Bagian 41

750 151 70
                                    

Kembali bersamanya lagi? Mungkin bukan pilihan, namun takdir

*****

Seakan waktu berjalan lebih cepat dari biasanya bahkan malam tak sepanjang yang dulu.

Vira segera keluar dari kamarnya dan menuju ruang tengah.

"Udah sehat?"

"Mendingan kak," lirihnya dengan wajah yang masih sedikit pucat.

"Besok jangan berangkat dulu ya, muka lo masih pucat banget."

"Tapi kak, gue udah sehat kok, ngga papa ya."

"Jaga diri lo baik-baik tapi."

"Iya kak, pasti."

"Yaudah deh, tapi ntar kalo pas disekolah kamu pusing pulang aja ya."

"Pasti."

*****

"Viraa, gue kangenn banget sama lo, gue berasa sendirian kalo ngga ada lo," ucapnya lalu memeluk erat tubuh Vira.

"Santai kali, gue juga ngga bakalan ninggalin sahabat kaya lo," membalas pelukannya.

"Janji," melepaskan pelukannya, lalu memberinya jari kelingking.

"Iya janji, gue ngga bakalan ninggalin lo," jawab Vira lalu menautkan jarinya ke jari Bunga.

"Lo udah makan?"

"Udah, lo gimana?"

"Belum hehe, ngantin skuy."

"Kuy lah."

Diperjalanan mereka bertemu dengan Rayhan, dan tanpa mereka sadari, Rayhan kini memanggil Vira.

"Viraa," panggil Rayhan yang kini sudah berada tepat dibelakangnya.

"Kenapa kak?" gugup Vira.

Mendadak darah dalam tubuhnya berdesir hebat, jantungnya melebihi batas normal, saat tatapan mata mereka bertemu.

"Lo ngga usah gugup gitu kaya ketemu setan, gue cuman mau minta maaf sama yang waktu itu, paham kan?"

Bunga menyenggol lengan Vira, "Gue duluan," ucap Bunga dan langsung berlari kocar-kacir seperti maling yang dikejar polisi.

"Gimana?"

"Iya."

"Ntar jam 7 gue ke rumah lo ya?"

"Hah?"

"Muka gue nyeremin ya? Sampe lo kaget terus?"

"Ngga kak."

"Mau kan?"

"Ngapain?"

"Jemput lo."

"Mau kemana?"

"Rahasia, intinya ini cuma sekedar permohonan maaf gue, jadi please jangan nolak ya."

"Ntar ka_"

Dipotong oleh Rayhan, "Mira? Tenang aja, gue yang urus semua."

"Oke."

"Btw, masih save Id Line gue kan?"

"Iya kak, masih."

"Lo lucu juga ya, baru sadar gue."

Kringg...kringg...

"Udah bel kak, duluan ya." Vira langsung pergi meninggalkannya, entah rasa apa yang ia rasakan barusan.

"Kalo diliat-liat, manis juga tuh adik kelas," lirih Rayhan.

Rayhan✅ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang