi pagi sudah tersadar."
"Ah.. Syukurlah.. Apa dia sudah dipindah ke ruang rawat? Apa ada keluarga yang mendampingi?" tanya Mebuki lembut.
"Ya Dokter, seorang pria mengatakan bahwa dia adalah asisten pasien. Dan sekarang pasien sudah berada di ruang rawat VVIP lantai 4." jawab perawat bernama Yukie. Dia adalah perawat yang menjadi asisten Mebuki di Rumah Sakit.
"Baiklah, aku akan kesana memeriksa kondisinya sekarang." Mebuki pun berjalan keluar ruangan diikuti dengan Yukie.
🐻🐻🐻
Pukul 5 sore di kediaman Haruno, sebuah rumah yang bergaya minimalis namun tetap terkesan mewah. Meski hanya satu lantai namun cukup luas dan nyaman. Terlihat Sakura terbangun setelah tidur karena kelelahan setelah seharian beraktivitas diluar rumah. Gadis kecil itu berjalan keluar kamar kemudian menuju dapur mencari seseorang.
"Ayame-san.." sakura memanggil nama wanita itu dengan suara yg serak dan menggemaskan khas orang bangun tidur.
Si pemilik nama pun menoleh ke belakang, "Ah, nona sudah bangun?"
Sakura menghampiri pelayannya itu dengan perlahan sambil mengusap matanya. Seperti masih belum tersadar sepenuhnya dari tidur siangnya. "Apa Ibu sudah pulang Ayame-san?" tanyanya masih dengan suara yang serak.
Ayame langsung menghentikan aktivitas memasaknya dan merendahkan badannya sambil membelai rambut merah muda sakura. "Tadi Nyonya berpesan pada Yahiko bahwa beliau akan pulang saat makan malam nona. Karena ada pasien kecelakaan yang harus Nyonya tangani. Jawabnya sambil mengelus pipi sakura. "Mau saya siapkan air untuk mandi nona?" lanjutnya.
"Eum.." Sakura mengangguk. "Aku mau mandi lalu setelah itu mengerjakan PR sambil menunggu ibu pulang." jawab sakura sambil tersenyum.
Ayame pun berjalan ke toilet kamar sakura untuk menyiapkan segala keperluan mandi nona kecilnya. Sakura berjalan mengikutinya di belakang. Pikirannya sedang melayang pada Ibunya, ia tak pernah kecewa dengan Ibunya yang terkadang sibuk dan jarang menghabiskan waktu bersamanya. Sakura justru merasa bangga tiap kali ia mengingat bahwa pekerjaan ibunya adalah menolong dan menyelamatkan banyak orang. Sakura pun tersenyum ceria saat mengagumi jasa Ibunya.
🐻🐻🐻
Di Rumah Sakit. Mebuki berjalan memasuki ruang VVIP Rose dan melihat seorang pria berusia sekitar 40 tahun yang terbaring sambil menatap kedatangannya. Disampingnya berdiri seorang pria dengan rambut dikuncir kuda yang selalu setia mendampingi Tuannya.
"Bagaimana keaadaan anda Uchiha-sama? Apa anda sudah merasa lebih baik?" Mebuki bertanya dengan lembut ditambah senyuman yang tulus.
"Hn.. Aku sudah merasa lebih baik dokter. Jadi, kapan aku bisa pulang?" jawab pria itu dengan suara berat yang berwibawa. Matanya menatap Mebuki dengan tajam penuh ketegasan meskipun kondisi tubuhnya sedang kurang baik saat ini.
"Maafkan saya Uchiha-sama, tapi anda masih harus beristirahat beberapa hari ke depan. Karena luka dalam di beberapa bagian dan juga jahitan pasca operasi anda harus dipastikan benar2 pulih dulu sebelum anda bisa pulang." ucap mebuki masih dengan senyum anggunnya.
Pria yang sedang terbaring itu, Uchiha Fugaku. Pagi tadi mengalami kecelakaan saat mobilnya berjalan menuju perusahaan miliknya tempat dia bekerja sebagai pimpinan Uchiha Corp. Mobilnya di tabrak oleh seorang pengendara truk yg diduga sedang mabuk. Tidak ada cidera yang fatal, hanya saja Fugaku harus menerima sebelas jahitan di perutnya yang terkena pecahan kaca mobil.
Pria itu menghela nafas "Baiklah, aku mengerti. Aku mengucapkan terima kasih banyak padamu dokter Haruno. Aku bersyukur masih bisa bernafas hingga saat ini. Aku hanya khawatir jika putraku akan menjadi yatim piatu jika saja aku mati pagi tadi."
"Saya dengan senang hati membantu anda Uchiha-sama, saya sarankan anda banyak istirahat dan kurangi banyak gerak. Semoga anda lekas sembuh." ucap Mebuki tulus, senyumannya tidak pernah luntur menghias di wajah cantiknya.
Fugaku menatap senyuman Mebuki dengan tatapan penuh arti. Dia seperti terbius, terhanyut dalam pahatan wajah anggun dan lembut milik Mebuki. Kemudian Fugaku tersadar dan mengangguk pada Mebuki lalu setelahnya Mebuki pamit undur diri dari hadapan Fugaku dan berjalan keluar kamar rawatnya.
"Iruka.." Fugaku memanggil asisten yang berdiri tidak jauh darinya.
"Ya, Uchiha-sama?" jawab asisten tersebut
"Aku ingin kau mencari informasi tentang dokter Haruno" Perintah Fugaku.
"Baik, Uchiha-sama. Akan segera saya lakukan".
Fugaku terdiam membayangkan kembali wajah Mebuki dalam ingatannya. 'Apakah aku jatuh cinta lagi?' batinnya.
.
.
.
Hai kakak-kakak semua. Izinkan Nara menuliskan isi kepalaku disini yaa. Semoga ada yang baca, ada yang suka, ada yang vote, ada yang doain authornya panjang umur, murah rejeki dan enteng jodoh..BTW ini cerita pertamaku. Maaf ya kalo kurang berkenan. Teruntuk para readers budiman, mohon bimbingannya pada adik pemula ini yaa. Jangan segan2 untuk memberi kritik dan saran di nomor yang tertera di bawah layar anda. Baiklah selamat menikmati selagi hangat 😋

KAMU SEDANG MEMBACA
Bond With You
FanficSetelah Ibunya menikah lagi, kehidupan Sakura terasa begitu lengkap dan bahagia. Memiliki Uchiha Sasuke sebagai kakak tiri yang begitu menyayanginya, Hingga akhirnya dia di hadapkan dengan surat wasiat ayah tirinya, Fugaku Uchiha.. Naruto hanya mili...