MOS♥

21K 1.6K 81
                                    

Cinta memang tidak ada yang tau bermula dari mana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cinta memang tidak ada yang tau bermula dari mana. Bisa saja dari hal kecil yang orang lain tak paham√♥
*

**


Anisa lestari. Gadis yang biasa dipanggil Ica oleh keluarganya itu memiliki rambut lurus sebahu dengan hidung bangir dan juga bulu mata yang lentik, ia terlihat sangat cantik dan juga menggemaskan.

Tahun ini Ica melanjutkan Pendidikan di Sekolah Menengah Atas yang ada dibandung, SMA Pelita. Ia tinggal dibandung bersama Kakek dan Neneknya, Orangtuanya berdomisili Palembang.

Orangtuanya sebenarnya keberatan, jika Ica melanjutkan Sekolah di bandung. tapi Ia tetap bersikeras ingin sekolah disana. Ica ingin tinggal bersama Kakek dan Neneknya yang sudah berumur.

Ica melangkah melewati gerbang SMA pelita dengan santai, ia melirik jam di tangannya, 25 menit lagi masuk. Hari ini merupakan hari terakhirnya melaksanakan kegiatan MOS disekolah.

Bagi seluruh Siswa-Siswi baru, harap segera berbaris dilapangan.

Ica bergegas lari ke lapangan mengikuti lntruksi dari speaker.

"Ca, heh shhut?" panggil Santi.

Ica menoleh melihat Santi yang berbaris tidak jauh dibelakangnya, Ia kembali menatap kedepan.

"Baiklah adik-adik semua, Hari ini terakhir kita melaksanakan MOS. Saya sebagai Ketua Osis akan memberikan Pemberitahuan sedikit. Tolong dengarkan baik-baik, saya tidak akan mengulanginya lagi!" Ketua OSIS berucap di atas podium.

"Kalian semua diminta untuk mendapatkan tanda tangan dari anggota OSIS, Minimal 6 tanda tangan, setelah itu kumpul sama perwakilan kelompoknya masing-masing ."

Ica melirik kearah teman-temannya yang mulai gaduh.

"Dimulai dari sekarang!" perintah Ketua Osis.

Ica melangkah ke pinggir lapangan untuk mengambil buku dan juga pena didalam tas, ia berjalan mengahampiri Santi.

"San, barengan yuk minta tanda tangan!" ajak Ica.

"Boleh deh. Kita ke siapa dulu, Ca?" tanya Santi mengedarkan pandangannya.

"Kak Adit?" teriak Santi.

Ica meringis mendengar teriakan Santi yang begitu memekakkan telinga.

"Apa San?" Seorang laki-laki datang menghanpiri Keduanya.

"Santi sama Ica minta tanda tangan dong?" Santi menyodorkan kertas dan juga pena dihadapan laki-laki bernama Adit itu.

Adit mengangguk menerima kertas dan juga pena lalu menggoreskan tanda tangannya, setelah selesai ia mengembalikannya pada Santi.

GILANG FALLS [COMPLETED]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang