Selamat menunaikan ibadah Puasa Ramadhan 1441 H, semoga ibadah puasa kita, diterima oleh Allah SWT, aamiin
🌼🌼🌼
Setelah selesai berkerja kelompok, semua anak pun kembali ke tempat duduk mereka masing-masing.
Bunga menyenggol lengan Vira, "Eh, lo tadi kenapa?"
"Emang gue kenapa?"
"Kok balik nanya sih."
"Emang ada yang aneh dari gue?"
Membisikkan sesuatu ke telinga Vira, "Kenapa Rafi marah sama lo?"
"Gue gak tau, udahlah ga usah dibahas lagi."
"Ooghey. Kantin kuy."
"Kuy."
Mereka berdua pun berjalan beriringan melewati lapangan hingga sampai di Kantin yang mereka tuju.
"Bunga," ucap seorang kakak kelas yang dikenal sebagai anggota eskul musik di SMA Bhakti Praja.
"Kenapa?"
"Lo di panggil Bu Rani di ruang musik."
"Ooh gitu ya, oke thanks."
"Ra, kalo lu mau ke kantin sendirian aja ya, sorry gue ngga bisa nemenin lo," ucap Bunga tak tega.
"Santai aja."
"Okee bye," pamitnya lalu mengabaikan telapak tangannya.
"Byee."
"Gue mau lanjut ke kantin? Apa balik ke kelas aja ya?" gumam Vira.
"Yaudahlah lanjut aja, gue laper juga." Vira pun kembali melangkahkan kakinya.
Sementara di kelas X MIPA 2, "Raf, anterin gue ke kantin ya," ajak Indri.
"Iyaa."
"Inget woy ini sekolah bukan tempat pacaran," ingat Ardi.
"Mending lu ga usah ngomong deh. Bacot mulu daritadi," jawabnya tak terima.
Ardi pun menghampirinya, "Kalo lu lupa, gunanya mulut emang buat nge-b.a.c.o.t oke," ucapnya lalu keluar kelas.
"ARDIANJING."
"Udahlah, ngga usah didengerin," ucap Indri melerai.
Rafi pun hanya menganggukkan kepalanya.
Ketika sampai di Kantin, Vira pun langsung memesan makanan yang menjadi favoritnya.
"Bu, saya pesen bakso satu."
"Iya neng."
Selang beberapa menit, "Ini neng."
"Makasih bu."
Masih ditempat yang sama Rafi dan Indri dateng, dan tempat yang kosong hanya di mejaku, jadi mereka pun duduk di meja yang sama.
"Duduk."
"Serius disini," tanya Rafi.
"Iyalah, orang ngga ada tempat kosong lagi."
"Oke."
"Bu, mie ayamnya 2."
Mereka berdua pun menyantap makanan sambil sesekali tertawa, layaknya orang pacaran. ehh kan emang udah pacaran
Sorry Vir, gue lagi jaga hati, jadi sorry banget gue harus ngejauhin lo, batin Rafi.
Berasa jadi nyamuk anjrit, batin Vira.
Karena makanannya sudah habis, Vira pun keluar dari kantin dan menuju ke kelas.
"Ehh Vir, tunggu," ucap seorang dibelakangku.
"Kak Rayhan?"
"Ntar habis pulang sekolah, anterin gue beli buku ya."
"Kayaknya ngga bisa kak, lagipula ntar ka Mira mikirnya aneh-aneh lagi, hehe."
"Ya enggaklah, please mau ya."
"Gimana ya," Vira masih ragu dengan keputusannya.
"Udah pokoknya lo ikut, ntar gue ke kelas lo."
Setelah mengatakan itu, Rayhan pun langsung kembali. Vira pun melanjutkan perjalanannya yang sempat terhenti.
"Vir, gue mau ngomong sama lo di taman belakang," kata Rosa.
"Lo kenapa sih? Udah jangan nangis."
"Indri, Vir."
"Ha?"
"Indri udah berubah, setelah dia pacaran sama Rafi."
"Berubah gimana?"
"Lo tau kan? Gue sama Indri udah sahabatan dari kecil Vir, tapi semenjak dia pacaran semuanya udah beda, Indri lebih mentingin hubungannya, daripada sama gue Vir, sahabatnya sendiri."
Gue bisa ngerasain yang lo rasain sekarang Ros, gue sama Rafi juga sahabatan, tapi semuanya hilang ketika dia punya Indri, batinku.
"Sabar aja Ros, itu firasat lu aja kali, positif thinking aja."
"Iya mungkin gue yang terlalu nething sama Indri, thanks ya, elu mau ndengerin gue cerita."
"Sama-sama, balik yuk."
"Iya."
Bel pulang berbunyi, Vira segera mengemasi barang-barangnya untuk dibawanya pulang.
"Vira."
"Bentar kak."
"Banyak banget bukunya."
"Iya kak, biasa hari Senin."
"Sini gue bawain."
"Eh ga usah."
"Ngga papa, sini," lalu meraih beberapa buku cetak diatas meja.
"Ngga ngerepotin?"
"Ya enggaklah, ayo."
"Iya."
Setelah sampai di Gramedia, "Gue nunggu disini kak."
"Gue mau ditemenin lo," Rayhan pun menggandeng tangannya.
"Ga usah baper Vira," lanjutnya.
"Hah, engga kok, siapa yang baper," elak nya.
"Mana ada, pipi lu kaya kepiting rebus."
Anjir ketahuan, mama malu, batinnya.
Namun Rayhan tetap melenggang masuk ke toko buku.
kalau suka jangan lupa Vote yaa makasih^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Rayhan✅ [COMPLETED]
Teen FictionNavira Sagita Fatiha, seorang siswi SMA yang sama sekali belum pernah mengenal dunia pacaran. Namun, apakah setelah berjalannya waktu, ia akan bertemu orang yang tepat? Orang yang mampu meluluhkan hatinya? Ataukah menjadi kekasihnya? Atau lebih memi...