Bagian 34

538 141 30
                                    

Seribu kebaikan akan lenyap hanya karena satu kesalahan kita

****

Rayhan bergegas kembali ke sekolah untuk membicarakan hal tersebut kepada guru bimbingan konseling.

"Assalamu'alaikum," ucapnya sambil mengetuk pintu.

"Waalaikumussalam, ada apa Ray?" tanya bu Rina sebagai guru bimbingan konseling.

"Ibu sudah tau tentang Vira, anak X MIPA 1?"

"Belum, emangnya ada apa?"

"Gini bu, Vira sekarang lagi di rumah sakit, karena Rafi teman sekelasnya itu mendorongnya hingga kepalanya terbentur tembok. Dan Vira juga masih belum sadar sampai saat ini.

"Yaudah, sekarang kamu tolong panggilin Rafi kesini ya."

"Baik bu, permisi," pamit Rayhan.

Rayhan segera keluar dan pergi ke kelas X MIPA 1 untuk memanggil Rafi.

"Woi Rafi! Lu ke ruang BK sekarang," titah Rayhan.

"Gue ngga mau, orang gue ngga buat kesalahan apa-apa," jawab Rafi merasa tidak bersalah.

"Lu udah bikin Vira masuk rumah sakit, bego! Jadi lo harus tanggung jawab!"

"Bukan salah gue anjim, gue cuman dorong pelan. Vira nya aja yang manja."

Rayhan yang bosan dengan alasan klasik seorang Rafi, langsung menariknya ke ruang BK, "Ikut gue!"

"Gue bisa jalan sendiri," tolaknya. Rafi pun pergi ke ruang BK dengan perasaan terpaksa.

"Kenapa bu?"

"Kamu itu ngga ada sopan santunnya, bukannya salam dulu langsung masuk aja!"

"Ibu mau ceramahin saya apa gimana? Saya sibuk bu, kalo ngga ada yang perlu diomongin mendingan ga usah manggil saya."

"Kamu ini! Karena kamu sudah mendorong Vira sampe masuk rumah sakit, dan tadi kamu ngga sopan sama saya, sanksinya kamu akan saya skors selama 3 hari, ngga ada tapi-tapi!"

"Alhamdulillah, saya malah seneng bu. Sekarang saya juga mau pulang."

"Skorsingnya mulai besok, hari ini kamu masih disini sampe pulang sekolah."

"Bolos bu, kek nggga kenal saya aja," lalu keluar ruangan.

"Ngurusin satu anak, berasa sekampung," gumam bu Rina.

****

"Kemana aja yang?" tanya Indri, ketika Rafi baru masuk kelas.

"Biasa ada urusan," jawab Rafi, lalu menggendong tasnya.

"Terus mau kemana?"

"Mau pulang. Lo mau ikut ngga?"

"Bolos? Iyadeh gue ikut."

"So sweet yah kalian berdua, ajaran sesat pun tetep aja bareng, uwuw," sindir Fajar.

"Woyadong, jelas," ucap Indri lalu keluar kelas.

Mereka berdua pun lewat gerbang belakang agar bisa lolos, tapi mungkin keberuntungan belum ada dipihaknya sehingga gerbang tersebut dijaga oleh anggota OSIS.

"Ada OSIS, jadi ngga?" tanya Indri ragu.

"Bodoamat, ayolah."

Alhasil mereka pun kembali dibawa ke ruang BK, untuk menjalani hukuman.

****

"Maaf bu, mereka berdua mau bolos lewat gerbang belakang," ucap seorang anggota OSIS.

"Bener-bener ya kalian berdua. Intinya kalian berdua saya tambah skorsingnya menjadi 5 hari."

Rayhan✅ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang