Happy reading
__Gilang tersentak karena pelukan dari belakang tubuhnya. Ia menoleh dan menemukan Tiara, sepupu Gilang yang datang bersama kedua orangtuanya. Rara, panggilan akrabnya, gadis itu berhambur memeluk Gilang, "Kak Abi, Rara kangen,"
"Udah gede kamu Ra, tingginya hampir ngalahin kakak," ucap Gilang melepaskan pelukan dan mengukur tinggi Rara.
Rara mencibir, "Ngejek, tinggi Rara aja gak nambah."
Rara adalah sepupu Gilang dari sebelah ibunya, entah ada apa gerangan Rara datang jauh-jauh dari jogja kemari. Setahu Gilang, Rara masih sekolah kelas 9 SMP.
"Kamu bolos sekolah ya Ra?" tunjuk Gilang.
Rara menggeleng, "Rara Izin kak, 3 hari Rara nginep disini."
"Om, Tante, kenapa gak kabarin Gilang mau dateng?" ucap Gilang menyalami Om dan Tantenya, orangtua Rara.
"Mendadak Lang, mbak yu mana?" tanya Ratih, ibunya Rara.
"Ibu lagi direstaurant Tan, sebentar Gilang telpon dulu." ujar Gilang berjalan ke kamar mengambil ponsel untuk menelpon ibunya.
Ratih dan suaminya, Galih. duduk disofa untuk menghilangkan penat setelah menempuh perjalanan.
"Ra, nanti kamu nginep dirumah budhe Mia, Ibu sama Ayah bakal cari hotel yang deket sekitar sini, ya?" ucap Ratih.
"Iya bu," jawab Rara tersenyum.
Gilang berjalan keluar dari kamar, "Ibu udah dijalan tan, sebentar lagi sampe katanya."
Beep... Beep...
Suara klakson mobil terdengar dari luar, Gilang berdiri membukakan pintu.
"Ya ampun Rat, kenapa gak kabarin mau kesini, mbak bisa masak banyak kalo tau kamu bakal dateng," seru Mia memeluk Ratih, adik kandungnya.
"Maaf mbak, ini mendadak ya kan mas," balas Ratih menatap Galih, suaminya.
"Duduk-duduk, Gilang ajak Rara main dulu," ujar Mia.
Gilang mengangguk, menggandeng tangan Rara mengajak gadis itu keluar dari rumah.
"Ibu sama budhe ngomongin apa ya kak? kenapa Rara sama kak Abi gak boleh tau," ucap Rara mengeluarkan unek-unek di kepalanya.
Gilang tersenyum, "Udah, urusan orang dewasa! Mending ikut kakak jalan-jalan naik motor."
Rara mengangguk, "Hayuk."
__
Hari sudah semakin sore, Ica menguap menutup mulutnya. Ia baru saja bangun tidur, Ica melihat jam di dinding, pukul 3 lewat 10 menit. Beruntung Ica sudah Sholat dzuhur sebelum tidur, kalau tidak, bisa-bisa dzuhurnya melayang terlewatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
GILANG FALLS [COMPLETED]✔️
Teen Fiction"Kangeeen." Gilang mencium wangi shampo disetiap helai rambut Ica. "Sama ... Ica juga kangeen." __ Gadis itu hadir ditengah hidup Gilang yang monoton. Datang membawa sejuta warna menghiasi harinya dengan bermacam tingkah laku yang unik. Gilang hanyu...