"Mengapa cemburu selalu dikaitkan dengan cinta?"
****
Kok gue ngerasa iba ya, ngeliat dia kaya gini, padahal kan dia udah buat gue dimarahin sama OSIS tadi, kok gue malah respect sama dia sih, batinku. sambil duduk di sebelah Rayhan dan menatap wajahnya.
"Kak, bangun ya, jangan bikin khawatir orang yang ada di sekeliling lu. Eh kak."
Keceplosan kan gue, batinku.
"Jangan bikin khawatir, gue juga minta maaf kak, gue tadi bener-bener cape, jadi kebawa emosi, sorry kak."
"Yaudah, gue tinggal kak. Cepet sembuh biar bisa berangkat sekolah lagi," ucap Vira diakhiri dengan senyuman, dan berlalu menuju keluar ruangan.
"Gimana Ra, keadaannya Rayhan?"
"Masih belum sadar kak, gue pamit pulang dulu, soalnya ntar mama nyariin, belum izin juga kalau mau kesini," pamit Vira, tak enak hati.
"Iya gapapa, sekali lagi makasih," ucap Farhan.
"Sama-sama. Lo mau pulang juga bareng gue ngga?" tanya Vira ke Bunga.
"Ngga deh, gue pulang sama Farhan aja. Lo pulang sendirian, tapi hati-hati ya, ga usah ngebut."
"Oke, duluan ya."
"Hati-hati dijalan," sambil melambaikan tangannya.
Sekitar 25 menit mengendarai motornya, Vira pun sampai di rumahnya.
"Assalamu'alaikum," salamnya sambil membuka pintu.
"Waalaikumussalam, Alhamdulillah kamu udah pulang dek, mama baru aja mau jemput kamu di rumah sakit."
"Iya ma, mama tau aku di rumah sakit?"
"Iya tau, dikasih tau sama Bunga, emang siapa yang sakit?"
"Temen ma."
"Yaudah kamu makan dulu gih, terus ntar sholat, habis itu istirahat."
"Iya ma."
Paginya Vira kembali berangkat ke sekolah seperti biasanya, pukul 06.15 ia sudah siap ke sekolah.
"Assalamualaikum ma, aku berangkat dulu yaa," sambil mencium punggung tangannya.
"Iya dek, hati-hati di jalan."
Vira pun melangkahkan kakinya menuju ke sekolah. Namun tiba-tiba, perasaannya mendadak aneh, dan seketika menjadi nggak karuan, seperti ada seseorang yang sedang mengikutinya sampai ke sekolah, tapi Vira tetap melanjutkan perjalanan ke sekolah, dan akhirnya sampai.
"Pagi pak," sapanya ketika menemui guru disekitar gerbang masuk sekolahnya.
Ia pun melanjutkan perjalanannya ke kelasnya.
"Ehh, Vira tuh baru dateng," kata salah seorang teman dari dalam kelas.
Lalu Indri sebagai sekretaris kelas mendekatiku, "Oh iya Vir, temen-temen lo tuh pada nanyain lo."
"Nanya apa?" sambil meletakkan tasnya ke kursi tempat duduknya.
Celetuk teman yg lain, "Itu loh, kak Rayhan, emang siapanya lo sih kok keliatannya deket banget sama lo, pengin tau semua tentang lo, dan bantuin lo pas kemarin di aula bawah."
"Ya bukan siapa-siapa nya gue lah, lagian kalo dia siapa-siapa nya gue ga mungkinlah dia nanya sedetail itu sama gue, kan pasti udah tau semua. Dan mungkin pas bantuin gue, cuman niat nolongin aja."
"Tapi kayaknya ka Rayhan suka sama lo deh, iya gak sih ndri?"
"Lah emang kok, kayaknya emang bener ka Rayhan suka sama lo," jawab Indri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rayhan✅ [COMPLETED]
Teen FictionNavira Sagita Fatiha, seorang siswi SMA yang sama sekali belum pernah mengenal dunia pacaran. Namun, apakah setelah berjalannya waktu, ia akan bertemu orang yang tepat? Orang yang mampu meluluhkan hatinya? Ataukah menjadi kekasihnya? Atau lebih memi...