Mungkin hari ini kita hanya berpapasan, tidak tau hari esok, atau lusa. Mungkin saja kita sudah duduk mengobrol bersama♥
***
Seorang laki-laki dengan seragam rapi keluar dari ruang guru, dia Gilang abimanyu, Ketua OSIS SMA Pelita.
Siapa yang tidak mengenal Gilang? Hampir seluruh penjuru sekolah mengidolakan laki-laki berparas tampan itu, kecuali kaum adam tentunya. Bukan hanya karena parasnya yang tampan, Gilang juga berprestasi dalam bidang akademik, dan hal itu semakin menambah poin plus dirinya dimata gadis-gadis penggemarnya.Hampir setiap kali gilang keluar dari kelas, saat jam istirahat atau kapanpun. Teriakan beberapa gadis masuk dipendengarannya. Gilang tidak risih atau keberatan, karena ia sama sekali tidak perduli. Ia tidak berminat pada gadis-gadis yang mengejar dirinya atau bahkan berusaha menarik perhatiannya. Menurut Gilang sendiri, perempuan itu sepantasnya dikejar bukan malah mengejar.
Langkah kaki gilang membawanya kembali keruang kelas, tempat dimana siswa siswi baru sedang di MOS.
--
Seorang gadis berjalan dikoridor kelas tanpa memeperhatikan jalan, sehingga tubuhnya menabrak sesuatu dan ia terhempas kebelakang. Untung saja tidak sampai jatuh ke lantai.
"Aduh, maaf Ica gak sengaja," ucap Ica refleks menunduk. Ia baru saja menabrak seseorang karena terburu-buru ingin pergu ke toilet.
Karena merasa tak tahan, Ica melanjutkan langkahnya tanpa melihat siapa yang baru saja ia tabrak. Langkahnya terhenti karena sebuah tangan mencekal lengannya.
Kali ini bola mata Ica bertemu dengan sepasang mata yang menatapnya tajam, sangat tajam. sampai Ica merasa ia akan mengompol ditempat.
"Ica kan udah minta maaf," gumam Ica pelan."Lo siswi baru?" tanya laki-laki yang bername tag Gilang abimanyu.
Oh jadi ini namanya Gilang, batin Ica. Jangan tanya mengapa ia seolah mengetahui siapa Gilang, teman barunya yang bernama Santi tak henti-hentinya bercerita tentang laki-laki dihadapannya ini. Ia mengakui ucapan Santi jika laki-laki bernama Gilang memang sangatlah tampan.
Lamunan Ica buyar saat Gilang menyentil keningnya. Ia mengaduh sakit, keningnya terasa panas. Ica melirik sinis kearah Gilang.
"Gue nanya, lo siswi baru?" ucap Gilang mengulangi.
Ica mendengus, apakah Gilang tidak melihat penampilannya saat ini, yang begitu aneh menurutnya. Rambut dikepang dua dengan tali pita berwarna merah putih, tali sepatu yang diganti dengan tali rapiah dan jangan lupakan kalung permen yang melingkar dilehernya. Tentu saja Ica siswi baru di SMA Pelita.
"Kakak nggak liat penampilan Ica? Minggir Ica udah nggak tahan." Ica berlari terbirit-birit meninggalkan Gilang seorang diri.
Gilang menggigit pipi dalamnya, ia hampir saja menyemburkan tawa melihat tingkah gadis itu. Siapa namanya? Ica kalau tidak salah. Gilang menggeleng-gelengkan kepalanya, ia kembali melanjutkan langkahnya menuju kelas dengan bersiul disepanjang koridor.
____________________________________
Assalamualaikum semuanya.
Author kembali dengan cerita baru, tapi tenang aja. Author cuma mau update prolognya dulu nanti kalo banyak yang minta dilanjutin, insyaallah bakal author up part selanjutnya kalo cerita sebelah udah tamat ya(Dosen is my husband)☺.See you ..
KAMU SEDANG MEMBACA
GILANG FALLS [COMPLETED]✔️
Teen Fiction"Kangeeen." Gilang mencium wangi shampo disetiap helai rambut Ica. "Sama ... Ica juga kangeen." __ Gadis itu hadir ditengah hidup Gilang yang monoton. Datang membawa sejuta warna menghiasi harinya dengan bermacam tingkah laku yang unik. Gilang hanyu...