'Beb, keluar yuk?' tanya Rafi di seberang sana.
"Kemana nih?"
'Terserah kamu.'
"Cafe aja gimana?"
'Serius? Cuma mau makan aja?'
"Ya terserah lo nya."
'Okedeh, jam 10 gue otw rumah lo.'
"Oke."
'See u.'
"See u too."
Sekitar pukul 10 pagi, Vira sudah siap dan sekarang masih menunggu di teras rumah nya.
"Tumben Vir, udah nungguin nih, mau cepet-cepet jalan ya?" tanya Rafi yang baru saja datang.
"Ya gue cuma risih aja, lo sering masuk ke rumah gue, kalo ada tetangga liat kan ngga enak. Hehe."
"Oh gitu, yaudah ayo."
"Come on."
Mereka pun sampai di Cafe Conscon, letaknya lumayan dekat dengan Bioskop Sadewa.
"Mau pesan apa mba?" tanya Waiters ke meja kami.
"Lu pesen apa fi?"
"Samain aja kaya lo."
"Oke. Pesan Deep Fried BBQ Chicken Wings 2, sama Black tea 2."
"Itu aja? Coba sini liat menunya," Rafi pun membuka-buka daftar menunya, dan akhirnya, "Suka Chocolate Lava ngga?"
"Suka."
"Yaudah tambahin Chocolate Lava 2 mba."
"Baik, ditunggu pesanannya."
Setelah selesai makan, Rafi pun mengajak Vira pergi ke bioskop untuk sekedar menonton film.
"Thanks ya fi, baik banget lu, ngajakin gue makan sampe kenyang banget."
"Sama-sama, buat lu apa yang engga Vir."
"Hehe."
"Ke bioskop mau ngga?"
"Mau nonton apa emang?"
"Film yang serem aja."
"Nah sip, gue mau. Ayo," karena terlalu semangat Vira pun jalan dulu, mendahului Rafi.
Biasanya nih, kalo cewe diajakin nonton film horror ntar pasti takut dan ngga berani nonton, akhirnya meluk gue, hehe, batin Rafi. bisa-bisanya
Dalam bioskop pun Vira sama sekali tidak merasa takut, ia bahkan sangat kepo dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Sementara Rafi, dia malah terlihat ketakutan, hingga dahinya pun penuh dengan keringat.
"Rafi? Kok lu ngga nonton sih, tadi kan yang ngajak nonton film horror lu. Masa lu takut sendiri sih, HAHAHA."
"Gue ngga takut, Vir."
"Kalo ngga takut, napa dahi lu keringetan?"
"Panas banget disini, pulang aja gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rayhan✅ [COMPLETED]
Teen FictionNavira Sagita Fatiha, seorang siswi SMA yang sama sekali belum pernah mengenal dunia pacaran. Namun, apakah setelah berjalannya waktu, ia akan bertemu orang yang tepat? Orang yang mampu meluluhkan hatinya? Ataukah menjadi kekasihnya? Atau lebih memi...