Bagian 32

554 143 23
                                    

"Maaf bu, latihannya jadinya di sekolah?" tanya Vira.

"Iya, yaudah kamu nunggu di lapangan voli dulu."

"Lapangan voli?" bingung mereka berdua.

"Iya, yaudah sana."

"Bukannya kita mau nari bu? Kok di lapangan voli? Lagian lagi ada anak eskul voli bu."

"Tinggal kesana aja dulu, ntar ibu nyusul," perintah bu Susan.

Akhirnya mereka berdua pun memutuskan untuk mengikuti apa yang diperintahkan oleh bu Susan.

Terlihat hampir semua anak ekskul voli melemparkan pandangannya pada Vira dan Andrew, tatapan mereka seakan-akan heran sekaligus aneh mungkin.

"Parah sih ini bu Susan," ungkap ka Andrew.

"Shutt! Guru sendiri loh, kena azab baru tau rasa, ngomongin guru."

"Lagian sih."

Kemudian bu Susan pun datang menghampiri kita berdua.

"Ayo latihan nari, kok masih duduk aja."

"Serius disini bu?"

"Iya."

"Kan ntar kalo ikutan lomba juga yang ngeliat kalian itu banyak, jadi buat ngelatih mental kalian ibu menyuruh kalian buat latihan nari di depan anak voli." lanjutnya.

Ya ngga usah disini juga kali bu, batin Vira.

Akhirnya mau ngga mau kita berdua pun melakukan apa yang disuruh bu Susan.

Terlihat semua anak yang berada disitu tertawa melihatku dan ka Andrew.

Vira pun baru sadar kalau ka Rayhan adalah kapten tim voli di SMA Bhakti Praja.

Kak Rayhan ada ngga ya, mampus dah malu gue, batinnya.

"Ehh fi, sahabat lo tuh, lagi dansa sama ketos," ucap Fajar.

"Hah?"

"Itu loh Vira," lalu menunjuk Vira dan ka Andrew.

"Yaudah sih bodoaamat, mau dia dansa kek, mau jungkir balik, apa urusan gue, lagian gue udah ngga sahabatan lagi sama dia kan."

"Ooh, kok lo ngomongnya dia sih?"

"Ngga tau, ngga usah dibahas."

Vira melihat Rafi dan juga ka Rayhan yang keluar dari gerombolan anak ekskul voli.

Ka Rayhan kenapa ya? tanya Vira dalam hati.

Masa iya gue cemburu sama Vira, kan tujuan awal gue cuman buat baperin dia aja, batin Rayhan.

Latihan pun selesai, Vira yang kepo karena Rayhan, akhirnya memutuskan untuk pergi mencari keberadaanya.

"Kak aku ke kesana bentar ya."

"Iya Vir."

Vira pun mengarah ke kantin. Mungkin Rayhan sedang berada di sana.

"Kak?" ucap Vira, begitu mengetahui keberadaan Rayhan.

"Ehh elu Vir, gimana tadi?"

"Apanya?"

"Ya narinya sama Andrew lah."

"B aja sih."

"Ck, kelihatannya lo menikmati banget."

"Menikmati apanya, orang panas banget."

"Ooh, kirain menikmati, haha."

"Ya ngga lah, btw kok tadi ka Rayhan keluar dari gerombolan anak eskul voli, mau ngapain?"

"Jadi elu ngeliatin gue ya?" tanya Rayhan penuh selidik.

"Bukan gitu, kan yang pergi cuma kakak aja, jadi kelihatan."

"Gue mau ke toilet"

"Ooh kirain."

"Kirain apa?"

"Kirain cemburu, canda. Udah ya aku mau pulang."

"Bentar Vir," lalu menggenggam kedua tangan Vira.

"Kenapa?"

"Lo pulang bareng gue ya?"

Ka Andrew segera melepaskan genggaman tangan Vira dari Rayhan, "Ngga bisa. Motor Vira ada di rumahnya gue. Yuk pulang."

"Iya kak, aku pulang sama ka Andrew aja, biar sekalian," ucap Vira.

"Terserah elu. Gue duluan." Rayhan langsung meninggalkan mereka berdua.

"Ayo Vir, pamit ke bu Susan dulu."

"Iya kak."

****

"Vir," ucap ka Andrew saat mengendarai mobil nya.

"Iya."

"Lo suka kan sama Rayhan?" tebaknya.

"Ngga sama sekali kak. Lagian kak Rayhan udah punya cewe.

"Itu lo tau"

"Aku emang tau kalo kak Rayhan udah punya cewe, dan aku juga ngga bakalan pacaran sama ka Rayhan juga."

"Emang kenapa? Kalo kalian berdua sama-sama suka kenapa ngga pacaran aja."

"Aku nya yang ngga mau, hehe."

"Iya, maksudnya kenapa lo ngga mau pacaran?"

"Males aja ngeliat orang pacaran kek nya ribet, nambahin dosa juga."

"Apa karena kakak elu yang ngelarang?"

"Ngga sepenuhnya sih, tapi emang aku juga males."

"Udah sampe Vir."

"Makasih kak, Aku pamit dulu."

"Ngga mau masuk dulu?"

"Ngga usah deh, salamin aja ke tante Dewi, kalo aku izin pulang."

"Oke."

"Duluan ya, Assalamu'alaikum."

"Waalaikumussalam."















Ayoo! Vote sama komen, saling menghargai yaa^^

Makasih banyak 🥰

Rayhan✅ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang