Merelakannya pergi, mungkin akan terasa berat. Tapi gue harus bisa!
*****
"Gue ngga bakalan ngapa-ngapain lo kok."
"Terus? Lo ngajak gue kesini buat apa?"
"Gue mau kita putus."
"Putus? Alasannya apa lagi fi. Kenapa sih lo kaya gini sama gue?"
"Gue ngga punya alesan selain karena sebenarnya_"
Dipotong oleh Vira, "Sebenernya apa?!"
"Gue tau kalo lu masih suka kan sama Rayhan. Gue cuman ngga mau lo nyakitin diri sendiri lebih dalam lagi, jadi lebih baik kita akhiri itu semua."
"Tapikan lo bisa ngomong gue dulu tanpa harus bilang putus."
Air mata yang sudah tidak bisa terbendung lagi akhirnya pun terjatuh.
"Udah dong ngga usah nangis, ntar gue dikira ngapa-ngapain lo."
"Lo jahat fi, nggak ada bedanya sama Rayhan."
"Gue mohon Vir, jangan nangis. Maaf kalo kata-kata gue bikin lo sakit hati, lagian niatnya gue kan baik. Gue cuman ngga mau lo bohongin perasaan lo sendiri Vir, justru itu akan membuat lo semakin sakit, karena sebenernya lo ngga suka sama gue."
"Gue bisa kok fi, ngelupain Rayhan dan berusaha buat suka dan cinta sama lo, gue cuman butuh waktu fi, tapi lo ngga pernah ngertiin gue."
"Move on ngga gampang Vir."
"Gampang kok, gue tinggal blokir semua akun medsos nya dia, bila perlu gue pindah sekolah biar ngga ketemu dia lagi."
"Tapi gue yakin ngga segampang itu. Mau pulang ngga? Ntar ka Andre nyariin." Vira hanya bisa mengangguk pasrah.
"Udah dong jangan nangis lagi, gue udah janji sama ka Andre buat jagain lo, dan ngga bikin lo nangis. Please Vir jangan nangis lagi ya."
Vira pun menyeka air matanya yang masih membasahi pipinya.
"Mau beli es krim dulu ngga?"
"Terserah."
"Lo tunggu disini ya, gue beliin dulu."
Rafi segera mencari toko di dekat taman itu. Dan jaraknya cukup dekat, sehingga Rafi tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mencari ice cream untuk Vira.
"Ini Vir, udah ya nangis lagi."
"Iya."
Sebenernya gue juga masih sangat suka sama lo, tapi gue juga ngga bisa liat sedikitpun kalo lo suka sama gue, bahkan dimata gue lo masih suka sama Rayhan, dan dengan lo putus sama gue semoga lo mendapatkan apa yang lo mau Vir, batinnya.
"Yuk pulang."
Dalam perjalanan suasana mendadak canggung, tidak ada pembicaraan terucap diantara keduanya.
"Makasih."
"Iya, jangan lupa istirahat, sama makan ya, ntar lo sakit. Masalah yang tadi dilupain aja oke, ntar cantiknya hilang kalo nangis mulu, ntar Rayhan ngga suka sama lo lagi.
"Biarin. Sekarang kan emang udah ngga ada yang sayang sama gue lagi," ucapnya lalu memasuki rumah.
Gue Vir, gue masih sayang sama lo, tapi gue yakin lo bakalan temuin di Rayhan, batinnya
"Assalamu'alaikum kak."
"Waalaikumussalam, kamu kenapa?"
"Ngga papa kok ka, aku tidur dulu ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rayhan✅ [COMPLETED]
Teen FictionNavira Sagita Fatiha, seorang siswi SMA yang sama sekali belum pernah mengenal dunia pacaran. Namun, apakah setelah berjalannya waktu, ia akan bertemu orang yang tepat? Orang yang mampu meluluhkan hatinya? Ataukah menjadi kekasihnya? Atau lebih memi...