"Aku mempunyai 1001 cara untuk mendapatkamu"
****
"Vira, aku mau ke toilet dulu."
"Mau ditemenin gak."
"Ngga usah deh, ngga papa."
"Ooh oke."
Kok firasat gue ngga enak ya, apa gue ngikutin Citra aja ya, batinku.
Kemudian Vira pun beranjak keluar kelas mengikutinya tapi, plakk
"Eh Ra, ngapain lu?"
Pertanyaan Bunga langsung membuatku sadar, "Hah? ngga kok, gue lagi mau nemenin Citra."
"Citra?" tanya Bunga keheranan.
"Citra kan sama gue, ini orangnya," tambahnya.
"Lah tadi gue ngomong sama siapa?"
"Mana gue tau, dahlah masuk."
Siapa ya cewek tadi? batinnya.
"Ehh, lo tadi kenapa aneh banget pas di kantin?" tanya Indri penasaran.
"Aneh? Emang gue ngapain,"
"Nihh ya gue ceritain, pas elu mau ke kelas, lo kan ngomongnya mau ke kelas bareng Citra, tapi Citra nya gak jadi, tapi lo kaya narik orang gitu, dan bilang kalo mau ke kelas bareng Citra, padahal kan Citra gak jadi ke kelas, emang lo ngomong sama siapa sih?"
"Perasaan gue emang narik tangannya Citra kok."
"Tapi Ra, aku itu ngga jadi ke kelas, dan aku masih di kantin," jawab Citra.
"Serius lo?"
"Iya aku serius."
"Nahh lo, terus sama siapa lo ngomong?" tanya Indri yang semakin membuatku bingung.
"Gak taulah mungkin perasaan gue aja, Udahlah ga usah dibahas lagi."
"Weyy cewek, kalo ngomong jangan keras-keras dong, ganggu Mabar aja kalian," sela Rafi sebagai ketua kelas.
"Mabar terus ngga ada berhenti nya," jawab Indri.
"Kan Mabar itu hobi yang berfaedah, iya gak Jar."
"Benar sekali itu."
"Sekali-kali jangan Mabar lah," jawab Rosa yang memang sedang dekat dengan Fajar.
"Ngobrol kek?" lanjutnya.
"Ooh mau sekarang Ros? Kuy lah," Fajar langsung mematikan gamenya dan beralih ke tempat duduknya Rosa.
"Ehh Jar, kenapa dimatiin woy, anjir. Kalah kan gue, Hmmmm."
"Yaelahh fi, game aja sampe segitunya, apalagi pacar," jawab Rifa yang duduk bersebelahan dengannya.
"Dih gaje, kek tea jus." Rafi pun keluar dan meninggalkan kelas.
Semuanya pun hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah mereka.
Sedangkan Vira, ia masih sibuk dengan pergulatan bantinnya, tentang hal aneh yang baru saja menimpanya.
Ia pun melihat satu titik, dimana terdapat hal aneh dititik itu, dan tanpa sadar ia melihat satu bayangan hitam, yang semakin lama semakin nyata. Dan akhirnya Vira pun pingsan,
KAMU SEDANG MEMBACA
Rayhan✅ [COMPLETED]
Teen FictionNavira Sagita Fatiha, seorang siswi SMA yang sama sekali belum pernah mengenal dunia pacaran. Namun, apakah setelah berjalannya waktu, ia akan bertemu orang yang tepat? Orang yang mampu meluluhkan hatinya? Ataukah menjadi kekasihnya? Atau lebih memi...