Bagian 26

596 165 21
                                    

Tanpa pikir panjang Vira pun langsung masuk ke dalam toko buku tersebut.

Mungkin karena gugup, seorang laki-laki dari belakang menabrak tubuhnya, hingga hampir jatuh.

"Sorry, gue ngga sengaja," katanya.

"Punya mata buat apa sih!"

"Oke, gue minta maaf," lalu mengulurkan tangannya, menghadap ke arah Vira.

"Gue ngga bu_" Vira pun menatap nya balik, dan ternyata yang menabraknya seorang ketua OSIS.

Mampus lo Vir, ternyata ini ketos, bisa-bisa ntar dihukum lagi, karena ngga sopan sama kakel, apalagi ketos, batinku.

"Iya kak ngga papa kok." Vira pun membalas uluran tangannya.

"Kamu sendirian?"

"Ngga, aku sama kak Rayhan."

"Kok kamu ngga masuk ke dalam?"

"Tadinya emang mau masuk, tapi kan tadi kakak nabrak aku."

Mengacak rambutnya, "Sori ya, yaudah masuk sana."

"Iya, duluan ka."

Baru dua atau tiga langkah berjalan, namun sudah dihentikan oleh seseorang, siapa lagi kalau bukan Rayhan.

"Vira? Kok elu sama Andrew sih?"

"Ta," dipotong oleh Andrew.

"Tadi gue ngga sengaja nabrak dia, jadi ya gitu."

"Oh." Menarik tanganku dan menuju keluar toko.

"Kenapa sih kak?"

"Gue minta sama lo buat jauhin Andrew."

"Emang kenapa?"

"Gue cemburu kalo lo deket sama dia."

Kok gue baper sih, masa iya gue suka sama kak Rayhan? Ngga! Ngga boleh Vira, dia udah punya pacar, jangan lo rusak gitu aja, batin Vira.

"Gue anterin lo pulang," lanjutnya

Dalam perjalanan tidak ada pembicaraan sedikit pun, bahkan satu kata pun tidak, dan akhirnya sampai.

"Makasih ya, udah dianterin pulang."

"Makasih juga buat hari ini."

"Iya kak, mau masuk dulu?"

"Ngga usah, udah sore juga, duluan ya."

"Iya, hati-hati."

Perlahan namun pasti, ia menghilang dari pandanganku.

"Assalamu'alaikum," salamnya ketika memasuki rumah.

"Waalaikumussalam, eh dek, kamu udah pulang."

"Iya ma."

"Gimana sekolahnya?"

"Lancar kaya jalan tol ma, hehe."

"Bisa aja kamu, yaudah mandi gih."

"Siap mah."

Kemudian Vira menaiki satu per satu anak tangga, dan teringat satu hal, yakni Citra sahabatnya.

Kenapa akhir-akhir ini Citra diem banget ya, kalo ngga jarang masuk sekolah, kenapa ya? Apa gue jenguk aja ya? Lagian kan gue tau alamatnya dimana, batinnya.

Panggilan masuk : Rayhan

Halo

"iya kak, kenapa?"

Ngga papa, kangen aja

"Ck, Ntar dimarahin ka Mira loh."

Kemungkinan tau sangat kecil, jadi ngga akan dimarahin

"Inisial R sangat meresahkan, mainnya di belakang cewenya duh."

Payah ga tuh

"Payah banget sih."

Wkwkwk, btw lu udah makan?

"Belum laper."

Ya harus makan Vir, jangan ntar-ntaran

"Iya-iya."

Gue tutup ya, abis ini lu makan

Siap

****

Vira pun menjalankan rutinitas setiap harinya, berangkat sekolah.

"Ma, aku berangkat dulu, Assalamualaikum," lalu mencium tangan Mama.

"Iya, hati-hati."

Baru saja Vira mau membuka gerbang rumahnya, namun terdapat cowo dengan seragam SMA, memakai helm full face yang masih setia duduk dimotornya.

"Maaf, kamu siapa ya?" tanya Vira kemudian mendekatinya.

"Kamu lagi nunggu orang ya?" Namun lagi-lagi pertanyaannya tidak dijawab.

Karena Vira sama sekali tidak kepo sama cowo itu, akhirnya ia melanjutkan langkah kakinya yang sempat terhenti.

"Vira," Ucap seseorang yang tentu suaranya tidak asing lagi baginya.

Vira pun menoleh ke belakang, "Ka Rayhan?"

"Iya, gue sebenernya mau jemput lu, tapi gue malu ketemu mama lu, dan akhirnya gue nungguin disini deh."

"Kok malu?"

"Iyalah gue malu ketemu camer."

"Dih gaje."

"Baru kali ini, gue ngebaperin cewe, tapi cewenya ngga baper, kegantengan dan ke cool an gue langsung jatuh kebumi."

"Emang ganteng?"

"Semua orang juga pasti mengakui kegantengan gue Vir."

"Emang ya, cowo memiliki tingkat kepedean sangat tinggi."

"Anda tepat sekali. Yaudah mau ikut ngga nih?"

"Ngga."

"Kok ngga sih, ngga ada artinya dong gue nungguin elu, kalo ngga mau ikut," jawabnya sambil memanyunkan bibirnya.

"Haha, iyadeh, aku mau."

****

"Makasih kak."

"Of course."

"Aku duluan yaa."

"Ngga ditungguin nih."

"Ya abisnya lama."

"Iye ini udah. Ayo," menggenggam tangan Vira.

"Kak!" ucapku kaget, lalu melepaskan genggaman tangannya.

"Kenapa?"

"Kok kaya gitu sih?"

"Emang lu ngga pernah gandengan sama cowo?"

"Ya pernah.'

"Sama siapa?"

"Kepo, yaudah aku masuk dulu," ucapnya lalu masuk menuju kelas X MIPA 2.

"Huh, waktu berjalan terlalu cepat," gumam Rayhan lalu menuju kelasnya.













Kalau suka jangan lupa Vote yaa, makasih :)

@auliashf_

Rayhan✅ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang