Jangan baper, jangaaan.
__Hari minggu adalah hari yang di nantikan para pelajar untuk menghabiskan waktu dengan bermalas-malasan, apa lagi setelah ujian selesai. Ica menghembuskan nafas pelan, sudah sejak beberapa jam yang lalu ia masih bergelung dibawah selimut, dengan laptop yang menyala menampilkan film drama korea kesukaannya. Menonton film, sungguh menguras emosi apalagi ketika pemeran di dalamnya berbuat hal yang tidak sesuai dengan harapan penonton. Ica merasa gemas sendiri. Ponsel Ica berdering, dengan malas ia mengangkat sambungan telpon itu.
"Halo," ucap Ica serak.
"Heh, lo baru bangun? Buseettt... udah jam berapa ini woy." Santi berteriak hingga Ica harus menjauhkan ponsel dari telinganya.
"Berisik banget deh, udah. Gue matiin-"
"Eh, bentar. Lo ada acara gak hari ini?" tanya Santi.
Ica menggeleng.
"Ada kagak woy!" ucap Santi ngegas.
"Santai kali neng, gue udah geleng tadi."
"Lah gue kan nelpon, bego. Mana tau lo geleng apa enggak," seru Santi keras.
"Ganggu aja Lo." Ica memutuskan panggilan sambil bersungut-sungut, menyebalkan sekali manusia bernama Santi, mengganggu acara menontonnya saja.
Baru saja Ica meletakkan ponselnya di atas bantal, dan kini ponsel itu berdering lagi. Siapa sih gangguin pagi-pagi gini, batin Ica.
Bolamatanya melebar, nama Gilang tertera dilayar ponsel. Bukan telepon biasa melainkan video Call. Ica harus apa sekarang? Ia beranjak duduk lalu merapikan rambutnya yang terlihat kusut. Ia mengangkat panggilan dengan kamera di matikan.
"Loh, mana orangnya?" suara Gilang terdengar hingga toilet, karena Ica mengaktifkan speaker.
Ica dengan cepat mencuci wajahnya lalu mengelap dengan handuk yang menggantung di dekat pintu, ia mengambil ponsel dan mengaktifkan kameranya. Ica menyengir ketika wajah Gilang penuh tatapan menyelidik.
"Baru bangun, Ca?" tanya Gilang.
Ica menggeleng, ia naik ke atas dan ranjang duduk bersila, "Enggak, Ica udah bangun dari tadi."
"Tapi, belom mandi," tebak Gilang dari layar ponsel.
Ica tersenyum malu lalu menggeleng pelan, "Kan hari libur, gak kemana-mana juga," belanya.
Gilang mencibir, "Mandi sana!"
"Males," jawab Ica cepat.
"Mandi sana, ntar gue jemput!"
"Emangnya mau kemana?" Tanya Ica manyun.
Gilang tertawa, "Mingguan dong!"
Ica mengangguk tak bersemangat, rasa malasnya mengalahkan segalanya bahkan ajakan Gilang pun ia sedikit keberatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
GILANG FALLS [COMPLETED]✔️
Novela Juvenil"Kangeeen." Gilang mencium wangi shampo disetiap helai rambut Ica. "Sama ... Ica juga kangeen." __ Gadis itu hadir ditengah hidup Gilang yang monoton. Datang membawa sejuta warna menghiasi harinya dengan bermacam tingkah laku yang unik. Gilang hanyu...